30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Pedagang UMKM Kota Tebingtinggi Menjerit karena Pemerintah Lamban

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pedagang Lemang dan Roti Kacang yang mangkal di Eks Terminal Bandar Kajum dan Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi menjerit karena kurangnya perhatian pemerintah menangani dampak terbukanya Jalan Tol Tebingtinggi- Inderapura dan Tebingtinggi- Pematang Siantar, akibat dampak yang ditimbulkan karena ini. Para pedagang mengatakan, sejak jalur ini dibuka, jualan mereka sepi dan target penjualan tidak dapat.

Pelaku UMKM, Hartati (45) warga Kelurahan Mekar Sentosa Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, mengatakan mereka takut kejadian ini seperti UMKM di Serdangbedagai. Mereka tutup sejak beroperasinya jalan tol Medan- Tebingtinggi.

“Lihat bang kami cuma duduk duduk saja, setelah dibukanya pintu Tol Tebingtinggi Indrapura dan Tebintinggi Pematang Siantar geratis jelang Natal dan Tahun Baru, wisatawan terutama pengendara mobil pribadi baik tujuan Kisaran dan Pematang Siantar tidak ada singgah membeli oleh-oleh khas Kota Tebingtinggi seperti roti kacang dan lemang. Usaha kami bangkrut bang,” jelasnya Jumat (29/12/2023) sore.

Hartati juga mengungkapkan, bahwa kejadian ini tidak terprediksi walau sudah satu bulan ini, target penjualan tidak terdapat.

“Tidak terprediksi kami bang, kejadian seperti ini. Pedagang merugi tetapi belum ada solusi dari Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam menyikapi hal ini,” jelasnya.

Sejumlah pedagang disini berharap kepada Pemko Tebingtinggi untuk menata seluruh pedagang di sepanjang Jalan KL Yos Sudarso untuk di selamatkan, misalnya seperti memanfaatkan terminal Bandar Kajum untuk ditata menjadi rest area dengan penataan yang menarik, sehingga wisatawan tertarik datang dari luar Kota Tebingtinggi.

“Lama kali Pemko Tebingtinggi menata kami (pedagang), biar sektor jasa UMKM Kota Tebingtinggi bisa diselamatkan. Kita nasibnya sekarang sama seperti Desa Bengkel di Kabupaten Sergai pusat jajanan yang kini sudah tutup dengan kondisi memprihatinkan, kalau bisa pedagang Kota Tebingtinggi tidak seperti itu,” harap Hartati.

Keterlambatan ini dikarenakan tidak berfungsinya saling mendukung antara Eksekutif dan Legislatif yang hanya mengedepankan Pokok Pikiran Rakyat (Pokir) dengan pembangunan sarana dan prasarana di Kota Tebingtinggi yang kurang menyentuh untuk kenaikan taraf ekonomi masyarakat.

Ketika usai dilantik menjadi Pj Wali Kota Tebingtinggi, Syarmadani berjanji dengan program kerja seratus hari untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Kota Tebingtinggi, tetapi setelah enam bulan dalam bertugas menjadi Pj Wali Kota Tebingtinggi, program tersebut belum terlaksana sepenuhnya.

Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani pernah mengatakan bahwa untuk peningkatan ekonomi itu terganjal di permasalahan APBD Kota Tebingtinggi yang kecil dan pengaruh adanya pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024, jadi anggaran Kota Tebingtinggi menjadi defisit pada tahun 2022, bahkan tahun 2023 diperkirakan akan defisit kembali.

Sebenarnya untuk peningkatan perekonomian disektor ekonomi bidang jasa bisa digenjot, yaitu dengan memfungsikan kembali eks Terminal Bandar Kajum di Jalan KL Yos Sudarso menjadi rest area, pergudangan dan tempat terminal bus serta memfungsikan kafe kafe untuk ngopi.

Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi Manahan G Harahap pernah mengatakan sudah mempersiapkan market place eks Terminal Bandar Kajum yang sudah ditata untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebintinggi, tetapi karena tidak ada dukungan anggaran, maka program tersebut tidak jelas kapan akan dilaksanakan.

Dalam market place tersebut, penataan pedagang UMKM semua akan ditata didalam eks terminal Bandar Kajum Kota Tebingtinggi, difungsikan kembali terminal dengan masuknya bus antar daerah dan kota untuk kembali masuk ke dalam terminal, nantinya juga disediakan loket loket bus yang ditata dengan apik sehingga masyarakat atau wisatawan masuk kedalam terminal.

Tidak disitu saja, agar penumpang yang datang menunggu bus tidak jenuh, di bagian lantai atas akan difungsikan menjadi kafe kafe tempat ngopi sambil bersantai. Di bagian belakang akan dibangun gudang gudang yang disewakan kepada pengusaha yang akan menyimpan barang-barang.

