27.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Damaikan Adik, Leher Sibarani Ditikam

Salohot Sibarani terbaring di ruang Teratai RSUD Pandan. Ia ditikam saat mendampingi adiknya untuk berdamai dengan Sibaya Dewi, di sebuah warung di Desa Muara Sibuntuon, Selasa (22/8) malam.

PADANGSIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Apes benar Salohot Sibarani (44). Niat tulusnya mendampingi adiknya untuk berdamai dengan Sibaya Dewi (44), malah berujung aksi kriminal.

Lehernya malah ditikam oleh Sibaya Dewi, warga Desa Palopat Pijorkoling, Kec. Sidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Dan, kini korban tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Padan.

Ditemui di ruang Teratai RSUD Pandan, Alihot Harahap (52), paman dari Salohot (korban) mengatakan bahwa permasalahan itu bermula saat ia bersama Salohot sedang mendampingi keponakannya yang lain, yakni Sabar Siregar, yang telah berselisih paham dan pernah dipukul oleh Sibaya Dewi, ingin berdamai. Perdamaian itu juga dihadiri oleh Kepala Desa Muara Sibuntuon di salah satu warung di desa mereka pada Selasa (22/8) lalu sekira pukul 21.00 wib.

“Kejadian ini berawal dari ditamparnya muka keponakan saya (Sabar) oleh Sibaya Dewi waktu itu. Jadi melaporlah ke kepala desa. Jadi, malam harinya ada pertemuan untuk didamaikan,” ujar Alihot yang merupakan warga Desa Muara Sibuntuon, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Dia menambahkan bahwa persoalan mereka terjadi sekira sebulan lalu. Awalnya mereka berselisih karena Sabar Siregar dilarang membawa toke durian waktu mau menjual duriannya,” ujar Alihot saat mendampingi Salohot yang tengah terbaring di atas bangsal RSUD.

Atas jadwal yang sudah ditetapkan oleh Kepala Desa Muara Sibuntuon untuk mendamaikan kedua belah pihak, maka ia pun menghubungi keluarganya, yakni Salohot, untuk mendampingi saat pertemuan tersebut.

“Dihubungilah dia (Salohot) biar ikut mendampingi saat perdamaian itu, makanya datang. Tapi ginilah jadinya,” ujar Alihot sembari menunjuk keponakannya yang telah terbaring lemas itu.

Salohot juga menjelaskan bahwa awal mula penikaman lehernya itu terjadi akibat dalam pertemuan yang hendak dimediasi oleh kepala desa tersebut, Sibaya Dewi langsung emosi.

Salohot Sibarani terbaring di ruang Teratai RSUD Pandan. Ia ditikam saat mendampingi adiknya untuk berdamai dengan Sibaya Dewi, di sebuah warung di Desa Muara Sibuntuon, Selasa (22/8) malam.

PADANGSIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Apes benar Salohot Sibarani (44). Niat tulusnya mendampingi adiknya untuk berdamai dengan Sibaya Dewi (44), malah berujung aksi kriminal.

Lehernya malah ditikam oleh Sibaya Dewi, warga Desa Palopat Pijorkoling, Kec. Sidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Dan, kini korban tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Padan.

Ditemui di ruang Teratai RSUD Pandan, Alihot Harahap (52), paman dari Salohot (korban) mengatakan bahwa permasalahan itu bermula saat ia bersama Salohot sedang mendampingi keponakannya yang lain, yakni Sabar Siregar, yang telah berselisih paham dan pernah dipukul oleh Sibaya Dewi, ingin berdamai. Perdamaian itu juga dihadiri oleh Kepala Desa Muara Sibuntuon di salah satu warung di desa mereka pada Selasa (22/8) lalu sekira pukul 21.00 wib.

“Kejadian ini berawal dari ditamparnya muka keponakan saya (Sabar) oleh Sibaya Dewi waktu itu. Jadi melaporlah ke kepala desa. Jadi, malam harinya ada pertemuan untuk didamaikan,” ujar Alihot yang merupakan warga Desa Muara Sibuntuon, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Dia menambahkan bahwa persoalan mereka terjadi sekira sebulan lalu. Awalnya mereka berselisih karena Sabar Siregar dilarang membawa toke durian waktu mau menjual duriannya,” ujar Alihot saat mendampingi Salohot yang tengah terbaring di atas bangsal RSUD.

Atas jadwal yang sudah ditetapkan oleh Kepala Desa Muara Sibuntuon untuk mendamaikan kedua belah pihak, maka ia pun menghubungi keluarganya, yakni Salohot, untuk mendampingi saat pertemuan tersebut.

“Dihubungilah dia (Salohot) biar ikut mendampingi saat perdamaian itu, makanya datang. Tapi ginilah jadinya,” ujar Alihot sembari menunjuk keponakannya yang telah terbaring lemas itu.

Salohot juga menjelaskan bahwa awal mula penikaman lehernya itu terjadi akibat dalam pertemuan yang hendak dimediasi oleh kepala desa tersebut, Sibaya Dewi langsung emosi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/