32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Sihar Ajak Warga Lestarikan GKT

Foto: Iqbal/Sumut Pos
Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus melakukan pendakian ke Pusuk Buhit, di Kabupaten Samosir, Sabtu (21/4).

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus mengajak warga untuk melestarikan Geopark Kaldera Toba (GKT). Itu disampaikannya saat mendaki Pusuk Buhit dan mengunjungi sejumlah titik geopoint di kawasan sekitar.

Sihar yang melakukan pendakian ke Pusuk Buhit, Sabtu (21/4) mengatakan bahwa GKT merupakan kawasan yang unik karena memiliki beragam keistimewaan. Berisi aneka jenis unsur geologi yang punya makna dan fungsi sebagai warisan alam. Di kawasan ini dapat diimplementasikan berbagai strategi pengembangan wilayah secara berkelanjutan, namun harus dijaga dan ditata dengan baik.

“Pusuk Buhit inikan satu contoh geopoint. Di mana di tempat ini ribuan tahun lalu ada peradaban yang menjadi cerita rakyat, kemudian melegenda dan sekarang menjadi mitos. Jadi sebagai putra asli Batak, wajar mencoba napak tilas cerita ribuan tahun itu. Serta melihat Danau Toba dari sudut yang berbeda. Karena itu harus kita jaga dan lestarikan,” katanya.

Dia juga mengatakan, jika Danau Toba masuk menjadi taman bumi lewat program Geopark Unesco maka akan berkontribusi terhadap pengembangan daerah. Selain itu geopark juga memiliki tujuan untuk mengembangkan kawasan dengan metode ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan lewat dunia pariwisata geologi. Di sisi lain pengembangan geopark tidak merugikan masyarakat, bahkan sebaliknya akan menguntungkan. Karena metode geopark memperbolehkan masyarakat untuk tetap tinggal di dalam kawasan untuk menghubungkan kembali nilai-nilai warisan bumi kepada masyarakat itu sendiri.

Jadi menurut Sihar, mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan GKT harus digalakkan. Termasuk Pusuk Buhit, bisa ditata dengan baik, membenahi jalan dan aksesibilitas yang aman dan memenuhi ketentuan wisata. “Sehingga orang bisa berwisata dengan nyaman. Serta menikmati panorama indah. Termasuk jika ilalang berganti menjadi bunga yang indah dan tanaman asli daerah dikembalikan ke habitatnya,” katanya. (bal/azw)

Foto: Iqbal/Sumut Pos
Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus melakukan pendakian ke Pusuk Buhit, di Kabupaten Samosir, Sabtu (21/4).

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus mengajak warga untuk melestarikan Geopark Kaldera Toba (GKT). Itu disampaikannya saat mendaki Pusuk Buhit dan mengunjungi sejumlah titik geopoint di kawasan sekitar.

Sihar yang melakukan pendakian ke Pusuk Buhit, Sabtu (21/4) mengatakan bahwa GKT merupakan kawasan yang unik karena memiliki beragam keistimewaan. Berisi aneka jenis unsur geologi yang punya makna dan fungsi sebagai warisan alam. Di kawasan ini dapat diimplementasikan berbagai strategi pengembangan wilayah secara berkelanjutan, namun harus dijaga dan ditata dengan baik.

“Pusuk Buhit inikan satu contoh geopoint. Di mana di tempat ini ribuan tahun lalu ada peradaban yang menjadi cerita rakyat, kemudian melegenda dan sekarang menjadi mitos. Jadi sebagai putra asli Batak, wajar mencoba napak tilas cerita ribuan tahun itu. Serta melihat Danau Toba dari sudut yang berbeda. Karena itu harus kita jaga dan lestarikan,” katanya.

Dia juga mengatakan, jika Danau Toba masuk menjadi taman bumi lewat program Geopark Unesco maka akan berkontribusi terhadap pengembangan daerah. Selain itu geopark juga memiliki tujuan untuk mengembangkan kawasan dengan metode ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan lewat dunia pariwisata geologi. Di sisi lain pengembangan geopark tidak merugikan masyarakat, bahkan sebaliknya akan menguntungkan. Karena metode geopark memperbolehkan masyarakat untuk tetap tinggal di dalam kawasan untuk menghubungkan kembali nilai-nilai warisan bumi kepada masyarakat itu sendiri.

Jadi menurut Sihar, mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan GKT harus digalakkan. Termasuk Pusuk Buhit, bisa ditata dengan baik, membenahi jalan dan aksesibilitas yang aman dan memenuhi ketentuan wisata. “Sehingga orang bisa berwisata dengan nyaman. Serta menikmati panorama indah. Termasuk jika ilalang berganti menjadi bunga yang indah dan tanaman asli daerah dikembalikan ke habitatnya,” katanya. (bal/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/