29.2 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Buat Onar di Milad ke-93 NU, 8 Anggota FPI Tebingtinggi Diamankan

SOPIAN/SUMUT POS
DIAMANKAN: Petugas Mapolres Tebingtinggi mengamankan anggota FPI yang membuat onar di acara Harlah NU ke 93.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Acara Milad ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Lapangan Merdeka, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, terusik dari sekelompok orang dari Front Pembela Islam (FPI) Kota Tebingtinggi. Mereka menuntut acara dibubarkan karena dinilai sesat.

Awalnya, acara Harlah ke-93 Nahdlatul Ulama yang dihadiri Ustadz K H Ahmad Muwafiq SAg (tausyiah), Rais Syuriyah PBNU Jakarta, dan tokoh-tokoh NU lainnya, Kapoldasu Irjen Agus Andrianto, Kapolres Tebingtinggi, berlangsung aman dan lancar.

Namun memasuki tausyiah yang akan disampaikan Ustadz K H Ahmad Muwafiq SAg, tiba tiba sekelompok massa dari Oknum Front Pembela Islam (FPI) menerobos masuk ke tengah tengah acara, dan memaksa acara tersebut dibubarkan karena dianggap mereka sesat.

Untuk menjaga agar tidak terjadi keributan, petugas kepolisian yang mengawal selama acara dibantu sat Reskrim Polres Tebingtinggi, langsung menghadang para massa yang mencoba hendak membubarkan acara tersebut.

Tidak terima dihadang oleh petugas, salah satu dari oknum dari FPI berhasil menerobos masuk ke tengah acara sambil mengatakan, bubarkan acara ini, acara ini sesat.

Melihat itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi, langsung memerintahkan anggotanya untuk mengamankan 8 orang anggota FPI yang dinilai sebagai propokator aksi tersebut.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Drs Agus Andrianto mengaku sangat kecewa dengan aksi yang dilakukan sekelompok anggota FPI tersebut.

Kapoldasu pun mengatakan, dirinya sangat kecewa atas kejadian ini. Mereka belum berkuasa saja sudah berbuat sewenang wenang, kejadian ini tidak boleh dibiar- biarkan.

“Aksi seperti tak bisa didiamkan dan harus kita lawan, negara ini bukan milik pribadi, negara ini milik bersama, negara ini berdasarkan agama. Jadi mereka jangan sewenang wenang di negara ini, khususnya di daerah Sumatera Utara,”tegas Agus Andrianto.

Terkait 8 orang anggota FPI yang diamankan, Kapoldasu mengaku pihaknya masih melakukan pemeriksaan.

“Apabila terbukti akan ditahan. Imbauan kepada masyarakat, sebelum berkuasa jangan berbuat sewenang wenang, sebelum berbuat berpikir dulu, jangan menyesal di belakang hari,”bilangnya.

Atas kejadian ini, Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan juga mengaku kecewa dengan ormas FPI tersebut, karena merusak suasana Tabliq Akbar. Umar Zunaidi pun menyerahkan sepenuhnya kedelapan orang tersebut.

“Saya menyerahkan proses hukum kepada kepolisian, karena hal tersebut sudah mencemarkan nama baik dan merusak citra agama Islam,”tegas Umar Zunaidi.

Adapun dari delapan orang anggota FPI Kota Tebingtinggi yang diamankan tersebut adalah Syahrul Amri Sirait (45), Muhammad Fauzi Saragih (53), Muhammad Husni Habibi Nasution (26), Muhammad Anzas (35), Arif Darmadi (29), Amiruddin Sitompul (43), Suhairi alias Gogon (46), Ini Kital (23). (ian/han)

SOPIAN/SUMUT POS
DIAMANKAN: Petugas Mapolres Tebingtinggi mengamankan anggota FPI yang membuat onar di acara Harlah NU ke 93.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Acara Milad ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Lapangan Merdeka, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, terusik dari sekelompok orang dari Front Pembela Islam (FPI) Kota Tebingtinggi. Mereka menuntut acara dibubarkan karena dinilai sesat.

Awalnya, acara Harlah ke-93 Nahdlatul Ulama yang dihadiri Ustadz K H Ahmad Muwafiq SAg (tausyiah), Rais Syuriyah PBNU Jakarta, dan tokoh-tokoh NU lainnya, Kapoldasu Irjen Agus Andrianto, Kapolres Tebingtinggi, berlangsung aman dan lancar.

Namun memasuki tausyiah yang akan disampaikan Ustadz K H Ahmad Muwafiq SAg, tiba tiba sekelompok massa dari Oknum Front Pembela Islam (FPI) menerobos masuk ke tengah tengah acara, dan memaksa acara tersebut dibubarkan karena dianggap mereka sesat.

Untuk menjaga agar tidak terjadi keributan, petugas kepolisian yang mengawal selama acara dibantu sat Reskrim Polres Tebingtinggi, langsung menghadang para massa yang mencoba hendak membubarkan acara tersebut.

Tidak terima dihadang oleh petugas, salah satu dari oknum dari FPI berhasil menerobos masuk ke tengah acara sambil mengatakan, bubarkan acara ini, acara ini sesat.

Melihat itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi, langsung memerintahkan anggotanya untuk mengamankan 8 orang anggota FPI yang dinilai sebagai propokator aksi tersebut.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Drs Agus Andrianto mengaku sangat kecewa dengan aksi yang dilakukan sekelompok anggota FPI tersebut.

Kapoldasu pun mengatakan, dirinya sangat kecewa atas kejadian ini. Mereka belum berkuasa saja sudah berbuat sewenang wenang, kejadian ini tidak boleh dibiar- biarkan.

“Aksi seperti tak bisa didiamkan dan harus kita lawan, negara ini bukan milik pribadi, negara ini milik bersama, negara ini berdasarkan agama. Jadi mereka jangan sewenang wenang di negara ini, khususnya di daerah Sumatera Utara,”tegas Agus Andrianto.

Terkait 8 orang anggota FPI yang diamankan, Kapoldasu mengaku pihaknya masih melakukan pemeriksaan.

“Apabila terbukti akan ditahan. Imbauan kepada masyarakat, sebelum berkuasa jangan berbuat sewenang wenang, sebelum berbuat berpikir dulu, jangan menyesal di belakang hari,”bilangnya.

Atas kejadian ini, Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan juga mengaku kecewa dengan ormas FPI tersebut, karena merusak suasana Tabliq Akbar. Umar Zunaidi pun menyerahkan sepenuhnya kedelapan orang tersebut.

“Saya menyerahkan proses hukum kepada kepolisian, karena hal tersebut sudah mencemarkan nama baik dan merusak citra agama Islam,”tegas Umar Zunaidi.

Adapun dari delapan orang anggota FPI Kota Tebingtinggi yang diamankan tersebut adalah Syahrul Amri Sirait (45), Muhammad Fauzi Saragih (53), Muhammad Husni Habibi Nasution (26), Muhammad Anzas (35), Arif Darmadi (29), Amiruddin Sitompul (43), Suhairi alias Gogon (46), Ini Kital (23). (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/