25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pesta Mejuah-juah Tetap Digelar 28-31 Mei

AFP PHOTO / FATIMA ELKAREEM Murid SD mengenakan masker saat belajar di kelas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (24/5/2016), sambil melihat letusan debu vulkanik Gunung Sinabung melalui pantulan kaca jendela.
AFP PHOTO / FATIMA ELKAREEM
Murid SD mengenakan masker saat belajar di kelas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (24/5/2016), sambil melihat letusan debu vulkanik Gunung Sinabung melalui pantulan kaca jendela.

KARO, SUMUTPOS.CO – Meski Sinabung terus erupsi hingga debu vulkaniknya menutupi jalan di berbagai sudut Kota Berastagi, pegelaran pesta budaya tahunan, Pesta Mejuah-juah akan tetap digelar Pemkab Karo. Hajatan itu digelar selama empat hari dimulai 28-31 Mei 2016 yang diselenggarakan di Open Stage Taman Mejuah juah, Kota Berastagi, Kabupaten Tanah Karo.

Antusiasme dan animo masyarakat serta wisatawan untuk mengikuti dan menyaksikan berbagai acara yang dilaksanakan Pemkab Karo melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo tersebut terlihat cukup tinggi.

“Even budaya ini merupakan ritual kebudayaan dan pariwisata yang dikemas lebih menarik dan modern melalui nilai budaya daerah,” kata Ketua Panitia Pesta Budaya Mejuah-juah, Drs Suang Karokaro didampingi Sekretaris Panitia Drs Dinasti Sitepu, Rabu (25/5) usai rapat dengan stakeholder terkait Pesta Budaya Mejuah-Juah di Hotel Sinabung Internasional Resort, Berastagi.

Pada perhelatan event budaya tahunan ini, kata dia, akan diperlombakan berbagai kegiatan tradisional yang identik dengan budaya Karo. Ada sebelas perlombaan yang akan dipertandingkan dari 17 kecamatan di kabupaten.

Diantaranya, lomba tari tradisional Lima Serangkai, lomba lukis ornamen Karo, lomba stand-up komedi Karo, lomba Perkolong kolong, lomba pawai kontingen, lomba kuliner Cimpa Main Curse Set (dengan menu manuk cipera, jagung muda dan dawan), lomba catur Karo, lomba ukiran Gerga Karo, lomba Tare-tare dan Ndikar Karo yang penuh dengan nilai seni, serta adat-istiadat yang dimiliki daerah ini.

Lebih jauh dipaparkannya, jika melihat kegiatan sejenis pada tahun sebelumnya, yang sukses dan mampu menggairah dunia kepariwisataan dan mendongkrak dunia wisata daerah ini, tentunya dengan event ini diharapkan tingkat kunjungan wisatawan asing, domestik maupun lokal akan membajiri kota berhawa dingin ini.

“Dengan pagelaran Pesta Budaya Mejuah-juah, tentunya akan mampu juga menghipnotis wisatawan agar lebih betah dan bertahan di sini untuk menyaksikan pertunjukan dan hiburan asli budaya Karo. Dalam menggalakkan pesta budaya ini, kita harus bergandeng tangan dan bersama-sama untuk mempromosikan unggulan objek wisata Tanah Karo,” ujar Suang Karo-Karo yang juga Asisten I pemerintahan.

“Namun di samping itu, kita juga dapat menggairahkan kembali Tanah Karo melalui budaya dan seni. Kita harus tunjukkan bahwa kota wisata ini memiliki berbagai macam budaya, serta daya tarik objek wisata. Mulai dari kesejukan udaranya, keindahan alam serta adat-istiadat dan keramah tamahan masyarakatnya,” tambahnya.

“Juga kita harapkan dengan Pesta Mejuah juah ini, Kota Berastagi bukan lagi sebagai tempat persinggahan, melainkan dengan event ini kita menjadikan Berastagi jadi tujuan utama wisatawan,” terangnya.

