25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Puluhan Suopir Angkot Tebingtinggi Unjuk Rasa

Foto: SOPIAN/SUMUT POS
UNJUK RASA: Puluhan sopir angkot melakukan aksi unjuk rasa di bundaran Jalan Gunung Lauser Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Selasa (23/1).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Puluhan supir angkutan kota (Angkot) Serbaguna dan Tebingtinggi Bersejarah (TTB) menggelar unjuk rasa di bundaran Jalan Gunung Lauser Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Selasa (23/1).

Pasalnya, angkot Rajawali dan CV Sandra Prima tidak mau menurunkan penumpang di dalam terminal. Kedua angkot ini langsung menurunkan penumpang di Jalan Imam Bonjol, Kota Tebingtinggi

Sementara, angkot Serbaguna dan TTB diminta Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi menurunkan penumpang di dalam Terminal Bandar Kajum.

“Kalau (angkot) Rajawali dan Sandra Prima menurunkan penumpang di kota (Jalan Imam Bonjol), penghasilan kami (sopir angkot Serbaguna dan TTB) turun drastis. Karena penumpang tidak turun lagi (di terminal) dan langsung menaiki angkot menuju pusat kota di Tebingtinggi yang dekat dengan stasiun kereta api,” jelas Randi (35), salah satu sopir angkot yang ikut berunjuk rasa.

“Itu yang buat kami mogok dan menggelar aksi ini. Kami minta CV Sandra Prima dan Rajawali untuk menurunkan penumpang di dalam Terminal Bandar Kajum. Dengan cara itu, kan berbagi rezeki,” sambungnya.

Aksi unjuk rasa ini nyaris ricuh. Sebab, setiap angkot yang melintas diberhentikan dengan paksa.

Para penumpang didalam angkot dipaksa untuk turun dan sopir harus memarkirkan kendaraannya. Aksi itu menimbulkan kemarahan penumpang yang diturunkan, karena tidak sampai tujuan.

“Entah apa yang dilakukan supir angkot ini, jadinya diturunkan paska di tengah jalan. Terpaksa naik becak motor, jadi bertambah biaya pengeluaran,” kesal Rusmini (54) warga Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi yang diturunkan paksa di tengah jalan.

Melihat aksi puluhan supir angkot di tengah jalan, petugas Kepolisian Polsek Rambutan langsung melakukan pengamanan agar tidak terjadi tindakan anarkis. Sebab, unjuk rasa itu tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian.

Puluhan sopir kemudian dibubarkan. Itu agar tidak menimbulakan kemacetan lalu lintas.

Puluhan sopir kemudian membubarkan diri dengan tertib setelah mendapat penjelasan dari pihak kepolisian. Para sopir mengancam akan kembali menggelar aksi Kamis (25/1) siang.

Sementara, Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi Saprin Efendi Harahap, ketika dihubungi belum memberikan komentar terkait aksi yang dilakukan oleh puluhan sopir angkot.(ian/ala)

 

 

 

 

 

Foto: SOPIAN/SUMUT POS
UNJUK RASA: Puluhan sopir angkot melakukan aksi unjuk rasa di bundaran Jalan Gunung Lauser Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Selasa (23/1).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Puluhan supir angkutan kota (Angkot) Serbaguna dan Tebingtinggi Bersejarah (TTB) menggelar unjuk rasa di bundaran Jalan Gunung Lauser Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Selasa (23/1).

Pasalnya, angkot Rajawali dan CV Sandra Prima tidak mau menurunkan penumpang di dalam terminal. Kedua angkot ini langsung menurunkan penumpang di Jalan Imam Bonjol, Kota Tebingtinggi

Sementara, angkot Serbaguna dan TTB diminta Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi menurunkan penumpang di dalam Terminal Bandar Kajum.

“Kalau (angkot) Rajawali dan Sandra Prima menurunkan penumpang di kota (Jalan Imam Bonjol), penghasilan kami (sopir angkot Serbaguna dan TTB) turun drastis. Karena penumpang tidak turun lagi (di terminal) dan langsung menaiki angkot menuju pusat kota di Tebingtinggi yang dekat dengan stasiun kereta api,” jelas Randi (35), salah satu sopir angkot yang ikut berunjuk rasa.

“Itu yang buat kami mogok dan menggelar aksi ini. Kami minta CV Sandra Prima dan Rajawali untuk menurunkan penumpang di dalam Terminal Bandar Kajum. Dengan cara itu, kan berbagi rezeki,” sambungnya.

Aksi unjuk rasa ini nyaris ricuh. Sebab, setiap angkot yang melintas diberhentikan dengan paksa.

Para penumpang didalam angkot dipaksa untuk turun dan sopir harus memarkirkan kendaraannya. Aksi itu menimbulkan kemarahan penumpang yang diturunkan, karena tidak sampai tujuan.

“Entah apa yang dilakukan supir angkot ini, jadinya diturunkan paska di tengah jalan. Terpaksa naik becak motor, jadi bertambah biaya pengeluaran,” kesal Rusmini (54) warga Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi yang diturunkan paksa di tengah jalan.

Melihat aksi puluhan supir angkot di tengah jalan, petugas Kepolisian Polsek Rambutan langsung melakukan pengamanan agar tidak terjadi tindakan anarkis. Sebab, unjuk rasa itu tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian.

Puluhan sopir kemudian dibubarkan. Itu agar tidak menimbulakan kemacetan lalu lintas.

Puluhan sopir kemudian membubarkan diri dengan tertib setelah mendapat penjelasan dari pihak kepolisian. Para sopir mengancam akan kembali menggelar aksi Kamis (25/1) siang.

Sementara, Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi Saprin Efendi Harahap, ketika dihubungi belum memberikan komentar terkait aksi yang dilakukan oleh puluhan sopir angkot.(ian/ala)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/