30 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

32 Warga Dairi ODP, Satu PDP, 2 Warga Sibolangit ODP

MEDAN, SUMUTPOS.CO – JUMLAH warga Dairi yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (OPD) terus bertambah. Jika pada Jumat (20/3) lalu, masih berjumlah 27 orang, namun pada Minggu (22/3) bertambah menjadi 32 orang. Sedangkan satu warga Dairi masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) dan sedang menjalani perawatan di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Sebagian besar warga yang ODP, merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Malaysia. ”Mereka masih dalam pemantauan. Bukan berarti positif. Warga tidak perlu panik, tetapi tetap jaga kesehatan dan kurangi keluar rumah jika tidak perlu,’ kata Sekretaris Dinas Kesehatan Dairi, Frisda Turnip.

Mereka masih dalam pemantauan. Bukan berarti positif. Warga tidak perlu panik, tetapi tetap jaga kesehatan dan kurangi keluar rumah jika tidak perlu.”

Frisda Turnip
Sekretaris Dinas Kesehatan Dairi

Frisda mengatakan, dari 32 orang itu, 6 diantaranya TKI yang dipulangkan dari Malaysia. Jumlah itu berdasarkan laporan satelit masing-masing Puskesmas di 15 kecamatann

Frisda menyebutkan, ODP tersebut terdapat di wilayah Kecamatan Siempat Nempu 3 orang, Berampu 1 orang, Siempat Nempu Hulu, 2 orang, Lae Parira 1 orang, Silima Pungga-Pungga 3 orang, Sumbul 1 orang, Gunung Sitember 5 orang, Sitinjo 1 orang, Sidikalang 2 orang, dan di Kecamatan Tiga Lingga 8 orang sehingga total 27 orang. Ke 32 warga ODP disarankan isiolasasi mandiri di rumah.

Diterangkan Frisda, diberlakukanya lockdown oleh negagara Malaysia, diduga berdampak terhadap pemulangan TKI illegal asal Indonesia, termasuk dari Dairi. Sampai saat ini data Dinkes Dairi ada 6 TKI dari Malaysia pulang ke Dairi. ”Kita melakukan ODP terhadap mereka, karena riwayat perjalanan mereka dari negara pandemi Covid 19,” ungkapnya.

Dua Warga Sibolangit ODP

Sementara, dua warga disebut-sebut berada di Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebab, dua orang tersebut baru pulang dari Malaysia.

Saat ini, kedua warga itu dalam pemantauan Puskesmas Sibolangit dan Puskesmas Bandar Baru guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Pemeriksaan kedua warga berjenis kelamin wanita ini dilaksanakan di rumah masing-masing dan kondisi mereka normal.

Camat Sibolangit Febri E Gurusinga membenarkan di wilayah yang dipimpinnya ada dua warga dalam kategori ODP. Mereka berasal dari dua desa yang berbeda di Sibolangit. “Tim kesehatan dari Puskesmas Sibolangit dan Bandar Baru sudah turun untuk mengecek kondisi dua warga tersebut. Keduanya akan dimonitor selama 14 hari ke depan,” kata Febri Gurusinga kepada wartawan, Minggu (22/3).

Febri mengaku, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Sibolangit, pihak kecamatansudah melakukan penyemprotan disinfektan di kantor camat, Koramil, Puskesmas, dan sejumlah warung. “Bila tidak ada halangan, dalam minggu ini kita akan melakukan penyemprotan disinfektan di dua desa yang warganya kategori ODP,” ujarnya.

Senada disampaikan Kepala Puskesmas Sibolangit, dr Tomo Tarigan. “Benar, ada kita lakukan pemeriksaan kesehatan kedua warga itu. Warga ini menjadi ODP tim kita selama dua minggu ke depan,” ujar Tomo Tarigan secara terpisah.

Kata Tomo, Muspika Sibolangit sudah melakukan sosialisasi mengenai pencegahan Covid-19. Salah satunya, di Desa Sayum dengan melakukan pertemuan kepada warga di balai pertemuan, Sabtu (21/3) kemarin. Dalam sosialisasi tersebut, diimbau warga untuk tetap waspadai dengan berjabat tangan, hindari dari tempat keramaian. “Setiap saat cuci tangan dengan air yang mengalir dengan menggunakan sabun selama kurang lebih 20 detik lamanya. Selalu bersihkan tempat tinggal, konsumsi vitamin C secara rutin agar daya tubuh kuat. Perbanyak minum air mineral sebanyak dua liter per hari serta memperbanyak olahraga,” jelas Tomo.

