30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pembangunan Tol Medan-Berastagi Segera Dibahas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemprov Sumut dalam waktu dekat membahas kelanjutan rencana pembangunan jalan tol/jalan layang Medan-Berastagi. Menurut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, instansi vertikal bakal datang ke Sumut guna menindaklanjuti langkah-langkah strategis untuk mencari solusi atas banyaknya korban yang telah jatuh ketika melintasi ruas dimaksud.

Pembersihan: Petugas gabungan melakukan pembersihan material longsor di tikungan PDAM Tirtanadi Sibolangit.istimewa/sumutpos.

“Besok atau lusa datang ini orangnya. Jadi saya akan rapat mengkaji itu,” katanya menjawab wartawan, di Halaman Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (27/10).

Kata Edy, perlu perhitungan matang dan rinci terkait pengembangan jalur Medan-Berastagi yang sudah kian padat serta rawan kecelakaan tersebut. “Ini dalam proses ya. Karena (nanti) dihitung dia jumlah kendaraan yang masuk dengan harga yang dikeluarkan. Inikan harus sinkron,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Bupati Karo Cory S Sebayang mengatakan hal senada. Menurut dia, sedang dilakukan pembahasan intens bersama pemangku kepentingan terkait. Baik rencana pembangunan jalan tol/layang Medan-Berastagi maupun jalur-jalur alternatif menuju objek wisata Kabupaten Karo.

Seperti jalur alternatif via Kabupaten Langkat, sebut dia, itu sudah berjalan selama tahun. “Itu sudah (berjalan). Nanti keluarnya di Binjai,” katanya.

Jalur alternatif lain yakni Seribudolok-Sripadang-Lubukpakam, juga sudah ada namun jalannya cukup jelek. Kemudian jalur via Namorambe, Kecamatan Deli Serdang menuju Kecamatan Barus Jahe. “Untuk jalur itu dua kilometer lagi kita masih menunggu izin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karena berada di kawasan hutan lindung,” pungkasnya.

Jalur Medan-Berastagi Sudah Dibuka

Sempat ditutup sementara, jalur Medan-Berastagi kini sudah dibuka kembali. Para pengendara diperbolehkan melintas setelah pembersihan material longsor di tikungan PDAM Tirtanadi Sibolangit telah selesai dilakukan petugas gabungan.

Dirlantas Poldasu, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan, meski sempat ditutup selama 5 jam, mulai pukul 09.00 hingga pukul 13.00 WIB, jalur lalulintas tersebut sudah dibuka kembali untuk umum. “Pembersihan sementara sudah selesai,” ujarnya, Rabu (27/10).

Sementara itu, Satuan Lalulintas (Satlantas) Polrestabes Medan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang mulai melakukan penebangan pohon di lokasi bencana longsor di wilayah tersebut, sejak kemarin pagi. Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny W Siregar mengatakan, pohon besar yang sudah berusia ratusan tahun itu ditebang guna menghindari terjadinya longsor susulan yang bisa membahayakan pengguna jalan, agar bisa dilalui kendaraan dari Kabupaten Karo menuju Kota Medan, atau sebaliknya.

“Ternyata bagian bawah pohon yang kita tebang ini sudah lapuk atau keropos dan tinggal menunggu waktu saja. Jika tak ditebang, maka pohonnya pasti akan tumbang dan akan kembali mengenai pengendara yang melintas di lokasi ini,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, yang menjadi kendala saat ini adalah batu yang berada di tebing di sekitar pohon yang sudah tumbang itu, tapi batunya tidak ikut jatuh. “Jadi, batu yang belum jatuh atau tumbang itu akan kita jatuhkan secara manual. Ini masih kita bahas lebih lanjut dengan BPBD Deliserdang dan tim lainnya. Mohon doa dan dukungannya, agar pengerjaan ini cepat selesai dan bisa normal kembali dilalui kendaraan,” ujarnya.

Menurut Sonny, pengerjaan pembersihan material selesai sekitar pukul 13.00 WIB. “Sampai saat ini situasi aman, lancar, terkendali, dan tidak ada permasalahan apapun terkait pembersihan material longsor,” kata Sonny.

Sonny menyebutkan, meski masyarakat sudah boleh melintas, namun pengendara diimbau untuk tetap berhati-hati. Sebab kondisi kontur tanah bekas longsoran masih labil, dan juga masih ada batu yang menggantung. “Masalah batu menggantung sedang dilakukan pengkajian ulang untuk mengatasinya ,” tandas Sonny.

