25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Danau Toba Telat Urus, Batam-Silangit tak Digarap

“Di Singapura tidak pernah ada promosi Danau Toba. Kepala Kantor VITO di sana namanya Sulaiman Shehdek, bagus dia, tapi tidak pernah dimanfaatkan oleh pemda-pemda yang ada di Sumut,” terang Faried.

Kementerian Pariwisata sendiri, lanjutnya,  selama ini mempromosikan seluruh destinasi wisata yang ada di Indonesia, di negara-negara yang sudah ada VITO-nya itu. Artinya, tidak hanya Danau Toba saja yang dipromosikan.

“Nah, mestinya Pemda yang lebih fokus mempromosikan Danau Toba. Tapi peluang besar wisatawan kawasan Asia Tenggara saja tidak pernah digarap. Rute Batam-Silangit yang potensial disia-siakan,” ujarnya.

Karena itu, menurut Faried, pemda-pemda di Sumut harus mulai sadar dan mau berubah sikap. Pasalnya, meski pun nantinya Danau Toba akan dikelola Badan Otoritas, tetap saja peran dan keterlibatan pemda sangat menentukan.

“Kalau para birokrat pemda cara berpikirnya masih kampungan, ya bagaimana nanti mereka bisa menyiapkan atraksi-atraksi yang menarik bagi wisatawan. Karena atraksi-atraksi merupakan bagian penting dari sebuah destinasi wisata. Karena dari dulu, hanya air saja yang disuguhkan untuk wisatawan yang datang ke Danau Toba,” pungkasnya. (sam/jpnn)

“Di Singapura tidak pernah ada promosi Danau Toba. Kepala Kantor VITO di sana namanya Sulaiman Shehdek, bagus dia, tapi tidak pernah dimanfaatkan oleh pemda-pemda yang ada di Sumut,” terang Faried.

Kementerian Pariwisata sendiri, lanjutnya,  selama ini mempromosikan seluruh destinasi wisata yang ada di Indonesia, di negara-negara yang sudah ada VITO-nya itu. Artinya, tidak hanya Danau Toba saja yang dipromosikan.

“Nah, mestinya Pemda yang lebih fokus mempromosikan Danau Toba. Tapi peluang besar wisatawan kawasan Asia Tenggara saja tidak pernah digarap. Rute Batam-Silangit yang potensial disia-siakan,” ujarnya.

Karena itu, menurut Faried, pemda-pemda di Sumut harus mulai sadar dan mau berubah sikap. Pasalnya, meski pun nantinya Danau Toba akan dikelola Badan Otoritas, tetap saja peran dan keterlibatan pemda sangat menentukan.

“Kalau para birokrat pemda cara berpikirnya masih kampungan, ya bagaimana nanti mereka bisa menyiapkan atraksi-atraksi yang menarik bagi wisatawan. Karena atraksi-atraksi merupakan bagian penting dari sebuah destinasi wisata. Karena dari dulu, hanya air saja yang disuguhkan untuk wisatawan yang datang ke Danau Toba,” pungkasnya. (sam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/