31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Gunung Sinabung Kembali Meletus

Sinabung-pemukiman warga di Karo masih sepi-TriadiMEDAN- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Kamis (24/10) sekitar pukul 06.00 WIB kembali meletus disertai bunyi gemuruh. Letusan mengeluarkan asap hitam keabuan hingga setinggi 3 Km. Selain itu, semburan abu vulkanik menyebar ke arah timur, tenggara, dan selatan.

Sebelumnya, Rabu (23/10) sekitar pukul 16.19 WIB terjadi juga letusan tetapi lebih kecil dibandingkan letusan kemarin pagin
“PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) masih menetapkan status Waspada dengan level II untuk Gunung Sinabung. Direkomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 2 kilometer dari Kawah Gunung Sinabung,” sebut Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) RI, Kamis (24/10).

“Belum perlu ada pengungsian permanen. Namun, warga di tiga desa yaitu Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem yang berada di mulut lembah (bukaan kawah), direkomendasikan untuk menghindar sementara dari hujan abu vulkanik,” tambah Sutopo.

Posko BNPB terus berkoordinasi dengan PVMBG Badan Geologi dan memonitor terus perkembangan aktivitas Gunung Sinabung. Sutopo juga mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan terkait dengan letusan Gunung Sinabung. “Masyarakat kita minta, agar mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo/Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas Gunung Sinabung dari PVMBG. BPBD Provinsi Sumut dan Satlak PB Kabupaten Karo akan memberikan bantuan penanganan darurat kepada masyarakat jika terjadi peningkatan status Gunung Sinabung,”ujarnya.

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Sumut, Aris, menyebutkan erupsi Gunung Sinabung terjadi sebanyak dua kali.

“Pertama terjadi Rabu (23/10) pukul 16.19 WIB sore dan yang kedua pukul  21.00 WIB malam,” ujar Aris.

Menurut Aris, untuk erupsi kedua yang terjadi pukul 21.00 WIB, gemuruh akibat erupsi berdurasi 3 menit. “Lamanya gemuruhnya yang ini mencapai lebih dari 3 menit,” sebutnya.

Disinggung bagaimana potensi ancaman yang akan ditimbulkan akibat erupsi itu, Aris menuturkan potensi yang mungkin terjadi adalah lahar dingin. “Itu kemungkinan saja, material bertambah dikarenakan hujan di kawasan Gunung Sinabung dan potensi akan terjadi lahar dingin dari puncak kawah,” kata Aris.

Terpisah, pasca meletus Gunung Sinabung ini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut), belum menurunkan kekuatan personel untuk membantu masyarakat Kabupaten Karo, untuk melakukan evakuasi dan pengungsian. “Saat ini, personel dari Polres Karo, yang diterjunkan dulu,” ungkap Kasubdit Pengelolaan Data dan Informasi (PID) Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan. (gus/rud)

Sinabung-pemukiman warga di Karo masih sepi-TriadiMEDAN- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Kamis (24/10) sekitar pukul 06.00 WIB kembali meletus disertai bunyi gemuruh. Letusan mengeluarkan asap hitam keabuan hingga setinggi 3 Km. Selain itu, semburan abu vulkanik menyebar ke arah timur, tenggara, dan selatan.

Sebelumnya, Rabu (23/10) sekitar pukul 16.19 WIB terjadi juga letusan tetapi lebih kecil dibandingkan letusan kemarin pagin
“PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) masih menetapkan status Waspada dengan level II untuk Gunung Sinabung. Direkomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 2 kilometer dari Kawah Gunung Sinabung,” sebut Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) RI, Kamis (24/10).

“Belum perlu ada pengungsian permanen. Namun, warga di tiga desa yaitu Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem yang berada di mulut lembah (bukaan kawah), direkomendasikan untuk menghindar sementara dari hujan abu vulkanik,” tambah Sutopo.

Posko BNPB terus berkoordinasi dengan PVMBG Badan Geologi dan memonitor terus perkembangan aktivitas Gunung Sinabung. Sutopo juga mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan terkait dengan letusan Gunung Sinabung. “Masyarakat kita minta, agar mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo/Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas Gunung Sinabung dari PVMBG. BPBD Provinsi Sumut dan Satlak PB Kabupaten Karo akan memberikan bantuan penanganan darurat kepada masyarakat jika terjadi peningkatan status Gunung Sinabung,”ujarnya.

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Sumut, Aris, menyebutkan erupsi Gunung Sinabung terjadi sebanyak dua kali.

“Pertama terjadi Rabu (23/10) pukul 16.19 WIB sore dan yang kedua pukul  21.00 WIB malam,” ujar Aris.

Menurut Aris, untuk erupsi kedua yang terjadi pukul 21.00 WIB, gemuruh akibat erupsi berdurasi 3 menit. “Lamanya gemuruhnya yang ini mencapai lebih dari 3 menit,” sebutnya.

Disinggung bagaimana potensi ancaman yang akan ditimbulkan akibat erupsi itu, Aris menuturkan potensi yang mungkin terjadi adalah lahar dingin. “Itu kemungkinan saja, material bertambah dikarenakan hujan di kawasan Gunung Sinabung dan potensi akan terjadi lahar dingin dari puncak kawah,” kata Aris.

Terpisah, pasca meletus Gunung Sinabung ini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut), belum menurunkan kekuatan personel untuk membantu masyarakat Kabupaten Karo, untuk melakukan evakuasi dan pengungsian. “Saat ini, personel dari Polres Karo, yang diterjunkan dulu,” ungkap Kasubdit Pengelolaan Data dan Informasi (PID) Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan. (gus/rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/