Juliono (66) yang kritis sedang dirawat ruang IGD RSUD Sultan Sulaiman, Sei rampah.
TELUK MENGKUDU – Upaya sopir mobil Box BK 8419 AC mendahului kendaraannya berujung maut. Dua orang pengendara sepeda motor GL15 plat BL 5123 UO jadi korban. Satu orang tewas dan 1 lagi sekarat.
Peristiwa tragis itu terjadi di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) KM.53-54 depan pintuk tol, Desa Liberia, Kec. Teluk Mengkudu, Sergai pada Kamis (20/7) menjelang siang.
Informasi dihimpun, mobil Box dikemudikan oleh Indra Ikhsan (36) didampingi kernetnya, M. Taufik (24). Keduanya warga Medan. Mereka datang dari arah Medan menuju Indrapura.
Ketika melintasi TKP, Indra berusaha mendahului kendaraan di depannya tanpa memperhitungkan kendaraan dari arah berlawanan. Tak ayal, mobil seketika menabrak sepeda motor yang dikendarai Suriadi (45).
Pria yang menetap di Desa Sidodadi, Kec. Kejuruan Muda, Aceh Tamian ini tidak sendiri. Dia membonceng Juliono (660, warga yang sama. Akibat tabrakan tersebut, Suriadi tewas di tempat. Sedangkan Juliono sekarat.
Suriadi mengalami luka di kepala, dada memar, dan kaki patah. Sementara Juliono mengalami patah kaki kanan dan tangan serta lecet di sekujur tubuh. Oleh Polantas yang tiba di TKP, segera mengevakuasi kedua korban ke RSUD Sultan Sulaiman, Sei Rampah. Sementara sopir dan kernet serta kedua kendaraan yang kontra, diamankan ke Satlantas Polres Sergai.
Di sela-sela pemeriksaan, Indra menyebutkan jika mereka berangkat dari Medan dengan membawa muatan kerupuk. Rencananya barang kelontong itu hendak diantar ke Indrapura.
“Pas disitu muncul sepeda motor dan terjadilah tabrakan. Mungkin dia (sepeda motor) menabrak bagian mobil dan terhempas,” bilang ayah tiga anak tersebut.
Kanit Laka Satlantas Polres Sergai, Ipda S Pangaribuan mengatakan jika di lokasi yang sama, sehari sebelumnya, juga ada kecelakaan. Dimana, sebuah truk kontiner terguling karena menghindari tabrakan dengan bus.
Kembali kepada kecelakaan mobil Box kontra GL15. Lanjut Pangaribuan, meski kedua korban tidak memiliki ponsel, pihaknya berhasil menghubungi pihak keluarga dengan bermodalkan alamat KTP yang dimiliki korban.
“Bermodal alamat pada KTP, seorang rekan media yang kebetulan berasal dari tempat yang sama, menghubungi keluarganya dan mempertanyakan apakah mengenali korban dan ternyata kenal,” terangnya. (war/ras)
