27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Jamaah Sempurnakan Haji di Masjidil Haram

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Calon haji embarkasih Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah haji menyempurnakan rangkaian ibadah haji di Masjidil Haram yakni thawaf ifadah, sai dan Tahallul. Seperti yang dilakukan jamaah haji Kabupaten Mandailing Natal yang tergabung dalam Kloter 3/MES.

“Thawaf ifadhah dan sai adalah bagian dari rangkaian ibadah haji. Jika tidak dilaksanakan, maka hajinya tidak sempurna atau tidak sah. Pelaksanaan thawaf ifadhah dan sai pada tengah malam Sabtu dinihari bersama jamaah haji dari seluruh penjuru dunia yang ingin menyempurnakan pelaksanaan ibadah hajinya sekitar pukul 12.00 WAS,” kata Kordinator Humas PPIH Imam Mukhair seperti yang disampaikan TPIHI H Ahmad Zainul Khobir di Kanwil Kemenag Sumut, Senin (27/8).

Dikatakannya, jamaah haji yang thawaf dan sai malam ini cukup padat dan ramai, karena sebagian besar dari jamaah haji yang mengambil nafar tsani baru malam ini melaksanakan thawaf. Sebagian jamaah haji ada yang melaksanakan thawaf wada’ yaitu thawaf perpisahan karena akan meninggalkan kota suci Makkah Al-Mukarramah pulang ke Tanah Air atau tempat tinggal masing masing.

“Kendati area tempat pelaksanaan thawaf yaitu lingkaran sekeliling Ka’bah dan sai haji padat dan penuh sesak oleh jamaah haji. Namun jamaah haji Kabupaten Mandailing Natal yang dipandu dan dibimbing TPHI, TPIHI dan KKSU serta dibantu Ketua Regu dan Ketua Rombongan dapat melaksanakan thawaf dan sai haji dengan baik dan lancar, hingga pelaksanaan tahallul tsani,” jelasnya.

Dia mengharapkan, selama pelaksanaan thawaf dan sai tersebut, para jamaah tidak ada yang terpisah dari rombongannya masing masing atau yang hilang, karena para jemaah begitu disiplin dan mematuhi apa yang disampaikan petugas kloter, semoga jamaah haji ini kembali ke tanah air membawa predikat haji mabrur.

Thawaf dengan Kursi Roda

Sementara itu, petugas kloter terus dampingi jamaah haji Kabupaten mandailing Natal yang menggunakan jasa dorong di Masjidil Haram. Sebanyak 30 orang jamaah haji Kabupaten Madina di Kloter 3 yang berusia lanjut dan berisiko tinggi (Risti) mengharuskan mereka untuk menggunakan alat bantu kursi roda atau jasa dorong dalam menjalankan rangkaian ibadah haji yaitu thawaf dan sai di Masjidil Haram.

“Kami akan berupaya mencari tenaga pendorong kursi roda untuk membantu para jemaah haji yang memerlukan jasa dorong yang ada di Masjidil Haram yaitu para pejasa yang memakai rompi warna hijau dengan nomor guidenya,” ujar Zainul Khobir.

Petugas Kloter, TPHI, TPIHI dan TKHI akan terus mendampingi para jemaah berusia lanjut dan RISTI ini, yang menggunakan jara dorong untuk thawaf dan sai hingga selesai dan memastikan mereka telah menyempurnakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lengkap, tanpa ada yang tertinggal atau terlupa mengerjakan rangkaian rukun dan wajib haji.

“Demikian juga dengan para TKHI akan senantiasa dan terus memantau kesehatan mereka selama pelaksanaan rukan umroh ini sampai selesai,” timpal dr. Emmy Evawani selaku dokter kloter.

Emmy juga mengatakan, TKHI selalu mengingatkan, para jemaah untuk terus menjaga kesehatan, dengan berprilaku pola hidup sehat dan islami. Dianjurkan untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi air putih, menaati jam makan mengingat suhu dan cuaca yang sangat ekstrim dan berharap para jemaah beristirahat 2 (dua) hari ini di hotel untuk mengembalikan stamina yang telah terkuras selama jemaah di Armina. (man)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Calon haji embarkasih Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah haji menyempurnakan rangkaian ibadah haji di Masjidil Haram yakni thawaf ifadah, sai dan Tahallul. Seperti yang dilakukan jamaah haji Kabupaten Mandailing Natal yang tergabung dalam Kloter 3/MES.

