31.7 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Teman Sekampung Disiram Bensin & Dibakar Hidup-hidup

Foto: Taman/Metro Siantar/JPNN Jenazah Pardomuan Sinaga, korban yang dibakar hidup-hidup, usai diotopsi di kamar mayat RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Senin (24/8/2015).
Foto: Taman/Metro Siantar/JPNN
Jenazah Pardomuan Sinaga, korban yang dibakar hidup-hidup, usai diotopsi di kamar mayat RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Senin (24/8/2015).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari selisih masalah tanah, Rokiman Sidabutar (43) kalap lalu menyiram warga sekampungnya Pardomuan Sinaga dengan bensin. Detik berikutnya, Rokiman membakar Pardomuan hidup-hidup. Peristiwa mengerikan ini terjadi di Huta Sualan Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sabtu (22/8) lalu.

Korban yang menderita luka bakar langsung dilarikan Rumah Sakit Vita Insani Siantar. Namun, karena lukanya cukup serius, sekira pukul 17.05 WIB, korban kemudian dirujuk ke RS Elisabeth Medan. Tapi takdir berkata lain, dua hari dirawat di rumah sakit itu, tepatnya Minggu (23/8) sekira pukul 16.00 WIB, Pardomuan menghembuskan nafas terakhirnya.

Info dihimpun dari pihak kepolisian, saat kejadian awalnya, Pardomuan melintas dari depan salah satu warung tuak. Waktu itu, korban melintas dari depan warung dengan mendorong sepeda motornya yang kehabisan bensin. Di warung sudah ada Rokiman.

Tiba-tiba Rokiman keluar dari dalam warung kemudian menemui korban, dan langsung membentaknya. “Sudah jago kau di sini,” kata Rokiman, ditirukan personel polisi.

Selain membentak, tersangka juga menepis topi yang dipakai korban. Melihat sikap tersangka, korban tidak melakukan perlawanan dan hanya menyampaikan bahwa tersangka bisa menikah karena dirinya. “Kau kawin karena aku,” kata korban, kemudian pergi meninggalkan sepeda motornya, lalu meminjam sepedamotor warga lain untuk membeli bensin.

Setelah membeli bensin, Pardomuan kembali ke lokasi semula tempat sepeda motornya ditinggal. Tapi baru saja turun dari sepeda motor, bensin yang dipegangnya langsung dirampas tersangka.

Setelah berhasil merampas bensin, tersangka langsung menyiramkan bensin tersebut ke tubuh korban, kemudian menyulutnya menggunakan mancis, hingga membuat tubuh korban terbakar. Warga yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan kepada korban. Mereka berusaha memadamkan api yang membakar tubuhnya. Sedangkan tersangka pergi dari lokasi dan terakhir diketahui menyerahkan diri ke Polsek Parapat. “Setelah api yang membakar tubuh Pardomuan padam, dia langsung dilarikan ke rumah sakit Vita Insani Pematangsiantar. Pelaku sendiri langsung menyerahkan diri ke polsek,” kata Kasubag Humas Polres Simalungun AKP MT Aritonang , sewaktu dikonfirmasi tadi malam.

Aritonang menambahkan, dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku dendam terhadap korban karena masalah tanah. Tersangka mengaku sudah lama dendam pada korban, karena selama ini korban merasa punya banyak tanah di kampung itu. Bahkan korban menyebutkan tanah milik nenek tersangka juga adalah miliknya.

Foto: Taman/Metro Siantar/JPNN Jenazah Pardomuan Sinaga, korban yang dibakar hidup-hidup, usai diotopsi di kamar mayat RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Senin (24/8/2015).
Foto: Taman/Metro Siantar/JPNN
Jenazah Pardomuan Sinaga, korban yang dibakar hidup-hidup, usai diotopsi di kamar mayat RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Senin (24/8/2015).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari selisih masalah tanah, Rokiman Sidabutar (43) kalap lalu menyiram warga sekampungnya Pardomuan Sinaga dengan bensin. Detik berikutnya, Rokiman membakar Pardomuan hidup-hidup. Peristiwa mengerikan ini terjadi di Huta Sualan Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sabtu (22/8) lalu.

Korban yang menderita luka bakar langsung dilarikan Rumah Sakit Vita Insani Siantar. Namun, karena lukanya cukup serius, sekira pukul 17.05 WIB, korban kemudian dirujuk ke RS Elisabeth Medan. Tapi takdir berkata lain, dua hari dirawat di rumah sakit itu, tepatnya Minggu (23/8) sekira pukul 16.00 WIB, Pardomuan menghembuskan nafas terakhirnya.

Info dihimpun dari pihak kepolisian, saat kejadian awalnya, Pardomuan melintas dari depan salah satu warung tuak. Waktu itu, korban melintas dari depan warung dengan mendorong sepeda motornya yang kehabisan bensin. Di warung sudah ada Rokiman.

Tiba-tiba Rokiman keluar dari dalam warung kemudian menemui korban, dan langsung membentaknya. “Sudah jago kau di sini,” kata Rokiman, ditirukan personel polisi.

Selain membentak, tersangka juga menepis topi yang dipakai korban. Melihat sikap tersangka, korban tidak melakukan perlawanan dan hanya menyampaikan bahwa tersangka bisa menikah karena dirinya. “Kau kawin karena aku,” kata korban, kemudian pergi meninggalkan sepeda motornya, lalu meminjam sepedamotor warga lain untuk membeli bensin.

Setelah membeli bensin, Pardomuan kembali ke lokasi semula tempat sepeda motornya ditinggal. Tapi baru saja turun dari sepeda motor, bensin yang dipegangnya langsung dirampas tersangka.

Setelah berhasil merampas bensin, tersangka langsung menyiramkan bensin tersebut ke tubuh korban, kemudian menyulutnya menggunakan mancis, hingga membuat tubuh korban terbakar. Warga yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan kepada korban. Mereka berusaha memadamkan api yang membakar tubuhnya. Sedangkan tersangka pergi dari lokasi dan terakhir diketahui menyerahkan diri ke Polsek Parapat. “Setelah api yang membakar tubuh Pardomuan padam, dia langsung dilarikan ke rumah sakit Vita Insani Pematangsiantar. Pelaku sendiri langsung menyerahkan diri ke polsek,” kata Kasubag Humas Polres Simalungun AKP MT Aritonang , sewaktu dikonfirmasi tadi malam.

Aritonang menambahkan, dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku dendam terhadap korban karena masalah tanah. Tersangka mengaku sudah lama dendam pada korban, karena selama ini korban merasa punya banyak tanah di kampung itu. Bahkan korban menyebutkan tanah milik nenek tersangka juga adalah miliknya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/