22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Terus Dilakukan

Foto: Edi Saragih/Metrosiantar
Para Keluarga korban KM Sinar Bangun saat menunggu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Rabu (20/6).

SUMUTPOS.CO – Pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba terus dilakukan. Kepala Basarnas Muhammad Syaugi melaporkan hingga kemarin telah ditemukan 22 orang korban. Dari jumlah tersebut, 18 korban selamat. Sementara sisanya 4 orang meninggal dunia. Sementara, laporan warga yang merasa keluarganya hilang dan berada di kapal berjumlah 189 laporan.

Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan, petugas akan all out dalam melakukan pencarian. Saat ini telah disiagakan 70 orang penyelam. Dilengkapi dengan peralatan propeller pinggang. Penyelaman dilakukan 25 hingga 50 meter. Sementara alat Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) milik Basarnas hanya bisa menjangkau kedalaman hingga 300 meter dari kedalaman Danau Toba yang bisa mencapai 400 sampai 500 meter. “Sebenarnya kami punya yang lebih besar. Tapi yang bawa harus kapal besar juga. Nggak mungkin dibawa ke Danau Toba,” katanya.

Syaugi menambahkan, pencarian akan terus dilakukan pagi siang hingga sore selama 7 hari kedepan. “Setelah 7 hari, kita evaluasi kemungkinan, kalau masih memungkinkan ditemukan, ya diperpanjang 3 hari jadi 10 hari,” katanya.

Mulai kemarin, Tim SAR Marinir yang Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (BNPP) atau Basarnas langsung bergerak. Mereka turut menyelam bersama special group Basarnas dan tim dari Polairud dalam pencarian korban hilang kapal motor nahas tersebut. ”Langsung bergabung dengan yang lainnya,” kata dia.

Menurut Kadispen Kormar Letkol Mar Ali Sumbogo, pencarian korban hilang sudah mulai berjalan sejak pukul 07.00 WIB. Berbeda dengan dua hari lalu (19/6), kemarin petugas menyebar sampai radius dua kilometer dari lokasi kejadian. Upaya itu dilakukan lantaran para korban berpotensi terbawa arus. Sehingga menjauh dari lokasi karamnya kapal tersebut. ”Tim akan terus berupaya secara optimal agar korban dapat ditemukan lagi,” bebernya.

Foto: Edi Saragih/Metrosiantar
Para Keluarga korban KM Sinar Bangun saat menunggu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Rabu (20/6).

SUMUTPOS.CO – Pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba terus dilakukan. Kepala Basarnas Muhammad Syaugi melaporkan hingga kemarin telah ditemukan 22 orang korban. Dari jumlah tersebut, 18 korban selamat. Sementara sisanya 4 orang meninggal dunia. Sementara, laporan warga yang merasa keluarganya hilang dan berada di kapal berjumlah 189 laporan.

Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan, petugas akan all out dalam melakukan pencarian. Saat ini telah disiagakan 70 orang penyelam. Dilengkapi dengan peralatan propeller pinggang. Penyelaman dilakukan 25 hingga 50 meter. Sementara alat Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) milik Basarnas hanya bisa menjangkau kedalaman hingga 300 meter dari kedalaman Danau Toba yang bisa mencapai 400 sampai 500 meter. “Sebenarnya kami punya yang lebih besar. Tapi yang bawa harus kapal besar juga. Nggak mungkin dibawa ke Danau Toba,” katanya.

Syaugi menambahkan, pencarian akan terus dilakukan pagi siang hingga sore selama 7 hari kedepan. “Setelah 7 hari, kita evaluasi kemungkinan, kalau masih memungkinkan ditemukan, ya diperpanjang 3 hari jadi 10 hari,” katanya.

Mulai kemarin, Tim SAR Marinir yang Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (BNPP) atau Basarnas langsung bergerak. Mereka turut menyelam bersama special group Basarnas dan tim dari Polairud dalam pencarian korban hilang kapal motor nahas tersebut. ”Langsung bergabung dengan yang lainnya,” kata dia.

Menurut Kadispen Kormar Letkol Mar Ali Sumbogo, pencarian korban hilang sudah mulai berjalan sejak pukul 07.00 WIB. Berbeda dengan dua hari lalu (19/6), kemarin petugas menyebar sampai radius dua kilometer dari lokasi kejadian. Upaya itu dilakukan lantaran para korban berpotensi terbawa arus. Sehingga menjauh dari lokasi karamnya kapal tersebut. ”Tim akan terus berupaya secara optimal agar korban dapat ditemukan lagi,” bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/