25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Danau Toba Telat Urus, Batam-Silangit tak Digarap

Foto: Dame Ambarita/Sumut Ppos Lomba Solu Bolon pada Festival Danau Toba 2013 di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir. Jalan lingkar Danau Toba diperjuangkan agar masuk APBN.
Foto: Dame Ambarita/Sumut Pos
Lomba Solu Bolon pada Festival Danau Toba 2013 di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Bandara Silangit memang memberikan harapan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Namun, sejatinya selama ini sudah ada peluang besar untuk menggenjot  wisatawan asing, khususnya dari kawasan Asia Tenggara. Hanya saja, potensi itu tidak digarap.

Mantan Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Pariwisata, M. Faried Moertolo mengatakan, peluang besar itu adalah rute penerbangan Batam-Silangit. Menurutnya, dari Batam, sebenarnya potensi masuknya wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan sejumlah negara tetangga lainnya cukup besar.

“Sayangnya, pemda-pemda yang ada di sekitar Danau Toba, dan juga Pemprov Sumut, selama ini hanya diam saja,” ujar Faried Moertolo kepada JPNN, Minggu (20/3).

Dia menjelaskan, selama ini sudah ada Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di 13 negara. Antara lain di Singapura, Malaysia, Australia, China, Korea, Jepang, India, Rusia, Belanda, Timur Tengah, Belanda, Jerman, Perancis.

Jangankan ke negara-negara yang jauh, di Singapura dan Malaysia saja, lanjut Faried, pemda-pemda yang ada di Sumut tidak pernah memanfatkan VITO yang ada di sana untuk mempromosikan Danau Toba.

Foto: Dame Ambarita/Sumut Ppos Lomba Solu Bolon pada Festival Danau Toba 2013 di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir. Jalan lingkar Danau Toba diperjuangkan agar masuk APBN.
Foto: Dame Ambarita/Sumut Pos
Lomba Solu Bolon pada Festival Danau Toba 2013 di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Bandara Silangit memang memberikan harapan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Namun, sejatinya selama ini sudah ada peluang besar untuk menggenjot  wisatawan asing, khususnya dari kawasan Asia Tenggara. Hanya saja, potensi itu tidak digarap.

Mantan Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Pariwisata, M. Faried Moertolo mengatakan, peluang besar itu adalah rute penerbangan Batam-Silangit. Menurutnya, dari Batam, sebenarnya potensi masuknya wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan sejumlah negara tetangga lainnya cukup besar.

“Sayangnya, pemda-pemda yang ada di sekitar Danau Toba, dan juga Pemprov Sumut, selama ini hanya diam saja,” ujar Faried Moertolo kepada JPNN, Minggu (20/3).

Dia menjelaskan, selama ini sudah ada Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di 13 negara. Antara lain di Singapura, Malaysia, Australia, China, Korea, Jepang, India, Rusia, Belanda, Timur Tengah, Belanda, Jerman, Perancis.

Jangankan ke negara-negara yang jauh, di Singapura dan Malaysia saja, lanjut Faried, pemda-pemda yang ada di Sumut tidak pernah memanfatkan VITO yang ada di sana untuk mempromosikan Danau Toba.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/