30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Eramas Tak Terlena, Djoss Tak Pesimis

Wakil Ketua Tim Pemenangan Eramas, Irham Buana Nasution masih berpandangan seperti sebelumnya. Menurutnya, penilaian lembaga survei merupakan salah satu indikator keterwakilan suara masyarakat atas calon pemimpinnya. “Penilaian (lembaga survei) tentu melihat berbagai aspek. Hasil-hasil survey tersebut juga sangat positif bagi pasangan Edy-Ijeck. Tetapi tidak lantas menurunkan kinerja seluruh tim pemenangan. Dukungan positif masyarakat kepada Eramas kita harapkan bisa terwujud sesuai hasil pemungutan suara tanggal 27 Juni,” ujar Sekretaris Golkar Sumut itu.

Tim Pemenangan Eramas pun tidak mau terlena dan berlebihan menyikapi hasil survey yang ada. “Seperti yang sering saya katakan, bahwa hasil survey merupakan salah satu indikator dari banyak indikator lain untuk mendapat dukungan masyarakat. Semoga hasil survey terbaru LSI ini menjadi penunjuk jalan atas harapan masyarakat terhadap pemimpinnya,” pungkasnya.

Sementara Koordinator Tim Pemenangan Djoss Wilayah Tapanuli, Sarma Hutajulu mengatakan, meskipun sejumlah hasil survei menyebutkan pasangan Eramas, tidak membuat tim pemenangan pasangan nomor urut dua ini pesimis. Justru mereka yakin dalam waktu dua bulan akan mendongkrak elektabilitas jagoannya. “Namanya juga survei, bisa saja masih menunjukkan keunggulan Eramas lebih kuat. Karena mereka kan sudah lama sosialisasi. Sementara Djoss baru beberapa bulan sejak Januari lalu,” sebut Sarma Hutajulu, Kamis (26/4).

Dengan perbandingan yang tidak begitu jauh dari hasil survey, lanjut Sarma, justru menurutnya menjadikan timnya lebih optimis. Sebab dalam hitungan tiga bulan lebih, elektabilitas Djoss bisa naik begitu cepat dibandingkan pasangan Eramas yang sudah sejak lama memperkenalkan diri sebagai sosok tokoh di Sumut.

Hal ini mengingat nama Djarot Saiful Hidayat maupun Sihar Sitorus, banyak yang menganggap orang baru yang berasal dari luar Sumut, sekalipun Sihar sendiri merupakan putra Alm DL Sitorus, pengusaha terkenal di Sumut. “Hasil survei ini juga menjadi masukan bagi tim agar bisa bekerja lebih keras lagi, sehingga elektabilitas pasangan Djoss bisa naik. Termasuk juga survei internal kita, menjadi bahan evaluasi internal. Tetapi bukan untuk di publikasikan,” kata Sarma yang duduk di Komisi A DPRD Sumut.

Dengan begitu katanya, tidak ada yang begitu mengkhawatirkan. Tim pemenangan pasangan Djoss terus bekerja meyakinkan masyarakat bahwa Djarot dan Sihar, sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur, akan dapat menyelesaikan masalah yang ada di Sumut.

“Tentu kita tidak mau menang di survei, tetapi menang di penghitungan ril (realcount). Biar saja survei kita di bawah, yang penting saat pemilihan, elektabilitas kita tinggi. Begitupun, hasil survei ini akan menjadi cambuk untuk kami lebih keras lagi bekerja meyakinkan masyarakat tentang sosok Djoss dan visi misinya,” pungkas Sarma. (prn/ain/bal)

Wakil Ketua Tim Pemenangan Eramas, Irham Buana Nasution masih berpandangan seperti sebelumnya. Menurutnya, penilaian lembaga survei merupakan salah satu indikator keterwakilan suara masyarakat atas calon pemimpinnya. “Penilaian (lembaga survei) tentu melihat berbagai aspek. Hasil-hasil survey tersebut juga sangat positif bagi pasangan Edy-Ijeck. Tetapi tidak lantas menurunkan kinerja seluruh tim pemenangan. Dukungan positif masyarakat kepada Eramas kita harapkan bisa terwujud sesuai hasil pemungutan suara tanggal 27 Juni,” ujar Sekretaris Golkar Sumut itu.

Tim Pemenangan Eramas pun tidak mau terlena dan berlebihan menyikapi hasil survey yang ada. “Seperti yang sering saya katakan, bahwa hasil survey merupakan salah satu indikator dari banyak indikator lain untuk mendapat dukungan masyarakat. Semoga hasil survey terbaru LSI ini menjadi penunjuk jalan atas harapan masyarakat terhadap pemimpinnya,” pungkasnya.

Sementara Koordinator Tim Pemenangan Djoss Wilayah Tapanuli, Sarma Hutajulu mengatakan, meskipun sejumlah hasil survei menyebutkan pasangan Eramas, tidak membuat tim pemenangan pasangan nomor urut dua ini pesimis. Justru mereka yakin dalam waktu dua bulan akan mendongkrak elektabilitas jagoannya. “Namanya juga survei, bisa saja masih menunjukkan keunggulan Eramas lebih kuat. Karena mereka kan sudah lama sosialisasi. Sementara Djoss baru beberapa bulan sejak Januari lalu,” sebut Sarma Hutajulu, Kamis (26/4).

Dengan perbandingan yang tidak begitu jauh dari hasil survey, lanjut Sarma, justru menurutnya menjadikan timnya lebih optimis. Sebab dalam hitungan tiga bulan lebih, elektabilitas Djoss bisa naik begitu cepat dibandingkan pasangan Eramas yang sudah sejak lama memperkenalkan diri sebagai sosok tokoh di Sumut.

Hal ini mengingat nama Djarot Saiful Hidayat maupun Sihar Sitorus, banyak yang menganggap orang baru yang berasal dari luar Sumut, sekalipun Sihar sendiri merupakan putra Alm DL Sitorus, pengusaha terkenal di Sumut. “Hasil survei ini juga menjadi masukan bagi tim agar bisa bekerja lebih keras lagi, sehingga elektabilitas pasangan Djoss bisa naik. Termasuk juga survei internal kita, menjadi bahan evaluasi internal. Tetapi bukan untuk di publikasikan,” kata Sarma yang duduk di Komisi A DPRD Sumut.

Dengan begitu katanya, tidak ada yang begitu mengkhawatirkan. Tim pemenangan pasangan Djoss terus bekerja meyakinkan masyarakat bahwa Djarot dan Sihar, sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur, akan dapat menyelesaikan masalah yang ada di Sumut.

“Tentu kita tidak mau menang di survei, tetapi menang di penghitungan ril (realcount). Biar saja survei kita di bawah, yang penting saat pemilihan, elektabilitas kita tinggi. Begitupun, hasil survei ini akan menjadi cambuk untuk kami lebih keras lagi bekerja meyakinkan masyarakat tentang sosok Djoss dan visi misinya,” pungkas Sarma. (prn/ain/bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/