30 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Advokasi dan KIE Program KB Digelar di Asahan

Foto: Istimewa
SOSIALISASI: Perwakilan BKKBN Sumut dan Anggota DPR RI diabadikan bersama warga peserta sosialisasi di Desa Aek Tinga, Kab Asahan, belum lama ini.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Lebih dari tiga dasawarsa Program Keluarga Berencana (KB) Nasional telah menunjukkan keberhasilan yang diakui secara internasional. Terbukti dengan ditunjuknya Indonesia sebagai salah satu Central of Excelent (Pusat Unggulan) dalam bidang Kependudukan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR).

Kepercayaan ini didapat karena program KB telah berhasil mengubah sistem nilai dan perubahan teknologi perilaku dalam penggunaan alat kontrasepsi, demi mewujudkan keluarga berkualitas.

Salah satu media dalam menyampaikan informasi program KB kepada masyarakat antara lain Advokasi KIE Program Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Advokasi dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang dilakukan secara intensif dan terarah dan tepat sasaran merupakan salah satu kegiatan kunci mengubah sikap, perilaku dan sistem nilai. Informasi selalu dibutuhkan dan erat hubungannya dengan pelaksanaan program KB baik bagi masyarakat, pelaksana maupun para pengelola program.

“Melalui sarana modern materi KIE dapat dikemas dalam bentuk film, drama, iklan, PSA (Public Service Advertising) serta pertunjukan bagi masyarakat. MUPEN KB juga memiliki fasilitas canggih lainnya antara lain Note Book beserta wairless internet conection berupa modem, memungkinkan untuk mengakses website internet serta mengirim e-mail serta fungsi komunikasi lainnya,” tutur perwakilan BKKBN Sumut, Siti Kusyiah Ginting SSos, MSi, saat menggelar sosialisasi Advokasi dan KIE di Dusun 1 Sei Jawi-Jawi, Kab Asahan, belum lama ini.

Turut hadir Anggota DPR RI, H Ansory Siregar LC, sebagai mitra kerja.

Sasaran tersebut, sambungnya, tidak mungkin akan tercapai jika hanya mengandalkan BKKBN. Tetapi perlu dukungan dari dinas-dinas lain, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, tokoh budaya, tokoh agama, tokoh perempuan, pemerintah desa, LSM, media massa dan pihak-pihak lainnya. (rel)

Foto: Istimewa
SOSIALISASI: Perwakilan BKKBN Sumut dan Anggota DPR RI diabadikan bersama warga peserta sosialisasi di Desa Aek Tinga, Kab Asahan, belum lama ini.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Lebih dari tiga dasawarsa Program Keluarga Berencana (KB) Nasional telah menunjukkan keberhasilan yang diakui secara internasional. Terbukti dengan ditunjuknya Indonesia sebagai salah satu Central of Excelent (Pusat Unggulan) dalam bidang Kependudukan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR).

Kepercayaan ini didapat karena program KB telah berhasil mengubah sistem nilai dan perubahan teknologi perilaku dalam penggunaan alat kontrasepsi, demi mewujudkan keluarga berkualitas.

Salah satu media dalam menyampaikan informasi program KB kepada masyarakat antara lain Advokasi KIE Program Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Advokasi dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang dilakukan secara intensif dan terarah dan tepat sasaran merupakan salah satu kegiatan kunci mengubah sikap, perilaku dan sistem nilai. Informasi selalu dibutuhkan dan erat hubungannya dengan pelaksanaan program KB baik bagi masyarakat, pelaksana maupun para pengelola program.

“Melalui sarana modern materi KIE dapat dikemas dalam bentuk film, drama, iklan, PSA (Public Service Advertising) serta pertunjukan bagi masyarakat. MUPEN KB juga memiliki fasilitas canggih lainnya antara lain Note Book beserta wairless internet conection berupa modem, memungkinkan untuk mengakses website internet serta mengirim e-mail serta fungsi komunikasi lainnya,” tutur perwakilan BKKBN Sumut, Siti Kusyiah Ginting SSos, MSi, saat menggelar sosialisasi Advokasi dan KIE di Dusun 1 Sei Jawi-Jawi, Kab Asahan, belum lama ini.

Turut hadir Anggota DPR RI, H Ansory Siregar LC, sebagai mitra kerja.

Sasaran tersebut, sambungnya, tidak mungkin akan tercapai jika hanya mengandalkan BKKBN. Tetapi perlu dukungan dari dinas-dinas lain, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, tokoh budaya, tokoh agama, tokoh perempuan, pemerintah desa, LSM, media massa dan pihak-pihak lainnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/