32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Erry Dilantik, Kursi Cawagubsu Diincar

Foto: Jawa Pos Grup Tengku Erry Nuradi tersenyum usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubsu, di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).
Foto: Jawa Pos Grup
Tengku Erry Nuradi tersenyum usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubsu, di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).

JAKARTA, SUMUTPSO.CO – Seusai Tengku Erry Nuradi resmi menduduki kursi Gubernur Sumut defenitif, hiruk pikuk politik di Sumut masih berlanjut dengan urusan pengisian kursi wakil gubernur yang sudah kosong. Siapa figur yang mendampingi Tengku Erry melanjutkan sisa periode 2013-2018 mulai hangat diperbicangkan oleh partai-partai pengusung.

Sekretaris DPD Hanura Sumut, Landen Marbun mengatakan pihaknya serius mendukung Zulkifli Efendi Siregar untuk dapat menduduki kursi wakil gubernur.

“Selain Ketua Hanura Sumut, Pak Efendi juga ikut dalam tim pemenangan Gatot-Erry pada Pilgubsu 2013,“ ujar Landen saat dihubungi, Rabu (25/5).

Menurut Landen, proses pengusulan Zulkifli ke DPP Partai Hanura untuk meminta persetujuan dan dalam waktu dekat keputusan itu akan keluar. Hanya saja, lanjut dia, DPC Hanura se Sumut solid menyampaikan dukungannya ke Zulkifli.

“Kita berkeinginan Hanura juga memanfaatkan peluang ini untuk mengabdikan diri di luar legislatif. Masalah infrastruktur menjadi pekerjaan serius yang harus dituntaskan,“ paparnya.

Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Hafez, mengatakan, pihaknya akan membangun komunikasi dengan Gubsu secepatnya.

“Kami akan berkomunikasi dengan Pak Erry dan Partai Hanura sebagai tandem pengusung. Dua nama akan diserahkan ke DPRD untuk diparipurnakan,” bilangnya. Selama ini, lanjut Hafez, belum pernah ada pembicaraan resmi dengan parpol pengusung. Pembicaraan sebatas informal, karena memang hak wagub itu diberikan kepada partai pengusung.

PKS pada prinsipnya, kata Hafez, akan lebih mengutamakan kondusifitas pembangunan Sumut dalam pemilihan sosok wagubsu.

“Semua harus dikomunikasikan sehingga orang yang diusulkan sebagai wagubsu bisa mengikuti arah pembangunan Sumut. Sumut sudah babak belur. PKS ingin agar bagaimana politik berjalan untuk pembangunan daerah yang lebih baik,” tukasnya.

Hanya saja sempat muncul wacana, kursi Sumut 2 itu tidak perlu diisi. Alasannya, sudah dua periode kepemimpinan di Sumut, selalu terjadi pecah kongsi antara gubernur dengan wagub. Syamsul Arifin dengan Gatot Pujo Nugroho, begitu pun Gatot dengan Erry.

Foto: Jawa Pos Grup Tengku Erry Nuradi tersenyum usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubsu, di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).
Foto: Jawa Pos Grup
Tengku Erry Nuradi tersenyum usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubsu, di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).

JAKARTA, SUMUTPSO.CO – Seusai Tengku Erry Nuradi resmi menduduki kursi Gubernur Sumut defenitif, hiruk pikuk politik di Sumut masih berlanjut dengan urusan pengisian kursi wakil gubernur yang sudah kosong. Siapa figur yang mendampingi Tengku Erry melanjutkan sisa periode 2013-2018 mulai hangat diperbicangkan oleh partai-partai pengusung.

Sekretaris DPD Hanura Sumut, Landen Marbun mengatakan pihaknya serius mendukung Zulkifli Efendi Siregar untuk dapat menduduki kursi wakil gubernur.

“Selain Ketua Hanura Sumut, Pak Efendi juga ikut dalam tim pemenangan Gatot-Erry pada Pilgubsu 2013,“ ujar Landen saat dihubungi, Rabu (25/5).

Menurut Landen, proses pengusulan Zulkifli ke DPP Partai Hanura untuk meminta persetujuan dan dalam waktu dekat keputusan itu akan keluar. Hanya saja, lanjut dia, DPC Hanura se Sumut solid menyampaikan dukungannya ke Zulkifli.

“Kita berkeinginan Hanura juga memanfaatkan peluang ini untuk mengabdikan diri di luar legislatif. Masalah infrastruktur menjadi pekerjaan serius yang harus dituntaskan,“ paparnya.

Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Hafez, mengatakan, pihaknya akan membangun komunikasi dengan Gubsu secepatnya.

“Kami akan berkomunikasi dengan Pak Erry dan Partai Hanura sebagai tandem pengusung. Dua nama akan diserahkan ke DPRD untuk diparipurnakan,” bilangnya. Selama ini, lanjut Hafez, belum pernah ada pembicaraan resmi dengan parpol pengusung. Pembicaraan sebatas informal, karena memang hak wagub itu diberikan kepada partai pengusung.

PKS pada prinsipnya, kata Hafez, akan lebih mengutamakan kondusifitas pembangunan Sumut dalam pemilihan sosok wagubsu.

“Semua harus dikomunikasikan sehingga orang yang diusulkan sebagai wagubsu bisa mengikuti arah pembangunan Sumut. Sumut sudah babak belur. PKS ingin agar bagaimana politik berjalan untuk pembangunan daerah yang lebih baik,” tukasnya.

Hanya saja sempat muncul wacana, kursi Sumut 2 itu tidak perlu diisi. Alasannya, sudah dua periode kepemimpinan di Sumut, selalu terjadi pecah kongsi antara gubernur dengan wagub. Syamsul Arifin dengan Gatot Pujo Nugroho, begitu pun Gatot dengan Erry.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/