25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Ambulans Terbalik, 7 Dokter Muda Luka-luka

Foto: Ilham/PM Warga membantu membalikkan ambulans Puskesmas, yang terbalik di Jalan Talun Kenas-Delitua, Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir, Rabu (11/11/2015).
Foto: Ilham/PM
Warga membantu membalikkan ambulans Puskesmas, yang terbalik di Jalan Talun Kenas-Delitua, Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir, Rabu (11/11/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tujuh dokter muda (coas) dari Universitas Methodist Medan mengalami luka-luka, setelah mobil ambulans yang mereka tumpangi terbalik di Jalan Talun Kenas-Delitua, persisnya di Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir.

Informasi yang dihimpun, kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada Rabu (11/11) sekira pukul 10.00 WIB. Pagi itu, ke-7 dokter muda tersebut menumpangi ambulans hendak melaksanakan magang di Puskesmas Talun Kenas dengan kegiatan memberikan pengobatan gratis di Desa Namoserit, Kecamatan STM Hilir.

Namun ketika mobil yang mereka tumpangi melintas di lokasi dengan kondisi jalan menikung dan menurun, tiba-tiba saja dari arah berlawanan muncul pengendara sepeda motor. Akibatnya, sopir ambulans yang dikemudikan Junita (48) pegawai puskesmas, panik.

Takut terjadi tabrakan, bidan yang tinggal di desa Kuta Jurung inipun banting stir. Diluar dugaan, mobil ambulans yang dikemudikannya terbalik sebanyak 4 kali. Akibatnya, seluruh penumpangnya mengalami luka serius di sekujur tubuh. Warga sekitar pun menolong para korban dan dilarikan ke sejumlah ke rumah sakit di Medan.

“Sejak bergerak dari Puskesmas Talun Kenas, sebenarnya kami sudah panik. Soalnya bu Junita itu mengemudi langsung ngebut. Kami sudah memperingati, tapi bu Junita tidak menghiraukan,” kata Elis Srihenta (23), salah satu dokter coas yang turut jadi korban, Sabtu (14/11).

Masih kata Elis dan dibenarkan beberapa temanya, selain melaju dengan kecepatan tinggi, mereka juga sempat melihat Junita mengemudi dengan satu tangan sambil bercanda gurau dengan seorang bidan lainnya yang duduk di samping pengemudi sebelum kecelakaan terjadi.

“Kami semua duduk di belakang, bidan itu duduk berdua didepan sambil bercanda. Kami lihat ibu itu mengemudi kurang konsentrasi. Begitu melihat ada sepeda motor di depanya, ia langsung gugup,” ungkap Elis.

Beruntung, tambah Elis, warga di sekitar mobil mereka yang terbalik menolong mereka. Dan tak lama kemudian, lanjutnya, petugas dari Polsek Talun Kenas tiba di lokasi. “Sampai saat ini proses hukum kecelakaan kami tidak ditindaklanjuti. Mobil ambulans yang ringsek saja masih parkir di kantor Puskemas Talun Kenas, bukannya di kantor polisi,” kata Elis kesal.

Foto: Ilham/PM Warga membantu membalikkan ambulans Puskesmas, yang terbalik di Jalan Talun Kenas-Delitua, Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir, Rabu (11/11/2015).
Foto: Ilham/PM
Warga membantu membalikkan ambulans Puskesmas, yang terbalik di Jalan Talun Kenas-Delitua, Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir, Rabu (11/11/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tujuh dokter muda (coas) dari Universitas Methodist Medan mengalami luka-luka, setelah mobil ambulans yang mereka tumpangi terbalik di Jalan Talun Kenas-Delitua, persisnya di Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir.

Informasi yang dihimpun, kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada Rabu (11/11) sekira pukul 10.00 WIB. Pagi itu, ke-7 dokter muda tersebut menumpangi ambulans hendak melaksanakan magang di Puskesmas Talun Kenas dengan kegiatan memberikan pengobatan gratis di Desa Namoserit, Kecamatan STM Hilir.

Namun ketika mobil yang mereka tumpangi melintas di lokasi dengan kondisi jalan menikung dan menurun, tiba-tiba saja dari arah berlawanan muncul pengendara sepeda motor. Akibatnya, sopir ambulans yang dikemudikan Junita (48) pegawai puskesmas, panik.

Takut terjadi tabrakan, bidan yang tinggal di desa Kuta Jurung inipun banting stir. Diluar dugaan, mobil ambulans yang dikemudikannya terbalik sebanyak 4 kali. Akibatnya, seluruh penumpangnya mengalami luka serius di sekujur tubuh. Warga sekitar pun menolong para korban dan dilarikan ke sejumlah ke rumah sakit di Medan.

“Sejak bergerak dari Puskesmas Talun Kenas, sebenarnya kami sudah panik. Soalnya bu Junita itu mengemudi langsung ngebut. Kami sudah memperingati, tapi bu Junita tidak menghiraukan,” kata Elis Srihenta (23), salah satu dokter coas yang turut jadi korban, Sabtu (14/11).

Masih kata Elis dan dibenarkan beberapa temanya, selain melaju dengan kecepatan tinggi, mereka juga sempat melihat Junita mengemudi dengan satu tangan sambil bercanda gurau dengan seorang bidan lainnya yang duduk di samping pengemudi sebelum kecelakaan terjadi.

“Kami semua duduk di belakang, bidan itu duduk berdua didepan sambil bercanda. Kami lihat ibu itu mengemudi kurang konsentrasi. Begitu melihat ada sepeda motor di depanya, ia langsung gugup,” ungkap Elis.

Beruntung, tambah Elis, warga di sekitar mobil mereka yang terbalik menolong mereka. Dan tak lama kemudian, lanjutnya, petugas dari Polsek Talun Kenas tiba di lokasi. “Sampai saat ini proses hukum kecelakaan kami tidak ditindaklanjuti. Mobil ambulans yang ringsek saja masih parkir di kantor Puskemas Talun Kenas, bukannya di kantor polisi,” kata Elis kesal.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/