Menurut dia, upaya yang dilakukan ini salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. “Kita juga mengimbau kepada warga untuk segera memberikan informasi apabila ada warga yang baru saja kembali dari wilayah atau negara terjangkit corona,” tandas Tomo.

Tak jauh beda disampaikan Kepala Puskesmas Bandar Baru, drg Sri Astuti. Kata Sri Astuti, pihak pemerintah dan Puskesmas mendapat informasi dua warga ini baru saja kembali dari Malaysia. Hasil sementara dari pemeriksaan suhu panas badan mereka normal.

“Namun demikian, diminta kepada warga yang baru pulang dari Malaysia itu untuk tetap berdiam diri di rumah saja. Selain itu, hindari keramaian dan tetap menjaga kebersihan sesuai yang disarankan pemerintah,” pungkasnya.

Video di Mandala, Medan Hoaks

Sementara, di tempat terpisah beredar video singkat proses evakuasi korban yang diduga terjangkit Covid-19. Disebutkan, evakuasi dilakukan di Jalan Negara Pukat 1 Mandala.

Dalam video itu, terlihat dua petugas medis yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mengevakuasi korban yang diduga PDP Covid-19. Ketika proses evakuasi, terlihat menggunakan tempat tidur pasien dan direkam oleh beberapa warga menggunakan smartphone.

Camat Medan Tembung, Barli, yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya telah mencoba mencari tahu kabar tersebut. Namun, kenyataannya tidak ada dan informasi tersebut tidak benar terjadi di Mandala alias hoaks. “Sudah kami cek, hasilnya tidak ada. Dari semalam sudah dilakukan pengecekan,” tegasnya, Minggu (22/3).

Barli mengimbau, terkait informasi yang tidak benar sumbernya diminta agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi bohong. “Kami sudah melakukan imbauan-imbauan kepada masyarakat, seperti Puskesmas keliling menggunakan toa, dari kecamatan, dan kelurahan juga mengimbau. Begitu juga melalui sosial media, agar jangan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” sebutnya.

Terkait kabar yang menyebutkan adanya warga Kecamatan Medan Tembung diduga terpapar Covid-19, Barli menambahkan, bahwa ada dua warganya yang diperiksa kondisi kesehatannya. Namun, dari hasil pemeriksaan negatif. “Ada dua warga, tapi setelah dicek hasil pemeriksaan ternyata negatif,” imbuhnya. (rud/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – JUMLAH warga Dairi yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (OPD) terus bertambah. Jika pada Jumat (20/3) lalu, masih berjumlah 27 orang, namun pada Minggu (22/3) bertambah menjadi 32 orang. Sedangkan satu warga Dairi masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) dan sedang menjalani perawatan di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Sebagian besar warga yang ODP, merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Malaysia. ”Mereka masih dalam pemantauan. Bukan berarti positif. Warga tidak perlu panik, tetapi tetap jaga kesehatan dan kurangi keluar rumah jika tidak perlu,’ kata Sekretaris Dinas Kesehatan Dairi, Frisda Turnip.

Mereka masih dalam pemantauan. Bukan berarti positif. Warga tidak perlu panik, tetapi tetap jaga kesehatan dan kurangi keluar rumah jika tidak perlu.”

Frisda Turnip
Sekretaris Dinas Kesehatan Dairi

Frisda mengatakan, dari 32 orang itu, 6 diantaranya TKI yang dipulangkan dari Malaysia. Jumlah itu berdasarkan laporan satelit masing-masing Puskesmas di 15 kecamatann

Frisda menyebutkan, ODP tersebut terdapat di wilayah Kecamatan Siempat Nempu 3 orang, Berampu 1 orang, Siempat Nempu Hulu, 2 orang, Lae Parira 1 orang, Silima Pungga-Pungga 3 orang, Sumbul 1 orang, Gunung Sitember 5 orang, Sitinjo 1 orang, Sidikalang 2 orang, dan di Kecamatan Tiga Lingga 8 orang sehingga total 27 orang. Ke 32 warga ODP disarankan isiolasasi mandiri di rumah.

Diterangkan Frisda, diberlakukanya lockdown oleh negagara Malaysia, diduga berdampak terhadap pemulangan TKI illegal asal Indonesia, termasuk dari Dairi. Sampai saat ini data Dinkes Dairi ada 6 TKI dari Malaysia pulang ke Dairi. ”Kita melakukan ODP terhadap mereka, karena riwayat perjalanan mereka dari negara pandemi Covid 19,” ungkapnya.

Dua Warga Sibolangit ODP

Sementara, dua warga disebut-sebut berada di Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebab, dua orang tersebut baru pulang dari Malaysia.