Ditambahkan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Karo Dinasti Sitepu, berbagai hiburan yang menarik dan atraktif akan ditampilkan. Tentunya yang mengakar pada budaya tradisional Karo. Mengingat waktu untuk hari “H” sudah semakin dekat, diperlukan partisipasi semua pihak untuk mensukseskan kegiatan ini. Tidak cukup dari pemerintah saja. Namun perlu peran serta semua pihak baik perhotelan, pelaku wisata, masyarakat Karo.(cr-7/gus)

AFP PHOTO / FATIMA ELKAREEM Murid SD mengenakan masker saat belajar di kelas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (24/5/2016), sambil melihat letusan debu vulkanik Gunung Sinabung melalui pantulan kaca jendela.
AFP PHOTO / FATIMA ELKAREEM
Murid SD mengenakan masker saat belajar di kelas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (24/5/2016), sambil melihat letusan debu vulkanik Gunung Sinabung melalui pantulan kaca jendela.

KARO, SUMUTPOS.CO – Meski Sinabung terus erupsi hingga debu vulkaniknya menutupi jalan di berbagai sudut Kota Berastagi, pegelaran pesta budaya tahunan, Pesta Mejuah-juah akan tetap digelar Pemkab Karo. Hajatan itu digelar selama empat hari dimulai 28-31 Mei 2016 yang diselenggarakan di Open Stage Taman Mejuah juah, Kota Berastagi, Kabupaten Tanah Karo.

Antusiasme dan animo masyarakat serta wisatawan untuk mengikuti dan menyaksikan berbagai acara yang dilaksanakan Pemkab Karo melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo tersebut terlihat cukup tinggi.

“Even budaya ini merupakan ritual kebudayaan dan pariwisata yang dikemas lebih menarik dan modern melalui nilai budaya daerah,” kata Ketua Panitia Pesta Budaya Mejuah-juah, Drs Suang Karokaro didampingi Sekretaris Panitia Drs Dinasti Sitepu, Rabu (25/5) usai rapat dengan stakeholder terkait Pesta Budaya Mejuah-Juah di Hotel Sinabung Internasional Resort, Berastagi.

Pada perhelatan event budaya tahunan ini, kata dia, akan diperlombakan berbagai kegiatan tradisional yang identik dengan budaya Karo. Ada sebelas perlombaan yang akan dipertandingkan dari 17 kecamatan di kabupaten.

Diantaranya, lomba tari tradisional Lima Serangkai, lomba lukis ornamen Karo, lomba stand-up komedi Karo, lomba Perkolong kolong, lomba pawai kontingen, lomba kuliner Cimpa Main Curse Set (dengan menu manuk cipera, jagung muda dan dawan), lomba catur Karo, lomba ukiran Gerga Karo, lomba Tare-tare dan Ndikar Karo yang penuh dengan nilai seni, serta adat-istiadat yang dimiliki daerah ini.

Lebih jauh dipaparkannya, jika melihat kegiatan sejenis pada tahun sebelumnya, yang sukses dan mampu menggairah dunia kepariwisataan dan mendongkrak dunia wisata daerah ini, tentunya dengan event ini diharapkan tingkat kunjungan wisatawan asing, domestik maupun lokal akan membajiri kota berhawa dingin ini.

“Dengan pagelaran Pesta Budaya Mejuah-juah, tentunya akan mampu juga menghipnotis wisatawan agar lebih betah dan bertahan di sini untuk menyaksikan pertunjukan dan hiburan asli budaya Karo. Dalam menggalakkan pesta budaya ini, kita harus bergandeng tangan dan bersama-sama untuk mempromosikan unggulan objek wisata Tanah Karo,” ujar Suang Karo-Karo yang juga Asisten I pemerintahan.

“Namun di samping itu, kita juga dapat menggairahkan kembali Tanah Karo melalui budaya dan seni. Kita harus tunjukkan bahwa kota wisata ini memiliki berbagai macam budaya, serta daya tarik objek wisata. Mulai dari kesejukan udaranya, keindahan alam serta adat-istiadat dan keramah tamahan masyarakatnya,” tambahnya.

“Juga kita harapkan dengan Pesta Mejuah juah ini, Kota Berastagi bukan lagi sebagai tempat persinggahan, melainkan dengan event ini kita menjadikan Berastagi jadi tujuan utama wisatawan,” terangnya.

Ditambahkan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Karo Dinasti Sitepu, berbagai hiburan yang menarik dan atraktif akan ditampilkan. Tentunya yang mengakar pada budaya tradisional Karo. Mengingat waktu untuk hari “H” sudah semakin dekat, diperlukan partisipasi semua pihak untuk mensukseskan kegiatan ini. Tidak cukup dari pemerintah saja. Namun perlu peran serta semua pihak baik perhotelan, pelaku wisata, masyarakat Karo.(cr-7/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/