25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Ijeck: Ayah Saya Ingin Bangun Pesantren

Musa Rajeckshah foto bersama santriwati Ponpes Mawaridussalam Batangkuis, Selasa (20/2).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO -Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagub Sumut) Musa Rajekshah hadir dan memberikan selamat dalam kegiatan sujud syukur puncak peringatan Milad ke-8 Pondok Pesantren (Ponpes) Mawaridussalam di Batangkuis, Deliserdang,, Selasa (20/2).

“Selamat milad buat Ponpes Mawaridussalam. Saya gak menyangka bisa berada di pesantren yang luar biasa ini. Auranya luar biasa,” kata Musa atau akrab disapa Ijcek dalam pidatonya.

Dikatakan Ijeck bahwa membangun ponpes bukanlah hal yang mudah. Sekalipun dari sisi finansial telah mencukupi dan mampu. Hal itu katanya, mengingat keinginan sang ayah, H Anif yang juga punya rencana sama, mendirikan pesantren namun hingga kini belum kesampaian.

Karenanya Ijeck mengapresiasi Ponpes Mawaridussalam yang punya semangat dan berkontribusi dalam mencetak generasi terbaik dan berakhlakul karimah. Meskipun diaketahuinya, usia ponpes baru memasuki tahun ke-8 dan terbilang muda.

“Di usia 8 tahun sudah ada 1.515 santri/santriwati ditempa di sini. Padahal tadi kata Buya Sahib Marqum (pimpinan Ponpes) di tahun pertama santri masih 98 orang. Ini semangat luar biasa dari pesantren yang luar biasa pula,” kata Ijeck.

Selain itu, Ijeck juga memahami bahwa pesantren bukan hanya sekadar tempat untuk menuntu ilmu saja. Tetapi juga bagamana mempelajari nilai kehidupan. Karenanya ia berpesan kepada santri/santriwati untuk bersungguh-sungguh belajar yang baik.

Sementara Pimpinan Ponpes Mawaridussalam, Buya Sahib Marqum menyampaikan rasa syukur dengan digelarnya acara peringatan milad pondo pesantren. “Allah itu memaklumi. Artinya kalau kita mau bersyukur ya silakan, kalau tidak ya tanggung sendiri,” kata Sahib Marqum.

Sahib Marqum menjelaskan tentang sejarah berdirinya Ponpes Mawaridussalam. Menurutnya, Ponpes Mawaridussalam didirikan 10 Februari 2010. Memulai operasional dengan modal kurang dari 100 santri. Namun dalam tempo 8 tahun, telah ada 1.50 lebih santri/santriwati.

“Bersama Dewan Nazir Mawaridussalam, kami berniat melakukan wakaf yang terbaik untuk umat. Saya juga bersyukur karena memiliki ustad/ustadzah yang siap membentuk karakter santri/santriwati yang berakhkakul karimah,” pungkasnya. (bal/azw)

Musa Rajeckshah foto bersama santriwati Ponpes Mawaridussalam Batangkuis, Selasa (20/2).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO -Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagub Sumut) Musa Rajekshah hadir dan memberikan selamat dalam kegiatan sujud syukur puncak peringatan Milad ke-8 Pondok Pesantren (Ponpes) Mawaridussalam di Batangkuis, Deliserdang,, Selasa (20/2).

“Selamat milad buat Ponpes Mawaridussalam. Saya gak menyangka bisa berada di pesantren yang luar biasa ini. Auranya luar biasa,” kata Musa atau akrab disapa Ijcek dalam pidatonya.

Dikatakan Ijeck bahwa membangun ponpes bukanlah hal yang mudah. Sekalipun dari sisi finansial telah mencukupi dan mampu. Hal itu katanya, mengingat keinginan sang ayah, H Anif yang juga punya rencana sama, mendirikan pesantren namun hingga kini belum kesampaian.

Karenanya Ijeck mengapresiasi Ponpes Mawaridussalam yang punya semangat dan berkontribusi dalam mencetak generasi terbaik dan berakhlakul karimah. Meskipun diaketahuinya, usia ponpes baru memasuki tahun ke-8 dan terbilang muda.

“Di usia 8 tahun sudah ada 1.515 santri/santriwati ditempa di sini. Padahal tadi kata Buya Sahib Marqum (pimpinan Ponpes) di tahun pertama santri masih 98 orang. Ini semangat luar biasa dari pesantren yang luar biasa pula,” kata Ijeck.

Selain itu, Ijeck juga memahami bahwa pesantren bukan hanya sekadar tempat untuk menuntu ilmu saja. Tetapi juga bagamana mempelajari nilai kehidupan. Karenanya ia berpesan kepada santri/santriwati untuk bersungguh-sungguh belajar yang baik.

Sementara Pimpinan Ponpes Mawaridussalam, Buya Sahib Marqum menyampaikan rasa syukur dengan digelarnya acara peringatan milad pondo pesantren. “Allah itu memaklumi. Artinya kalau kita mau bersyukur ya silakan, kalau tidak ya tanggung sendiri,” kata Sahib Marqum.

Sahib Marqum menjelaskan tentang sejarah berdirinya Ponpes Mawaridussalam. Menurutnya, Ponpes Mawaridussalam didirikan 10 Februari 2010. Memulai operasional dengan modal kurang dari 100 santri. Namun dalam tempo 8 tahun, telah ada 1.50 lebih santri/santriwati.

“Bersama Dewan Nazir Mawaridussalam, kami berniat melakukan wakaf yang terbaik untuk umat. Saya juga bersyukur karena memiliki ustad/ustadzah yang siap membentuk karakter santri/santriwati yang berakhkakul karimah,” pungkasnya. (bal/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/