26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Siswa SD Ikuti Trauma Healing

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karo menggelar simulasi dan edukasi menyelamatkan diri saat terjadi erupsi yang diikuti pelajar SD.

SUMUTPOS.CO – ERUPSI Gunung Sinabung yang menyemburkan debu vulkanik setinggi 5 kilometer dan luncuran awan panas mencapai 4,9 kilometer, Senin (19/2) kemarin, menyisakan trauma bagi para pelajar, khususnya sekolah dasar (SD). Apalagi, video para siswa SDN 046417 Naman, Kecamatan Naman Teran, berhamburan keluar kelas saat erupsi terjadi, sempat viral di media sosial.

Karenanya, untuk menghilangkan rasa trauma para pelajar SD itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karo menggelar simulasi dan edukasi menyelamatkan diri saat terjadi erupsi yang diikuti pelajar SD.

“Jadi kita lakukan trauma healing, edukasi serta simulasi menyelamatkan diri saat terjadi bencana alam kepada anak-anak yang sekolahnya di seputaran Sinabung, yang videonya sempat viral itu,” kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Karo Natanail saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (20/2) siang.

Selain itu, lanjut Natanail, bersama personel TNI dan Polri setempat, mereka juga melakukan pembersihan abu vulkanik yang mengguyur pemukiman masyarakat. Pembersihan itu terfokus pada fasilitas umum seperti jalan, rumah warga, dan perkebunan milik warga di kecamatan yang terkena dampak parah dari abu vulkanik dengan masih menerjunkan armada water canon dari Polres Karo dan armada pemadam kebakaran. “Hari ini, sudah dilaksanakan pembersihan bekerjasama dengan TNI dan Polri di kecamatan terparah diselimuti vulkanik, yaitu di Kecamatan Tiganderket, Kecamatan Payung, Kecamatan Munthe, dan Tigabinanga,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Karo, Eddi Surianta Surbakti menjelaskan, edukasi tentang penyelamatan diri saat bencana alam tersebut dilakukan Disdik Karo agar para siswa-siswi SD itu memahami dan mengerti tentang penyelamatan diri saat erupsi terjadi. “Disdik bersama Asisten Pemerintahan memberikan pengarahan kepada siswa dan guru SDN 046417 Naman tentang cara menghadapi gempa dan erupsi Gunung Sinabung. Intinya tatap tenang dan jangan panik, berdoa. Selain itu, para guru juga membimbing siswa untuk evakuasi saat erupsi terjadi lagi,” ucap Eddi.

Dia juga mengakui, saat erupsi besar Sinabung, para siswa sempat panik dan berhamburan keluar kelas. “Waktu erupsi kemarin, anak-anak ini sempat panik, takut dan berhamburan, serta orangtua mereka juga menjemput anak-anaknya. Tapi, hari ini sudah normal. Tidak ada siswa yang diliburkan,” tandasnya. (gus/adz)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karo menggelar simulasi dan edukasi menyelamatkan diri saat terjadi erupsi yang diikuti pelajar SD.

SUMUTPOS.CO – ERUPSI Gunung Sinabung yang menyemburkan debu vulkanik setinggi 5 kilometer dan luncuran awan panas mencapai 4,9 kilometer, Senin (19/2) kemarin, menyisakan trauma bagi para pelajar, khususnya sekolah dasar (SD). Apalagi, video para siswa SDN 046417 Naman, Kecamatan Naman Teran, berhamburan keluar kelas saat erupsi terjadi, sempat viral di media sosial.

Karenanya, untuk menghilangkan rasa trauma para pelajar SD itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karo menggelar simulasi dan edukasi menyelamatkan diri saat terjadi erupsi yang diikuti pelajar SD.

“Jadi kita lakukan trauma healing, edukasi serta simulasi menyelamatkan diri saat terjadi bencana alam kepada anak-anak yang sekolahnya di seputaran Sinabung, yang videonya sempat viral itu,” kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Karo Natanail saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (20/2) siang.

Selain itu, lanjut Natanail, bersama personel TNI dan Polri setempat, mereka juga melakukan pembersihan abu vulkanik yang mengguyur pemukiman masyarakat. Pembersihan itu terfokus pada fasilitas umum seperti jalan, rumah warga, dan perkebunan milik warga di kecamatan yang terkena dampak parah dari abu vulkanik dengan masih menerjunkan armada water canon dari Polres Karo dan armada pemadam kebakaran. “Hari ini, sudah dilaksanakan pembersihan bekerjasama dengan TNI dan Polri di kecamatan terparah diselimuti vulkanik, yaitu di Kecamatan Tiganderket, Kecamatan Payung, Kecamatan Munthe, dan Tigabinanga,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Karo, Eddi Surianta Surbakti menjelaskan, edukasi tentang penyelamatan diri saat bencana alam tersebut dilakukan Disdik Karo agar para siswa-siswi SD itu memahami dan mengerti tentang penyelamatan diri saat erupsi terjadi. “Disdik bersama Asisten Pemerintahan memberikan pengarahan kepada siswa dan guru SDN 046417 Naman tentang cara menghadapi gempa dan erupsi Gunung Sinabung. Intinya tatap tenang dan jangan panik, berdoa. Selain itu, para guru juga membimbing siswa untuk evakuasi saat erupsi terjadi lagi,” ucap Eddi.

Dia juga mengakui, saat erupsi besar Sinabung, para siswa sempat panik dan berhamburan keluar kelas. “Waktu erupsi kemarin, anak-anak ini sempat panik, takut dan berhamburan, serta orangtua mereka juga menjemput anak-anaknya. Tapi, hari ini sudah normal. Tidak ada siswa yang diliburkan,” tandasnya. (gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/