26.7 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

15 Saksi Diperiksa terkait Ledakan Bengkel Las, Korban Luka Mulai Pulih

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Korban luka diduga akibat ledakan tabung gas dan oksigen di bengkel las milik Suriono (53), berangsur pulih. Saat ini, para korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Binjai.

Mardiono, warga Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara, salah satu korban ledakan gas tersebut, mengaku datang ke bengkel las tersebut untuk membeli besi Namun nahas, ia menjadi korban ledakan tabung gas di bengkel las tersebut.

“Waktu kejadian, saya baru datang dan mau belanja. Saya mau beli besi ke situ,” katanya saat ditemui di Ruang Chatelia Rumah Sakit Bangkatan Binjai, Jumat (28/8).

Tak lama sampai di bengkel las itu, terjadi ledakan yang cukup keras. Beberapa saat setelah kejadian, Mardiono tak sadarkan diri. “Saya tak sadarkan diri. Saat sadar saya sudah di rumah sakit. Pas kejadian itu, beterbangan semuanya. Badan saya saja kena besi-besi yang terbang,” kata dia.

Kini, Mardiono mengaku, kondisinya berangsur pulih. Saat ini, sudah stabil. Meski, masih terdapat perban menyelimuti pergelangan dan tapak kaki kanannya. “Saya tidak ada luka bakar, cuma badan ini kena besi,” sambungnya.

Saat diwawancarai, Mardiono didampingi dr Rizky yang merawatnya. Kepada wartawan, dokter bedah ini menjelaskan, RS Bangkatan menerima korban ledakan di bengkel las sebanyak 6 orang. “Di sini tadi malam ada 6 pasien. Yang menjalani operasi sebanyak 3 pasien, sudah stabil, tinggal pemulihan,” kata dia.

Para korban yang menjalani operasi disebabkan mengalami luka bakar. Sementara sisanya, mengalami luka robek. Kondisinya saat tiba di rumah sakit PTPN II ini cukup parah. Dua orang mengalami luka bakar 9 persen dan seorang lagi 36 persen. “Kini kondisinya sudah stabil semua, berangsur pulih,” sebutnya.

Sementara, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djoelham Binjai ada empat orang pasien yang dirawat. “Seorang meninggal dan seorang sudah pulang berobat jalan. Sedangkan dua lainnya masuk ke ICU RSUD Djoelham,” jelas Direktur RSUD Djoelham, dr David Tambun.

Dua pasien yang masuk Ruang ICU, kata dia, mengalami luka yang cukup parah. “Seorang mengalami luka bakar mencapai 60 persen dan robek, kondisinya tidak sadar saat datang ke sini. Sedangkan seorang lainnya juga mengalami luka bakar dan patah tulang, saat ini sedang menjalani operasi,” beber David tanpa menyebutkan identitas para korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kota Binjai ini.

Terpisah, Polres Binjai dan Tim Labfor Polda Sumut sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti usai kejadian. Seperti tabung gas dan oksigen yang terpental lebih kurang 100 meter pun dikumpulkan.

Begitu juga dengan tabung 50 kg yang menghantam tembok rumah warga hingga jebol karena hantamannya pun dikumpulkan. Kasat menjelaskan, penyidik masih melakukan penyelidikan dan mendalami penyebab ledakan tersebut.

“Selain itu, kita juga tengah mengumpulkan bukti-bukti serta memasang police line,” kata dia.

Yayang menambahkan, penyidik sudah meminta keterangan terhadap 28 orang. Status mereka sebagai saksi.

Pemilik bengkel las, Suriono (56) pun sudah diperiksa. Polres Binjai, kata dia, penyidik belum dapat memastikan penyebab ledakan gas tersebut. “Makanya kita dibantu Tim Labfor untuk memastikan penyebab ledakan. Jadi kami minta rekan-rekan bersabar, soalnya kita harus dapat (penyebab kejadian) dari ahli,” pungkasnya.

Terpisah, Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan yang dikonfirmasi Sumut Pos mengungkapkan, hingga kemarin sudah 15 orang saksi diperiksa. “Saat ini sudah diperiksa 15 orang saksi, termasuk anak pemilik bengkel. Sedangkan pemilik bengkel diperiksa nanti sore (kemarin),” ujarnya.

Ia menambahkan, dugaan ledakan karena kelalaian pemilik bengkel, sehingga menyebabkan 5 tabung gas seberat 12 kg mengalami kebocoran dan akhirnya meledak. Ledakan itu pun memakan korban sebanyak 13 orang, 4 di antaranya meninggal dunia.

