25.6 C
Medan
Monday, May 13, 2024

Warga Minta Drainase di Normalisasi

Foto: SOPIAN/Sumut Pos
TERGENANG AIR: Salah satu lokasi di Kelurahan Badak Bejuang dan Pasar Mini Kota Tebingtinggi yang digenangi air akibat drainase yang tersumbat saat hujan deras, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, penanganan masalah penanggulangan banjir di sejumlah titik lokasi rawan merupakan prioritas bagi pemerintah kota.

Hal itu diutarakan Umar Zunaidi menanggapi keluhan warga Pasar Mini, Kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebingtinggi Kota, yang mengaku resah selama bertahun-tahun dikarenakan setiap kali diguyur hujan, sering digenangi air hingga selutut orang dewasa.

Namun, lanjut Umar Zunaidi, pembangunan sarana prasarana dan lainnya harus diselesaikan secara bertahap dikarenakan alokasi dana APBD yang sifatnya terbatas, dan harus melalui pembahasan bersama DPRD dan lainya. “Informasi dari masyarakat ini merupakan masukan yang positif, saya mengucapkan terima kasih dan akan mengagendakan masukan yang positif seperti ini,”ujar Wali Kota, belum lama ini.

Sementara menurut beberapa warga yang berada di seputaran Pasar Mini mengatakan, drainase yang tidak standar mengakibatkan luapan genangan air hingga ke badan jalan di lokasi Pasar Mini.

Menurut warga setempat seperti Safri, Buyung Cagur, Amiruddin, Akiong, Adi dan Ahwa, kondisi genangan air yang terjadi di lokasi Pasar Mini bukan hanya terjadi pada saat-saat musim penghujan saja, melainkan bila hujan sedikit saja langsung digenangi air kotor berasal dari luapan selokan drainase yang tersumbat.

“Kami warga di sini sangat resah karena air parit beraroma bau tak sedap dan jorok, selain dapat mengacam kesehatan warga, terutama penyakit kulit dan lain-lain, lokasi di sini menjadi kumuh. Kami meminta Pemko Tebingtinggi untuk dapat menormalisasi pembangunan saluran drainase yang standar agar air dapat berjalan lancar,”beber Ahwa dan Buyung.

Aktivis LSM Pemerhati Sosial Warga Kota (Pewarta) Tebingtinggi Ganefo Tan mengatakan, sebaiknya keluhan warga Pasar Mini tersebut cepat direspon oleh pemerintah kota, sebab lokasi tersebut merupakan salah satu sentral bisnis perekonomian masyarakat yang dapat menghasilkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Apabila banjir kerap mengancam lokasi, tentunya akan mempengaruhi kegiatan perekonomian di sana, untuk itu Pemko Tebingtinggi harus segera merespon keluhan warga, khususnya yang membuka usaha di sana,”pungkas Ganefo Tan. (ian/han)

 

 

Foto: SOPIAN/Sumut Pos
TERGENANG AIR: Salah satu lokasi di Kelurahan Badak Bejuang dan Pasar Mini Kota Tebingtinggi yang digenangi air akibat drainase yang tersumbat saat hujan deras, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, penanganan masalah penanggulangan banjir di sejumlah titik lokasi rawan merupakan prioritas bagi pemerintah kota.

Hal itu diutarakan Umar Zunaidi menanggapi keluhan warga Pasar Mini, Kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebingtinggi Kota, yang mengaku resah selama bertahun-tahun dikarenakan setiap kali diguyur hujan, sering digenangi air hingga selutut orang dewasa.

Namun, lanjut Umar Zunaidi, pembangunan sarana prasarana dan lainnya harus diselesaikan secara bertahap dikarenakan alokasi dana APBD yang sifatnya terbatas, dan harus melalui pembahasan bersama DPRD dan lainya. “Informasi dari masyarakat ini merupakan masukan yang positif, saya mengucapkan terima kasih dan akan mengagendakan masukan yang positif seperti ini,”ujar Wali Kota, belum lama ini.

Sementara menurut beberapa warga yang berada di seputaran Pasar Mini mengatakan, drainase yang tidak standar mengakibatkan luapan genangan air hingga ke badan jalan di lokasi Pasar Mini.

Menurut warga setempat seperti Safri, Buyung Cagur, Amiruddin, Akiong, Adi dan Ahwa, kondisi genangan air yang terjadi di lokasi Pasar Mini bukan hanya terjadi pada saat-saat musim penghujan saja, melainkan bila hujan sedikit saja langsung digenangi air kotor berasal dari luapan selokan drainase yang tersumbat.

“Kami warga di sini sangat resah karena air parit beraroma bau tak sedap dan jorok, selain dapat mengacam kesehatan warga, terutama penyakit kulit dan lain-lain, lokasi di sini menjadi kumuh. Kami meminta Pemko Tebingtinggi untuk dapat menormalisasi pembangunan saluran drainase yang standar agar air dapat berjalan lancar,”beber Ahwa dan Buyung.

Aktivis LSM Pemerhati Sosial Warga Kota (Pewarta) Tebingtinggi Ganefo Tan mengatakan, sebaiknya keluhan warga Pasar Mini tersebut cepat direspon oleh pemerintah kota, sebab lokasi tersebut merupakan salah satu sentral bisnis perekonomian masyarakat yang dapat menghasilkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Apabila banjir kerap mengancam lokasi, tentunya akan mempengaruhi kegiatan perekonomian di sana, untuk itu Pemko Tebingtinggi harus segera merespon keluhan warga, khususnya yang membuka usaha di sana,”pungkas Ganefo Tan. (ian/han)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/