Terpisah, Hamidah salah seorang guru sekolah membenarkan kalau acara nonton bareng ini gagasan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang. Selain itu, ia juga membenarkan setiap siswa ditagih uang Rp15 ribu ditambah uang trasport Rp7 ribu.
“Pelaksanaannya justru menyusahkan para siswa. Karena mereka kepanasan berhimpitan dan akibatnya banyak yang pingsan. Kalau hanya pakai layar proyektor, mending pemutaran film di copy saja dan bisa ditonton disekolah masing masing,” katanya.
Sebelumnya, pemutaran film itu mendapat protes dari siswa. Sebab, cahaya dan gambar yang ditampilkan buram.
Sementara, panitia acara dari PT Mora Production Lisa mengatakan, pihaknya membuat acara ini lantaran banyak pesan moral yang terkandung dalam film tersebut.
“Hari ini yang nonton sekitar 1500 orang siswa. Kita bukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan tapi hanya minta izin. Harganya memang untuk menonton ini Rp15 ribu per orang karena kalau dibioskop nanti harganya bisa sampai Rp50 ribu,” kata Lisa.
Ia juga menyebut, pihaknya menyediakan doorprize dengan hadiah satu unit sepeda motor untuk acara ini. Setelah menonton acara ini, selanjutnya pelajar boleh membuat video bagaimana momen ketika ia menonton film ini.
“Lalu kemudian video itu dikirimkan ke instagram kita. Nanti baru kita lihat mana yang bagus,” tandas Lisa.(mag-2/btr/ala)