Jembatan Sei Ular Diperbaiki

Sementara, Jembatan Sei Ular atau titi besi yang terletak di Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai, yang menghubungkan dengan Kabupaten Deliserdang, akhirnya mulai diperbaiki Pemprov Sumut melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK). KUPT Jalan dan Jembatan Medan Dinas BMBK Sumut, Heri Indra Siregar, mengamini perbaikan jembatan menuju Jalan Besar Dolok Masihul tersebut.

Perbaikan jembatan tersebut akan dimulai dari 27 Oktober 2021 sampai 10 November 2021. Selama pengerjaan infrastruktur hampir dua pekan itu pula, jalan pada titik tersebut akan ditutup sementara. “Benar. Untuk perbaikan Jembatan Sei Ular perlu ditutup lalu lintas melintasi jembatan tersebut,” katanya menjawab Sumut Pos, Rabu (27/10).

Ekses perbaikan jembatan, diakuinya membuat lalu lintas akan dialihkan ke jalur alternatif yang telah disepakati dalam rapat sebelumnya. “Jalur alternatif melalui kota Galang tembus nanti lewat (keluar) kantor Camat Serba Jadi, Sergai,” katanya.

Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, pihaknya telah mohonkan agar aparatur setempat dapat membantu menyosialisasikan kepada masyarakat. Heri menambahkan, perbaikan Jembatan Ular mereka lakukan atas dasar permintaan dari Camat Serbajadi, Sergai tertanggal 28 Juni 2021, perihal laporan kerusakan jembatan dan jalan di wilayah tersebut. “Kami sampaikan bahwa kegiatan perbaikan kerusakan jembatan tersebut telah diusulkan dan ditampung melalui dana PAPBD 2021,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, kerusakan Jembatan Ular telah berlangsung sekitar empat bulan. Selama kondisi jembatan dan jalan yang rusak, masyarakat turut membantu kelancaran arus lalulintas pada titik tersebut. Bahkan dengan keterbatasan yang ada, masyarakat coba menambal badan jalan yang sudah berlubang di jembatan tersebut. (prn/dwi/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemprov Sumut dalam waktu dekat membahas kelanjutan rencana pembangunan jalan tol/jalan layang Medan-Berastagi. Menurut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, instansi vertikal bakal datang ke Sumut guna menindaklanjuti langkah-langkah strategis untuk mencari solusi atas banyaknya korban yang telah jatuh ketika melintasi ruas dimaksud.

Pembersihan: Petugas gabungan melakukan pembersihan material longsor di tikungan PDAM Tirtanadi Sibolangit.istimewa/sumutpos.

“Besok atau lusa datang ini orangnya. Jadi saya akan rapat mengkaji itu,” katanya menjawab wartawan, di Halaman Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (27/10).

Kata Edy, perlu perhitungan matang dan rinci terkait pengembangan jalur Medan-Berastagi yang sudah kian padat serta rawan kecelakaan tersebut. “Ini dalam proses ya. Karena (nanti) dihitung dia jumlah kendaraan yang masuk dengan harga yang dikeluarkan. Inikan harus sinkron,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Bupati Karo Cory S Sebayang mengatakan hal senada. Menurut dia, sedang dilakukan pembahasan intens bersama pemangku kepentingan terkait. Baik rencana pembangunan jalan tol/layang Medan-Berastagi maupun jalur-jalur alternatif menuju objek wisata Kabupaten Karo.

Seperti jalur alternatif via Kabupaten Langkat, sebut dia, itu sudah berjalan selama tahun. “Itu sudah (berjalan). Nanti keluarnya di Binjai,” katanya.

Jalur alternatif lain yakni Seribudolok-Sripadang-Lubukpakam, juga sudah ada namun jalannya cukup jelek. Kemudian jalur via Namorambe, Kecamatan Deli Serdang menuju Kecamatan Barus Jahe. “Untuk jalur itu dua kilometer lagi kita masih menunggu izin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karena berada di kawasan hutan lindung,” pungkasnya.

Jalur Medan-Berastagi Sudah Dibuka

Sempat ditutup sementara, jalur Medan-Berastagi kini sudah dibuka kembali. Para pengendara diperbolehkan melintas setelah pembersihan material longsor di tikungan PDAM Tirtanadi Sibolangit telah selesai dilakukan petugas gabungan.

