28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

3 ABK Terapung-apung, 3 Masih Hilang

Tim Basarnas yang mencari korban kapal tenggelam.
Tim Basarnas saat menyelamatkan korban kapal tenggelam.

TAPTENG-Pencarian lima ABK yang dinyatakan hilang dalam musibah terbaliknya Kapal Motor (KM) Dewa Laut di perairan Pulau Mursala, Tapanuli Tengah membuahkan hasil. Dua korban ditemukan selamat. Kini tim SAR masih mencari tiga korban lagi.

Ketiga korban selamat yakni, nakhoda kapal Bun Ing alias Darman alias Ketek (28) warga Jalan Hiu, Kelurahan Pancuran Pinang, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sahrul Azis Sarumaha alias Adek (22) warga Jalan AMD, Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Tapteng, dan Arianto Tanjung alias Anto (32) warga Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan, Tapteng.

Kepala Pos SAR Sibolga-Tapanuli Tengah. Abdul Rahman Sembiring menyatakan, kedua korban ditemukan tim pencari Minggu (20/10), sekitar pukul 11.00 WIB. Lokasi penemuan berjarak sekitar 20 mil dari lokasi kapal yang terbalik.

Korban yang ditemukan itu yakni Ketek yang juga nakhoda kapal, serta Ade yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK). Keduanya ditemukan berdampingan terapung dan bergantung pada satu drum fiberglass.

“Kondisi mereka dehidrasi. Jadi begitu berhasil ditemukan langsung dibawa ke sumah sakit di Sibolga,” kata Sembiring kepada wartawan di Pandan, ibukota Tapanuli Tengah.

Dengan ditemukannya dua korban selamat pada hari ini, maka total sudah tiga orang ditemukan dalam keadaan selamat. Sehari sebelumnya, Sabtu (19/10) korban selamat pertama ditemukan atas nama Anto. Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) FL Tobing di Kota Sibolga untuk mendapatkan perawatan.

“Pencarian akan kita lanjutkan lagi besok. Insya Allah kita berdoa, semoga ketiganya dapat kita temukan besok,” kata Sembiring.

Anto berhasil menyelamatkan diri setelah terdampar di Pulau Ilik dan ditolong nelayan PI yang ikut melakukan pencarian, Sabtu (19/10) sekira pukul 17.30 WIB.

Sedangkan Adek dan Ketek baru ditemukan oleh nelayan terapung di tengah laut tepatnya 6 mil dari Pulau Itik, Minggu (20/10) sekira pukul 10.30 WIB. Kondisi fisik mereka pun sangat lemas setelah 2 hari 2 malam berendam di tengah laut. Selain kondisi fisik yang lemah, mereka juga terlihat syok. Bahkan setelah sampai di rumah sakit, kedua pria itupun masih terlihat seperti ketakutan.

Sementara itu, pihak keluarga korban yang telah menunggu di dermaga Lanal Sibolga begitu terharu setelah melihat keluarga mereka telah kembali dengan selamat. Tangis bahagia pun tercurah menyambut kedatangan tiga pria yang selamat dari maut itu.

Ayah Adek,  T Sarumaha, kakaknya Masnun Sarumaha, abang iparnya Fahrudin Harefa, dan keluarga lainnya turut menyambut kehadirannya.

“Memang dari usia belasan tahun Adek sudah melaut. Tapi baru ini terjadi bencana seperti ini. Kami sekeluarga sangat bersyukur Adek bisa kembali lagi bersama kami setelah selamat dari maut,” ujar Fahruddin Harefa, yang terharu melihat wajah adik iparnya tiba di Sibolga.

Sekadar diketahui, KM Dewa Laut yang merupakan kapal nelayan pencari ikan, terbalik di seputar Pulau Mursala yang jaraknya sekitar 20 mil dari Pelabuhan Sibolga. Kapal yang membawa enam orang termasuk nakhoda itu dihantam gelombang tinggi pada Jumat (18/10) sekitar pukul 06.00 WIB, namun laporan ke tim SAR masuk pada Sabtu (19/10) sekitar pukul 08.30 WIB. (fred/nasa/smg)

Tim Basarnas yang mencari korban kapal tenggelam.
Tim Basarnas saat menyelamatkan korban kapal tenggelam.