Sementara, kerugian materil belum dapat ditaksir, namun kendaraan yang mengalami kerusakan sebanyak 4 unit dan sepeda motor 1 unit, serta rumah pemilik bengkel. “Korban meninggal dunia telah diserahkan kepada keluarganya dan sudah dimakamkan. Sedangkan 9 orang korban luka-luka masih dirawat di rumah sakit. Kita berharap semoga mereka segera pulih dan jangan lagi ada bertambah korban yang meninggal dunia,” harapnya.

Diketahui, bengkel las di Jalan T Amir Hamzah, Desa Tandam Hulu II, Hamparan Perak meledak, kemarin (27/8). Dugaan sementara, penyebabnya ledakan karena satu tabung gas yang digunakan untuk mengelas atau memotong besi yang dikerjakan oleh korban meninggal dunia atas nama Erwin (27) warga Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur, meledak. Imbas ledakan juga bereaksi kepada 5 tabung lainnya.

Buntutnya, ledakan dahsyat seperti bom terdengar masyarakat sekitar. Selain Erwin, kasir bengkel las atas nama Ayu (24) dan sopir Toyota Fortuner BK 3 RM atas nama Budi Irwansyah (39) warga Medan, yang ketepatan melintas di TKP juga meninggal dunia.

Kepala Erwin pecah saat tengah mengelas usai ledakan dan Ayu mengalami luka-luka pada dada serta leher, yang saat itu tengah duduk di meja kerjanya yang berjarak hanya 3 meter dari meledaknya tabung gas tersebut. Polisi sudah memasang garis warna kuning untuk membatas warga memasuki area TKP.

Tidak hanya mobil Fortuner saja yang terkena imbasnya, akibat ledakan tersebut. Mobil Panther BK 1398 DI warna hijau, Toyota Rush BK 1706 EJ warna silver, Mitsubishi Kuda BK 1907 DU warna biru dan sepeda motor Honda Supra BK 4807 HM warna hitam juga terimbas.

Lima kendaraan pribadi milik masyarakat turut mengalami rusak berat. Bahkan satu rumah yang bersebelahan dengan bengkel las tersebut juga terdampak imbasnya. Satu tabung gas terhempas menghantam tembok rumah hingga jebol. (ted/mag-1)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Korban luka diduga akibat ledakan tabung gas dan oksigen di bengkel las milik Suriono (53), berangsur pulih. Saat ini, para korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Binjai.

Mardiono, warga Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara, salah satu korban ledakan gas tersebut, mengaku datang ke bengkel las tersebut untuk membeli besi Namun nahas, ia menjadi korban ledakan tabung gas di bengkel las tersebut.

“Waktu kejadian, saya baru datang dan mau belanja. Saya mau beli besi ke situ,” katanya saat ditemui di Ruang Chatelia Rumah Sakit Bangkatan Binjai, Jumat (28/8).

Tak lama sampai di bengkel las itu, terjadi ledakan yang cukup keras. Beberapa saat setelah kejadian, Mardiono tak sadarkan diri. “Saya tak sadarkan diri. Saat sadar saya sudah di rumah sakit. Pas kejadian itu, beterbangan semuanya. Badan saya saja kena besi-besi yang terbang,” kata dia.

Kini, Mardiono mengaku, kondisinya berangsur pulih. Saat ini, sudah stabil. Meski, masih terdapat perban menyelimuti pergelangan dan tapak kaki kanannya. “Saya tidak ada luka bakar, cuma badan ini kena besi,” sambungnya.

Saat diwawancarai, Mardiono didampingi dr Rizky yang merawatnya. Kepada wartawan, dokter bedah ini menjelaskan, RS Bangkatan menerima korban ledakan di bengkel las sebanyak 6 orang. “Di sini tadi malam ada 6 pasien. Yang menjalani operasi sebanyak 3 pasien, sudah stabil, tinggal pemulihan,” kata dia.

Para korban yang menjalani operasi disebabkan mengalami luka bakar. Sementara sisanya, mengalami luka robek. Kondisinya saat tiba di rumah sakit PTPN II ini cukup parah. Dua orang mengalami luka bakar 9 persen dan seorang lagi 36 persen. “Kini kondisinya sudah stabil semua, berangsur pulih,” sebutnya.

Sementara, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djoelham Binjai ada empat orang pasien yang dirawat. “Seorang meninggal dan seorang sudah pulang berobat jalan. Sedangkan dua lainnya masuk ke ICU RSUD Djoelham,” jelas Direktur RSUD Djoelham, dr David Tambun.

