31 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Kembang Api Meledak dan Menghantam Pengunjung… Panikk!

Foto: Joko Gunawan/PM Korban kembang api meledak dirawat di RSUD Rantauprapat.
Foto: Joko Gunawan/PM
Korban kembang api meledak dirawat di RSUD Rantauprapat.

RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO– Pesta kembang api di halaman Vihara Buddha Shanti berbuah pahit. Di antara meriah pesta, berubah panik. Entah bagaimana, satu dari tiga buah kembang api ukuran jumbo meledak di tanah dan menghantam pengunjung.
 Rangkaian acara pelaksanaan Jamu Laut tersebut digelar pukul 19.00 Wib Rabu (27/7). Dampak ledakan di vihara ini berada di jalan Ahmad Yani Dusun V Kelurahan Sei Berombang Panai Hilir itu, setidaknya 30-an warga menderita luka bakar, lima diantaranya di rujuk ke RSU Medan.
 Sisanya, dirawat di RSUD Rantauprapat dan Puskesmas Panai Hilir. Selain patah-patah, korban yang merupakan warga setempat tersebut, menderita luka bakar dan luka lecet. Ganti (40), saat menemani suaminya Juhri, yang merupakan korban, mengaku tidak tahu menahu peristiwa tersebut.
 “Tahunya dihubungi, itupun suami saya sudah di Puskesmas,” aku Ganti yang ditemui disalah satu ruangan Kelas III RSUD Rantauprapat.
 Senada dengan Ahmad Fadli Nasution, seorang korban yang dirawat berdampingan. “Gak tahu juga awalnya. Pala tiba-tiba ada suara ledakan sangat keras dan ada benda yang menghantam kaki kiriku, akupun terkapar. Aku di luar vihara saat itu, pas jalan-jalanlah,” katanya.
 Ternyata, pesta kembang api malam itu tak memiliki izin. Kapolres Labuhanbatu AKBP Teguh Yuswardhie mengatakan, untuk kegiatan upacara keagamaan telah memiliki izin.
 “Namun pesta kembang api malam itu tidak dalam bahagian izin yang diberikan,” kata Teguh Yuswardhie, Kamis (28/7) yang ditemui di Mapolres.
 Diterangkan, malam itu di halaman vihara, terdapat tiga buah kembang api yang akan dipasang. Aksi pertama kembang api tipe 600 tembakan berjalan aman. Selanjutnya kembali dipasang kembang api dengan tembakan 160 kali dan itupun berjalan aman.

Foto: Joko Gunawan/PM Korban kembang api meledak dirawat di RSUD Rantauprapat.
Foto: Joko Gunawan/PM
Korban kembang api meledak dirawat di RSUD Rantauprapat.

RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO– Pesta kembang api di halaman Vihara Buddha Shanti berbuah pahit. Di antara meriah pesta, berubah panik. Entah bagaimana, satu dari tiga buah kembang api ukuran jumbo meledak di tanah dan menghantam pengunjung.
 Rangkaian acara pelaksanaan Jamu Laut tersebut digelar pukul 19.00 Wib Rabu (27/7). Dampak ledakan di vihara ini berada di jalan Ahmad Yani Dusun V Kelurahan Sei Berombang Panai Hilir itu, setidaknya 30-an warga menderita luka bakar, lima diantaranya di rujuk ke RSU Medan.
 Sisanya, dirawat di RSUD Rantauprapat dan Puskesmas Panai Hilir. Selain patah-patah, korban yang merupakan warga setempat tersebut, menderita luka bakar dan luka lecet. Ganti (40), saat menemani suaminya Juhri, yang merupakan korban, mengaku tidak tahu menahu peristiwa tersebut.
 “Tahunya dihubungi, itupun suami saya sudah di Puskesmas,” aku Ganti yang ditemui disalah satu ruangan Kelas III RSUD Rantauprapat.
 Senada dengan Ahmad Fadli Nasution, seorang korban yang dirawat berdampingan. “Gak tahu juga awalnya. Pala tiba-tiba ada suara ledakan sangat keras dan ada benda yang menghantam kaki kiriku, akupun terkapar. Aku di luar vihara saat itu, pas jalan-jalanlah,” katanya.
 Ternyata, pesta kembang api malam itu tak memiliki izin. Kapolres Labuhanbatu AKBP Teguh Yuswardhie mengatakan, untuk kegiatan upacara keagamaan telah memiliki izin.
 “Namun pesta kembang api malam itu tidak dalam bahagian izin yang diberikan,” kata Teguh Yuswardhie, Kamis (28/7) yang ditemui di Mapolres.
 Diterangkan, malam itu di halaman vihara, terdapat tiga buah kembang api yang akan dipasang. Aksi pertama kembang api tipe 600 tembakan berjalan aman. Selanjutnya kembali dipasang kembang api dengan tembakan 160 kali dan itupun berjalan aman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/