25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Di Tebingtinggi, 989 Rumah Terendam Banjir

Foto: Sopian/Sumut Pos Banjir akibat meluapnya Sungai Padang membuat ratusan rumah warga terendam air di Tebingtnggi, Sumut. Seperti tampak di Jalan Ikhlas, air menggenangi jalan sedalam 50 cm, Rabu pagi (25/11).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Banjir akibat meluapnya Sungai Padang membuat ratusan rumah warga terendam air di Tebingtnggi, Sumut. Seperti tampak di Jalan Ikhlas, air menggenangi jalan sedalam 50 cm, Rabu pagi (25/11).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Diperkirakan sebanyak 989 rumah yang tersebar di Lima Kecamatan pada 8 Kelurahan di Kota Tebingtinggi terendam banjir, karena meluapnya Sungai Padang, Rabu (25/11) sekira pukul 06.00 WIB.

Ketinggian air bervariasi antara 30 cm sampai 1 meter. Rumah warga yang paling parah terendam air di Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebingtinggi Kota rata-rata diatas 50 cm. Tercatat sebanyak 271 kepala keluarga harus mengungsi ke daerah lebih tinggi.

Sedangkan terparah kedua di wilayah Kelurahan Tanjung Marulak Hilir Kecamatan Rambutan ada 80 kepala keluarga yang rumahnya terendam air dengan ketinggian mencapai 50 cm. Kawasan lainnya tersebar di enam kelurahan se Kota Tebingtinggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus menyatakan sudah menerima semua laporan beberapa rumah yang terendam banjir. Terdata sebanyak 989 rumah terendam air. Data tersebut masih bisa bertambah apabila di hulu masih diguyur hujan.

“Kami masih melakukan pendataan dan menunggu laporan akurat lagi dari pihak Kantor Kecamatan se Kota Tebingtinggi berapa jumlah rumah yang terendam banjir. Sekarang tercatat 989 rumah yang terendam air,” jelas Wahid.

Ketua Tagana Kota Tebingtinggi Kaharuddin Nasution terus melakukan pemantauan dengan menurunkan semua personil Tagana ke lapangan di titik-titik terparah terkena banjir. Apabila banjir belum menunjukkan tanda surut, pihaknya akan mendirikan tenda-tenda pengungsian.

“Kita stand by di posko, jika masyarakat membutuhkan tenda, Tagana sudah siap,” jelas Kharuddin yang akrab disapa Gaban.

Salah seorang warga Kelurahan Bandar Utama, Emmi (52) mengaku meluapnya Sungai Padang terjadi pagi tadi. Hujan yang terus mengguyur Kota Tebingtinggi hampir satu malam membuat Sungai Padang tidak mampu menampung debit air dari hulu sungai.

Terkait bantuan dari Pemko Tebingtinggi, Emmi mengaku belum menerimanya, hanya saja pihak kelurahan setempat masih melakukan pendataan. (Ian)

Foto: Sopian/Sumut Pos Banjir akibat meluapnya Sungai Padang membuat ratusan rumah warga terendam air di Tebingtnggi, Sumut. Seperti tampak di Jalan Ikhlas, air menggenangi jalan sedalam 50 cm, Rabu pagi (25/11).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Banjir akibat meluapnya Sungai Padang membuat ratusan rumah warga terendam air di Tebingtnggi, Sumut. Seperti tampak di Jalan Ikhlas, air menggenangi jalan sedalam 50 cm, Rabu pagi (25/11).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Diperkirakan sebanyak 989 rumah yang tersebar di Lima Kecamatan pada 8 Kelurahan di Kota Tebingtinggi terendam banjir, karena meluapnya Sungai Padang, Rabu (25/11) sekira pukul 06.00 WIB.

Ketinggian air bervariasi antara 30 cm sampai 1 meter. Rumah warga yang paling parah terendam air di Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebingtinggi Kota rata-rata diatas 50 cm. Tercatat sebanyak 271 kepala keluarga harus mengungsi ke daerah lebih tinggi.

Sedangkan terparah kedua di wilayah Kelurahan Tanjung Marulak Hilir Kecamatan Rambutan ada 80 kepala keluarga yang rumahnya terendam air dengan ketinggian mencapai 50 cm. Kawasan lainnya tersebar di enam kelurahan se Kota Tebingtinggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus menyatakan sudah menerima semua laporan beberapa rumah yang terendam banjir. Terdata sebanyak 989 rumah terendam air. Data tersebut masih bisa bertambah apabila di hulu masih diguyur hujan.

“Kami masih melakukan pendataan dan menunggu laporan akurat lagi dari pihak Kantor Kecamatan se Kota Tebingtinggi berapa jumlah rumah yang terendam banjir. Sekarang tercatat 989 rumah yang terendam air,” jelas Wahid.

Ketua Tagana Kota Tebingtinggi Kaharuddin Nasution terus melakukan pemantauan dengan menurunkan semua personil Tagana ke lapangan di titik-titik terparah terkena banjir. Apabila banjir belum menunjukkan tanda surut, pihaknya akan mendirikan tenda-tenda pengungsian.

“Kita stand by di posko, jika masyarakat membutuhkan tenda, Tagana sudah siap,” jelas Kharuddin yang akrab disapa Gaban.

Salah seorang warga Kelurahan Bandar Utama, Emmi (52) mengaku meluapnya Sungai Padang terjadi pagi tadi. Hujan yang terus mengguyur Kota Tebingtinggi hampir satu malam membuat Sungai Padang tidak mampu menampung debit air dari hulu sungai.

Terkait bantuan dari Pemko Tebingtinggi, Emmi mengaku belum menerimanya, hanya saja pihak kelurahan setempat masih melakukan pendataan. (Ian)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/