Dua pasien yang masuk Ruang ICU, kata dia, mengalami luka yang cukup parah. “Seorang mengalami luka bakar mencapai 60 persen dan robek, kondisinya tidak sadar saat datang ke sini. Sedangkan seorang lainnya juga mengalami luka bakar dan patah tulang, saat ini sedang menjalani operasi,” beber David tanpa menyebutkan identitas para korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kota Binjai ini.

Terpisah, Polres Binjai dan Tim Labfor Polda Sumut sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti usai kejadian. Seperti tabung gas dan oksigen yang terpental lebih kurang 100 meter pun dikumpulkan.

Begitu juga dengan tabung 50 kg yang menghantam tembok rumah warga hingga jebol karena hantamannya pun dikumpulkan. Kasat menjelaskan, penyidik masih melakukan penyelidikan dan mendalami penyebab ledakan tersebut.

“Selain itu, kita juga tengah mengumpulkan bukti-bukti serta memasang police line,” kata dia.

Yayang menambahkan, penyidik sudah meminta keterangan terhadap 28 orang. Status mereka sebagai saksi.

Pemilik bengkel las, Suriono (56) pun sudah diperiksa. Polres Binjai, kata dia, penyidik belum dapat memastikan penyebab ledakan gas tersebut. “Makanya kita dibantu Tim Labfor untuk memastikan penyebab ledakan. Jadi kami minta rekan-rekan bersabar, soalnya kita harus dapat (penyebab kejadian) dari ahli,” pungkasnya.

Terpisah, Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan yang dikonfirmasi Sumut Pos mengungkapkan, hingga kemarin sudah 15 orang saksi diperiksa. “Saat ini sudah diperiksa 15 orang saksi, termasuk anak pemilik bengkel. Sedangkan pemilik bengkel diperiksa nanti sore (kemarin),” ujarnya.

Ia menambahkan, dugaan ledakan karena kelalaian pemilik bengkel, sehingga menyebabkan 5 tabung gas seberat 12 kg mengalami kebocoran dan akhirnya meledak. Ledakan itu pun memakan korban sebanyak 13 orang, 4 di antaranya meninggal dunia.

Sementara, kerugian materil belum dapat ditaksir, namun kendaraan yang mengalami kerusakan sebanyak 4 unit dan sepeda motor 1 unit, serta rumah pemilik bengkel. “Korban meninggal dunia telah diserahkan kepada keluarganya dan sudah dimakamkan. Sedangkan 9 orang korban luka-luka masih dirawat di rumah sakit. Kita berharap semoga mereka segera pulih dan jangan lagi ada bertambah korban yang meninggal dunia,” harapnya.

Diketahui, bengkel las di Jalan T Amir Hamzah, Desa Tandam Hulu II, Hamparan Perak meledak, kemarin (27/8). Dugaan sementara, penyebabnya ledakan karena satu tabung gas yang digunakan untuk mengelas atau memotong besi yang dikerjakan oleh korban meninggal dunia atas nama Erwin (27) warga Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur, meledak. Imbas ledakan juga bereaksi kepada 5 tabung lainnya.

Buntutnya, ledakan dahsyat seperti bom terdengar masyarakat sekitar. Selain Erwin, kasir bengkel las atas nama Ayu (24) dan sopir Toyota Fortuner BK 3 RM atas nama Budi Irwansyah (39) warga Medan, yang ketepatan melintas di TKP juga meninggal dunia.

Kepala Erwin pecah saat tengah mengelas usai ledakan dan Ayu mengalami luka-luka pada dada serta leher, yang saat itu tengah duduk di meja kerjanya yang berjarak hanya 3 meter dari meledaknya tabung gas tersebut. Polisi sudah memasang garis warna kuning untuk membatas warga memasuki area TKP.

Tidak hanya mobil Fortuner saja yang terkena imbasnya, akibat ledakan tersebut. Mobil Panther BK 1398 DI warna hijau, Toyota Rush BK 1706 EJ warna silver, Mitsubishi Kuda BK 1907 DU warna biru dan sepeda motor Honda Supra BK 4807 HM warna hitam juga terimbas.

Lima kendaraan pribadi milik masyarakat turut mengalami rusak berat. Bahkan satu rumah yang bersebelahan dengan bengkel las tersebut juga terdampak imbasnya. Satu tabung gas terhempas menghantam tembok rumah hingga jebol. (ted/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/