SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Awalnya, Nani Fidiyah, 10, digigit anjing milik tetangga pada 19 Juli silam. Hanya sebulan setekah digigit, bocah yang tinggal di Padangmatinggi, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Sidimpuan, Sumut itu meninggal, Kamis (20/8) lalu. Diduga, hewan peliharaan itu terjangkit rabies.
Siswi kelas 4 SDN Padangmatinggi itu digigit pada 19 Juli lalu atau tepatnya di hari lebaran ketiga sekira pukul 11.00 Wib di sekitaran rumahnya di Gang Bersama, Padangmatinggi. Korban yang tinggi badannya sekitar 120 centimeter tersebut digigit anjing yang ukurannya sangat besar. Dia digigit di bagian mulut dan dagu.
Dengan berceceran darah, Nani minta pertolongan pada kedua orangtuanya, Syarif Ibrahim dan Megawati.
Ayah korban, Syarif, kala itu meminta pertanggungjawaban dalam hal pengobatan kepada pemiliknya yang juga tetangganya di perkampungan depan Markas Batalyon Infanteri 123 Rajawali itu.
“Tapi dia selalu menolak, dan mengatakan kalau yang menggigit bukan anjingnya. Ketika anak saya kubawa ke rumahnya, dia tidak bisa mengelak karena anjingnya pada saat itu mau menerkam kembali anakku ini,” sebut Ibrahim saat membawa jasad anaknya ke IGD RSUD Psp, Jumat (21/8) untuk diperiksa.
Nah, diduga anjing yang menggigit Nani itu terjangkit rabies. Ibu Nani, Megawati mengatakan, sebenarnya setelah digigit anaknya telah disuntik dengan vaksin rabies sebanyak dua kali suntikan.
Namun, dua hari sebelum meninggal, korban berprilaku aneh hingga menyerupai (maaf) hewan yang menggonggong itu. “Dalam dua hari sebelum meninggal ini, dia berprilaku aneh. Menjulurkan lidah dan menggonggong. Tangan ayahnya juga sampai digigitnya,” sebutnya. Syarif pun menunjukkan bagian luka gigit di tangan kirinya. (mag-01/mas)