30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Polisi Amankan 2 Simpatisan ISIS Labuhanbatu

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Polres Labuhanbatu mengamankan 2 terduga pelaku yang diduga terlibat jaringan ISIS, sekira pukul 19.30 WIB, Jumat (20/10). Informasi yang dihimpun, penangkapan kedua terduga ISIS, bermula ketika terjaringnya Afrian Kasmali (28) oleh Satlantas Polres Labuhan, ketika menggelar razia rutin.

Saat itu, Bripka Reza Lubis menghentikan laju kendaraan Afrian, karena sepeda motor yang dikendarainya tanpa pelat polisi. Warga Jalan Sultan Alamuddinsyah, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru ini, tak mampu menunjukkan kelengkapan surat berkendaranya. Sebab, sepeda motor tersebut merupakan pinjaman dari temannya bernama Ferdiansyah Gustian (27), warga Jalan Perdamean, Kelurahan Perdamean, Kecamatan Rantau Selatan, Rantauprapat, Labuhanbatu. Afrian kemudian menghubungi Gustian atas kejadian ini.

Tak lama kemudian, Gustian muncul. Pria yang setiap hari berkerja sebagai tukang kunci itu, langsung marah-marah. Bahkan, ia mencoba menakuti polisi dengan mengaku sebagai anggota ISIS kepada Bripka Reza.

Mendengar pengakuan Gustian, Bripka Reza dan petugas lainnya langsung mengamankan keduanya, dan diserahkan ke Unit Intelkam Polres Labuhanbatu. Saat diperiksa petugas, Gustian mengaku pendukung ISIS.

“Iya, ada dua orang yang kami amankan (terkait dugaan jaringan ISIS) kemarin malam,” ungkap Kasat Reskrim Polsek Labuhanbatu AKP Fathir, via telepon selular.

Fathir mengabarkan, sebuah rumah di Jalan Lintas Sumatera-Pardamean, Sigambal, Labuhanbatu, digeledah polisi. Rumah bercat hijau No 99 itu, dihuni Gustian, dan pihak kepolisian menemukan bendera ISIS ukuran 1 x 1,5 meter. “Sekarang keduanya sudah dibawa ke Polda Sumut untuk pemeriksaan lanjutan. Sudah ya, enggak bisa saya jelaskan lebih lanjut. Saya sedang ada kegiatan ini,” katanya.

Ferdiansyah Gustian (27), seorang dari 2 terduga jaringan ISIS yang diamankan Polsek Labuhanbatu, mengaku, sudah mengagumi sistem pemerintahan khilafah ini sejak 2014 silam. Begitu juga dengan Afrian. Keduanya kagum dengan ISIS, karena organisasi tersebut diklaim menjalankan khilafah. Selain bendera ISIS, dari rumah tersebut, polisi juga menemukan 13 buku yang berisi ajaran Tauhid.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Polres Labuhanbatu sudah mengirim kedua terduga ISIS ke Mapolda Sumut, untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai hal ini. “Iya, dari Polres Labuhanbatu sekarang sudah di Polda. Saat ini sedang dalam pemeriksaan Dir Intel,” pungkas Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan. (dvs/saz)

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Polres Labuhanbatu mengamankan 2 terduga pelaku yang diduga terlibat jaringan ISIS, sekira pukul 19.30 WIB, Jumat (20/10). Informasi yang dihimpun, penangkapan kedua terduga ISIS, bermula ketika terjaringnya Afrian Kasmali (28) oleh Satlantas Polres Labuhan, ketika menggelar razia rutin.

Saat itu, Bripka Reza Lubis menghentikan laju kendaraan Afrian, karena sepeda motor yang dikendarainya tanpa pelat polisi. Warga Jalan Sultan Alamuddinsyah, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru ini, tak mampu menunjukkan kelengkapan surat berkendaranya. Sebab, sepeda motor tersebut merupakan pinjaman dari temannya bernama Ferdiansyah Gustian (27), warga Jalan Perdamean, Kelurahan Perdamean, Kecamatan Rantau Selatan, Rantauprapat, Labuhanbatu. Afrian kemudian menghubungi Gustian atas kejadian ini.

Tak lama kemudian, Gustian muncul. Pria yang setiap hari berkerja sebagai tukang kunci itu, langsung marah-marah. Bahkan, ia mencoba menakuti polisi dengan mengaku sebagai anggota ISIS kepada Bripka Reza.

Mendengar pengakuan Gustian, Bripka Reza dan petugas lainnya langsung mengamankan keduanya, dan diserahkan ke Unit Intelkam Polres Labuhanbatu. Saat diperiksa petugas, Gustian mengaku pendukung ISIS.

“Iya, ada dua orang yang kami amankan (terkait dugaan jaringan ISIS) kemarin malam,” ungkap Kasat Reskrim Polsek Labuhanbatu AKP Fathir, via telepon selular.

Fathir mengabarkan, sebuah rumah di Jalan Lintas Sumatera-Pardamean, Sigambal, Labuhanbatu, digeledah polisi. Rumah bercat hijau No 99 itu, dihuni Gustian, dan pihak kepolisian menemukan bendera ISIS ukuran 1 x 1,5 meter. “Sekarang keduanya sudah dibawa ke Polda Sumut untuk pemeriksaan lanjutan. Sudah ya, enggak bisa saya jelaskan lebih lanjut. Saya sedang ada kegiatan ini,” katanya.

Ferdiansyah Gustian (27), seorang dari 2 terduga jaringan ISIS yang diamankan Polsek Labuhanbatu, mengaku, sudah mengagumi sistem pemerintahan khilafah ini sejak 2014 silam. Begitu juga dengan Afrian. Keduanya kagum dengan ISIS, karena organisasi tersebut diklaim menjalankan khilafah. Selain bendera ISIS, dari rumah tersebut, polisi juga menemukan 13 buku yang berisi ajaran Tauhid.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Polres Labuhanbatu sudah mengirim kedua terduga ISIS ke Mapolda Sumut, untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai hal ini. “Iya, dari Polres Labuhanbatu sekarang sudah di Polda. Saat ini sedang dalam pemeriksaan Dir Intel,” pungkas Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan. (dvs/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/