25 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Tujuh Anak Disambar Petir di Simalungun, Satu Tewas

Foto: ilustrasi AFP Petir.
Foto: ilustrasi AFP
Petir.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Peristiwa memilukan terjadi Simalungun, Sumut. Tujuh dari 13 anak yang sedang ceria main pasir ketika kondisi mendung tebal di lokasi pembibitan kelapa sawit PTPN IV Kebun Bahjambi, Simalungun, disambar petir.

Dari tujuh bocah itu, satu meninggal dunia yakni Dela Asmita Damanik (9). Sedang enam anak lainnya mengalami luka ringan.

Weysiah Wani br Pakpahan, ibunda korban menerangkan, sebelum peristiwa pada Sabtu (20/2) sore itu terjadi, Dela baru saja membeli tepung untuk gorengan. Diketahui, untuk menghidupi tiga anaknya, sehari-hari ibunda korban berdagang gorengan.

Setelah membeli tepung, Dela Asmita minta izin mau mandi hujan. “Mak, aku mandi hujan sekali aja,” ujar Weysiah menirukan perkataan korban kepadanya untuk yang terakhir kali. Namun, tak lama kemudian, dia mendengar kabar bahwa Dela meninggal dunia.

Sementara, menurut Rani br Banjar (34), yang merupakan ibunda Asia Tara Dipa Damanik (12), salah satu korban yang luka, peristiwa tragis itu berlangsung singkat dan tak ada tanda-tanda sedikitpun.

“Tiba-tiba petirnya langsung nyambar mereka. Kami pun bingung. Biasanya kan, pasti ada tanda-tanda. Ini sama sekali tak ada,” ujarnya.

Setelah tiga anak, yakni Dela, Asia Tara, dan Safitri tersambar petir, ketiganya langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Sementara, 4 orang lainnya hanya mengalami getaran petir yang menjalar dari ketiga temannya itu.

Setelah bocaH-bocah itu terkapar tak sadarkan diri, masyarakat sekitar seketika menyemut dan memberikan pertolongan dengan mengevakuasi para korban ke Puskesmas Laras.

Foto: ilustrasi AFP Petir.
Foto: ilustrasi AFP
Petir.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Peristiwa memilukan terjadi Simalungun, Sumut. Tujuh dari 13 anak yang sedang ceria main pasir ketika kondisi mendung tebal di lokasi pembibitan kelapa sawit PTPN IV Kebun Bahjambi, Simalungun, disambar petir.

Dari tujuh bocah itu, satu meninggal dunia yakni Dela Asmita Damanik (9). Sedang enam anak lainnya mengalami luka ringan.

Weysiah Wani br Pakpahan, ibunda korban menerangkan, sebelum peristiwa pada Sabtu (20/2) sore itu terjadi, Dela baru saja membeli tepung untuk gorengan. Diketahui, untuk menghidupi tiga anaknya, sehari-hari ibunda korban berdagang gorengan.

Setelah membeli tepung, Dela Asmita minta izin mau mandi hujan. “Mak, aku mandi hujan sekali aja,” ujar Weysiah menirukan perkataan korban kepadanya untuk yang terakhir kali. Namun, tak lama kemudian, dia mendengar kabar bahwa Dela meninggal dunia.

Sementara, menurut Rani br Banjar (34), yang merupakan ibunda Asia Tara Dipa Damanik (12), salah satu korban yang luka, peristiwa tragis itu berlangsung singkat dan tak ada tanda-tanda sedikitpun.

“Tiba-tiba petirnya langsung nyambar mereka. Kami pun bingung. Biasanya kan, pasti ada tanda-tanda. Ini sama sekali tak ada,” ujarnya.

Setelah tiga anak, yakni Dela, Asia Tara, dan Safitri tersambar petir, ketiganya langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Sementara, 4 orang lainnya hanya mengalami getaran petir yang menjalar dari ketiga temannya itu.

Setelah bocaH-bocah itu terkapar tak sadarkan diri, masyarakat sekitar seketika menyemut dan memberikan pertolongan dengan mengevakuasi para korban ke Puskesmas Laras.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/