“Thawaf ifadhah dan sai adalah bagian dari rangkaian ibadah haji. Jika tidak dilaksanakan, maka hajinya tidak sempurna atau tidak sah. Pelaksanaan thawaf ifadhah dan sai pada tengah malam Sabtu dinihari bersama jamaah haji dari seluruh penjuru dunia yang ingin menyempurnakan pelaksanaan ibadah hajinya sekitar pukul 12.00 WAS,” kata Kordinator Humas PPIH Imam Mukhair seperti yang disampaikan TPIHI H Ahmad Zainul Khobir di Kanwil Kemenag Sumut, Senin (27/8).

Dikatakannya, jamaah haji yang thawaf dan sai malam ini cukup padat dan ramai, karena sebagian besar dari jamaah haji yang mengambil nafar tsani baru malam ini melaksanakan thawaf. Sebagian jamaah haji ada yang melaksanakan thawaf wada’ yaitu thawaf perpisahan karena akan meninggalkan kota suci Makkah Al-Mukarramah pulang ke Tanah Air atau tempat tinggal masing masing.

“Kendati area tempat pelaksanaan thawaf yaitu lingkaran sekeliling Ka’bah dan sai haji padat dan penuh sesak oleh jamaah haji. Namun jamaah haji Kabupaten Mandailing Natal yang dipandu dan dibimbing TPHI, TPIHI dan KKSU serta dibantu Ketua Regu dan Ketua Rombongan dapat melaksanakan thawaf dan sai haji dengan baik dan lancar, hingga pelaksanaan tahallul tsani,” jelasnya.

Dia mengharapkan, selama pelaksanaan thawaf dan sai tersebut, para jamaah tidak ada yang terpisah dari rombongannya masing masing atau yang hilang, karena para jemaah begitu disiplin dan mematuhi apa yang disampaikan petugas kloter, semoga jamaah haji ini kembali ke tanah air membawa predikat haji mabrur.

Thawaf dengan Kursi Roda

Sementara itu, petugas kloter terus dampingi jamaah haji Kabupaten mandailing Natal yang menggunakan jasa dorong di Masjidil Haram. Sebanyak 30 orang jamaah haji Kabupaten Madina di Kloter 3 yang berusia lanjut dan berisiko tinggi (Risti) mengharuskan mereka untuk menggunakan alat bantu kursi roda atau jasa dorong dalam menjalankan rangkaian ibadah haji yaitu thawaf dan sai di Masjidil Haram.

“Kami akan berupaya mencari tenaga pendorong kursi roda untuk membantu para jemaah haji yang memerlukan jasa dorong yang ada di Masjidil Haram yaitu para pejasa yang memakai rompi warna hijau dengan nomor guidenya,” ujar Zainul Khobir.

Petugas Kloter, TPHI, TPIHI dan TKHI akan terus mendampingi para jemaah berusia lanjut dan RISTI ini, yang menggunakan jara dorong untuk thawaf dan sai hingga selesai dan memastikan mereka telah menyempurnakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lengkap, tanpa ada yang tertinggal atau terlupa mengerjakan rangkaian rukun dan wajib haji.

“Demikian juga dengan para TKHI akan senantiasa dan terus memantau kesehatan mereka selama pelaksanaan rukan umroh ini sampai selesai,” timpal dr. Emmy Evawani selaku dokter kloter.

Emmy juga mengatakan, TKHI selalu mengingatkan, para jemaah untuk terus menjaga kesehatan, dengan berprilaku pola hidup sehat dan islami. Dianjurkan untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi air putih, menaati jam makan mengingat suhu dan cuaca yang sangat ekstrim dan berharap para jemaah beristirahat 2 (dua) hari ini di hotel untuk mengembalikan stamina yang telah terkuras selama jemaah di Armina. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/