Dirlantas Poldasu, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan, meski sempat ditutup selama 5 jam, mulai pukul 09.00 hingga pukul 13.00 WIB, jalur lalulintas tersebut sudah dibuka kembali untuk umum. “Pembersihan sementara sudah selesai,” ujarnya, Rabu (27/10).

Sementara itu, Satuan Lalulintas (Satlantas) Polrestabes Medan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang mulai melakukan penebangan pohon di lokasi bencana longsor di wilayah tersebut, sejak kemarin pagi. Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny W Siregar mengatakan, pohon besar yang sudah berusia ratusan tahun itu ditebang guna menghindari terjadinya longsor susulan yang bisa membahayakan pengguna jalan, agar bisa dilalui kendaraan dari Kabupaten Karo menuju Kota Medan, atau sebaliknya.

“Ternyata bagian bawah pohon yang kita tebang ini sudah lapuk atau keropos dan tinggal menunggu waktu saja. Jika tak ditebang, maka pohonnya pasti akan tumbang dan akan kembali mengenai pengendara yang melintas di lokasi ini,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, yang menjadi kendala saat ini adalah batu yang berada di tebing di sekitar pohon yang sudah tumbang itu, tapi batunya tidak ikut jatuh. “Jadi, batu yang belum jatuh atau tumbang itu akan kita jatuhkan secara manual. Ini masih kita bahas lebih lanjut dengan BPBD Deliserdang dan tim lainnya. Mohon doa dan dukungannya, agar pengerjaan ini cepat selesai dan bisa normal kembali dilalui kendaraan,” ujarnya.

Menurut Sonny, pengerjaan pembersihan material selesai sekitar pukul 13.00 WIB. “Sampai saat ini situasi aman, lancar, terkendali, dan tidak ada permasalahan apapun terkait pembersihan material longsor,” kata Sonny.

Sonny menyebutkan, meski masyarakat sudah boleh melintas, namun pengendara diimbau untuk tetap berhati-hati. Sebab kondisi kontur tanah bekas longsoran masih labil, dan juga masih ada batu yang menggantung. “Masalah batu menggantung sedang dilakukan pengkajian ulang untuk mengatasinya ,” tandas Sonny.

Jembatan Sei Ular Diperbaiki

Sementara, Jembatan Sei Ular atau titi besi yang terletak di Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai, yang menghubungkan dengan Kabupaten Deliserdang, akhirnya mulai diperbaiki Pemprov Sumut melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK). KUPT Jalan dan Jembatan Medan Dinas BMBK Sumut, Heri Indra Siregar, mengamini perbaikan jembatan menuju Jalan Besar Dolok Masihul tersebut.

Perbaikan jembatan tersebut akan dimulai dari 27 Oktober 2021 sampai 10 November 2021. Selama pengerjaan infrastruktur hampir dua pekan itu pula, jalan pada titik tersebut akan ditutup sementara. “Benar. Untuk perbaikan Jembatan Sei Ular perlu ditutup lalu lintas melintasi jembatan tersebut,” katanya menjawab Sumut Pos, Rabu (27/10).

Ekses perbaikan jembatan, diakuinya membuat lalu lintas akan dialihkan ke jalur alternatif yang telah disepakati dalam rapat sebelumnya. “Jalur alternatif melalui kota Galang tembus nanti lewat (keluar) kantor Camat Serba Jadi, Sergai,” katanya.

Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, pihaknya telah mohonkan agar aparatur setempat dapat membantu menyosialisasikan kepada masyarakat. Heri menambahkan, perbaikan Jembatan Ular mereka lakukan atas dasar permintaan dari Camat Serbajadi, Sergai tertanggal 28 Juni 2021, perihal laporan kerusakan jembatan dan jalan di wilayah tersebut. “Kami sampaikan bahwa kegiatan perbaikan kerusakan jembatan tersebut telah diusulkan dan ditampung melalui dana PAPBD 2021,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, kerusakan Jembatan Ular telah berlangsung sekitar empat bulan. Selama kondisi jembatan dan jalan yang rusak, masyarakat turut membantu kelancaran arus lalulintas pada titik tersebut. Bahkan dengan keterbatasan yang ada, masyarakat coba menambal badan jalan yang sudah berlubang di jembatan tersebut. (prn/dwi/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/