TAPTENG-Pencarian lima ABK yang dinyatakan hilang dalam musibah terbaliknya Kapal Motor (KM) Dewa Laut di perairan Pulau Mursala, Tapanuli Tengah membuahkan hasil. Dua korban ditemukan selamat. Kini tim SAR masih mencari tiga korban lagi.

Ketiga korban selamat yakni, nakhoda kapal Bun Ing alias Darman alias Ketek (28) warga Jalan Hiu, Kelurahan Pancuran Pinang, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sahrul Azis Sarumaha alias Adek (22) warga Jalan AMD, Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Tapteng, dan Arianto Tanjung alias Anto (32) warga Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan, Tapteng.

Kepala Pos SAR Sibolga-Tapanuli Tengah. Abdul Rahman Sembiring menyatakan, kedua korban ditemukan tim pencari Minggu (20/10), sekitar pukul 11.00 WIB. Lokasi penemuan berjarak sekitar 20 mil dari lokasi kapal yang terbalik.

Korban yang ditemukan itu yakni Ketek yang juga nakhoda kapal, serta Ade yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK). Keduanya ditemukan berdampingan terapung dan bergantung pada satu drum fiberglass.

“Kondisi mereka dehidrasi. Jadi begitu berhasil ditemukan langsung dibawa ke sumah sakit di Sibolga,” kata Sembiring kepada wartawan di Pandan, ibukota Tapanuli Tengah.

Dengan ditemukannya dua korban selamat pada hari ini, maka total sudah tiga orang ditemukan dalam keadaan selamat. Sehari sebelumnya, Sabtu (19/10) korban selamat pertama ditemukan atas nama Anto. Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) FL Tobing di Kota Sibolga untuk mendapatkan perawatan.

“Pencarian akan kita lanjutkan lagi besok. Insya Allah kita berdoa, semoga ketiganya dapat kita temukan besok,” kata Sembiring.

Anto berhasil menyelamatkan diri setelah terdampar di Pulau Ilik dan ditolong nelayan PI yang ikut melakukan pencarian, Sabtu (19/10) sekira pukul 17.30 WIB.

Sedangkan Adek dan Ketek baru ditemukan oleh nelayan terapung di tengah laut tepatnya 6 mil dari Pulau Itik, Minggu (20/10) sekira pukul 10.30 WIB. Kondisi fisik mereka pun sangat lemas setelah 2 hari 2 malam berendam di tengah laut. Selain kondisi fisik yang lemah, mereka juga terlihat syok. Bahkan setelah sampai di rumah sakit, kedua pria itupun masih terlihat seperti ketakutan.

Sementara itu, pihak keluarga korban yang telah menunggu di dermaga Lanal Sibolga begitu terharu setelah melihat keluarga mereka telah kembali dengan selamat. Tangis bahagia pun tercurah menyambut kedatangan tiga pria yang selamat dari maut itu.

Ayah Adek,  T Sarumaha, kakaknya Masnun Sarumaha, abang iparnya Fahrudin Harefa, dan keluarga lainnya turut menyambut kehadirannya.

“Memang dari usia belasan tahun Adek sudah melaut. Tapi baru ini terjadi bencana seperti ini. Kami sekeluarga sangat bersyukur Adek bisa kembali lagi bersama kami setelah selamat dari maut,” ujar Fahruddin Harefa, yang terharu melihat wajah adik iparnya tiba di Sibolga.

Sekadar diketahui, KM Dewa Laut yang merupakan kapal nelayan pencari ikan, terbalik di seputar Pulau Mursala yang jaraknya sekitar 20 mil dari Pelabuhan Sibolga. Kapal yang membawa enam orang termasuk nakhoda itu dihantam gelombang tinggi pada Jumat (18/10) sekitar pukul 06.00 WIB, namun laporan ke tim SAR masuk pada Sabtu (19/10) sekitar pukul 08.30 WIB. (fred/nasa/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/