Saat ini, kedua warga itu dalam pemantauan Puskesmas Sibolangit dan Puskesmas Bandar Baru guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Pemeriksaan kedua warga berjenis kelamin wanita ini dilaksanakan di rumah masing-masing dan kondisi mereka normal.

Camat Sibolangit Febri E Gurusinga membenarkan di wilayah yang dipimpinnya ada dua warga dalam kategori ODP. Mereka berasal dari dua desa yang berbeda di Sibolangit. “Tim kesehatan dari Puskesmas Sibolangit dan Bandar Baru sudah turun untuk mengecek kondisi dua warga tersebut. Keduanya akan dimonitor selama 14 hari ke depan,” kata Febri Gurusinga kepada wartawan, Minggu (22/3).

Febri mengaku, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Sibolangit, pihak kecamatansudah melakukan penyemprotan disinfektan di kantor camat, Koramil, Puskesmas, dan sejumlah warung. “Bila tidak ada halangan, dalam minggu ini kita akan melakukan penyemprotan disinfektan di dua desa yang warganya kategori ODP,” ujarnya.

Senada disampaikan Kepala Puskesmas Sibolangit, dr Tomo Tarigan. “Benar, ada kita lakukan pemeriksaan kesehatan kedua warga itu. Warga ini menjadi ODP tim kita selama dua minggu ke depan,” ujar Tomo Tarigan secara terpisah.

Kata Tomo, Muspika Sibolangit sudah melakukan sosialisasi mengenai pencegahan Covid-19. Salah satunya, di Desa Sayum dengan melakukan pertemuan kepada warga di balai pertemuan, Sabtu (21/3) kemarin. Dalam sosialisasi tersebut, diimbau warga untuk tetap waspadai dengan berjabat tangan, hindari dari tempat keramaian. “Setiap saat cuci tangan dengan air yang mengalir dengan menggunakan sabun selama kurang lebih 20 detik lamanya. Selalu bersihkan tempat tinggal, konsumsi vitamin C secara rutin agar daya tubuh kuat. Perbanyak minum air mineral sebanyak dua liter per hari serta memperbanyak olahraga,” jelas Tomo.

Menurut dia, upaya yang dilakukan ini salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. “Kita juga mengimbau kepada warga untuk segera memberikan informasi apabila ada warga yang baru saja kembali dari wilayah atau negara terjangkit corona,” tandas Tomo.

Tak jauh beda disampaikan Kepala Puskesmas Bandar Baru, drg Sri Astuti. Kata Sri Astuti, pihak pemerintah dan Puskesmas mendapat informasi dua warga ini baru saja kembali dari Malaysia. Hasil sementara dari pemeriksaan suhu panas badan mereka normal.

“Namun demikian, diminta kepada warga yang baru pulang dari Malaysia itu untuk tetap berdiam diri di rumah saja. Selain itu, hindari keramaian dan tetap menjaga kebersihan sesuai yang disarankan pemerintah,” pungkasnya.

Video di Mandala, Medan Hoaks

Sementara, di tempat terpisah beredar video singkat proses evakuasi korban yang diduga terjangkit Covid-19. Disebutkan, evakuasi dilakukan di Jalan Negara Pukat 1 Mandala.

Dalam video itu, terlihat dua petugas medis yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mengevakuasi korban yang diduga PDP Covid-19. Ketika proses evakuasi, terlihat menggunakan tempat tidur pasien dan direkam oleh beberapa warga menggunakan smartphone.

Camat Medan Tembung, Barli, yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya telah mencoba mencari tahu kabar tersebut. Namun, kenyataannya tidak ada dan informasi tersebut tidak benar terjadi di Mandala alias hoaks. “Sudah kami cek, hasilnya tidak ada. Dari semalam sudah dilakukan pengecekan,” tegasnya, Minggu (22/3).

Barli mengimbau, terkait informasi yang tidak benar sumbernya diminta agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi bohong. “Kami sudah melakukan imbauan-imbauan kepada masyarakat, seperti Puskesmas keliling menggunakan toa, dari kecamatan, dan kelurahan juga mengimbau. Begitu juga melalui sosial media, agar jangan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” sebutnya.

Terkait kabar yang menyebutkan adanya warga Kecamatan Medan Tembung diduga terpapar Covid-19, Barli menambahkan, bahwa ada dua warganya yang diperiksa kondisi kesehatannya. Namun, dari hasil pemeriksaan negatif. “Ada dua warga, tapi setelah dicek hasil pemeriksaan ternyata negatif,” imbuhnya. (rud/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/