“Bahkan promosi akan digiatkan melalui OPD terkait. Karena letaknya strategis tidak jauh dari pintu tol Tebingtinggi Indrapura dan pintu tol Tebingtinggi Pematang Siantar, maka ini cara utama pertama yang bisa membangkitkan sektor ekonomi, dimana pedagang ditata dilokasi dengan adanya toilet bersih dan rumah ibadah seperti musholla,” jelas Kadis Perhubungan, Manahan G Harahap beberapa waktu lalu. (ian/ram)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pedagang Lemang dan Roti Kacang yang mangkal di Eks Terminal Bandar Kajum dan Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi menjerit karena kurangnya perhatian pemerintah menangani dampak terbukanya Jalan Tol Tebingtinggi- Inderapura dan Tebingtinggi- Pematang Siantar, akibat dampak yang ditimbulkan karena ini. Para pedagang mengatakan, sejak jalur ini dibuka, jualan mereka sepi dan target penjualan tidak dapat.

Pelaku UMKM, Hartati (45) warga Kelurahan Mekar Sentosa Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, mengatakan mereka takut kejadian ini seperti UMKM di Serdangbedagai. Mereka tutup sejak beroperasinya jalan tol Medan- Tebingtinggi.

“Lihat bang kami cuma duduk duduk saja, setelah dibukanya pintu Tol Tebingtinggi Indrapura dan Tebintinggi Pematang Siantar geratis jelang Natal dan Tahun Baru, wisatawan terutama pengendara mobil pribadi baik tujuan Kisaran dan Pematang Siantar tidak ada singgah membeli oleh-oleh khas Kota Tebingtinggi seperti roti kacang dan lemang. Usaha kami bangkrut bang,” jelasnya Jumat (29/12/2023) sore.

Hartati juga mengungkapkan, bahwa kejadian ini tidak terprediksi walau sudah satu bulan ini, target penjualan tidak terdapat.

“Tidak terprediksi kami bang, kejadian seperti ini. Pedagang merugi tetapi belum ada solusi dari Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam menyikapi hal ini,” jelasnya.

Sejumlah pedagang disini berharap kepada Pemko Tebingtinggi untuk menata seluruh pedagang di sepanjang Jalan KL Yos Sudarso untuk di selamatkan, misalnya seperti memanfaatkan terminal Bandar Kajum untuk ditata menjadi rest area dengan penataan yang menarik, sehingga wisatawan tertarik datang dari luar Kota Tebingtinggi.

“Lama kali Pemko Tebingtinggi menata kami (pedagang), biar sektor jasa UMKM Kota Tebingtinggi bisa diselamatkan. Kita nasibnya sekarang sama seperti Desa Bengkel di Kabupaten Sergai pusat jajanan yang kini sudah tutup dengan kondisi memprihatinkan, kalau bisa pedagang Kota Tebingtinggi tidak seperti itu,” harap Hartati.

Keterlambatan ini dikarenakan tidak berfungsinya saling mendukung antara Eksekutif dan Legislatif yang hanya mengedepankan Pokok Pikiran Rakyat (Pokir) dengan pembangunan sarana dan prasarana di Kota Tebingtinggi yang kurang menyentuh untuk kenaikan taraf ekonomi masyarakat.

Ketika usai dilantik menjadi Pj Wali Kota Tebingtinggi, Syarmadani berjanji dengan program kerja seratus hari untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Kota Tebingtinggi, tetapi setelah enam bulan dalam bertugas menjadi Pj Wali Kota Tebingtinggi, program tersebut belum terlaksana sepenuhnya.

Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani pernah mengatakan bahwa untuk peningkatan ekonomi itu terganjal di permasalahan APBD Kota Tebingtinggi yang kecil dan pengaruh adanya pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024, jadi anggaran Kota Tebingtinggi menjadi defisit pada tahun 2022, bahkan tahun 2023 diperkirakan akan defisit kembali.

Sebenarnya untuk peningkatan perekonomian disektor ekonomi bidang jasa bisa digenjot, yaitu dengan memfungsikan kembali eks Terminal Bandar Kajum di Jalan KL Yos Sudarso menjadi rest area, pergudangan dan tempat terminal bus serta memfungsikan kafe kafe untuk ngopi.

Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi Manahan G Harahap pernah mengatakan sudah mempersiapkan market place eks Terminal Bandar Kajum yang sudah ditata untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebintinggi, tetapi karena tidak ada dukungan anggaran, maka program tersebut tidak jelas kapan akan dilaksanakan.

Dalam market place tersebut, penataan pedagang UMKM semua akan ditata didalam eks terminal Bandar Kajum Kota Tebingtinggi, difungsikan kembali terminal dengan masuknya bus antar daerah dan kota untuk kembali masuk ke dalam terminal, nantinya juga disediakan loket loket bus yang ditata dengan apik sehingga masyarakat atau wisatawan masuk kedalam terminal.

Tidak disitu saja, agar penumpang yang datang menunggu bus tidak jenuh, di bagian lantai atas akan difungsikan menjadi kafe kafe tempat ngopi sambil bersantai. Di bagian belakang akan dibangun gudang gudang yang disewakan kepada pengusaha yang akan menyimpan barang-barang.

“Bahkan promosi akan digiatkan melalui OPD terkait. Karena letaknya strategis tidak jauh dari pintu tol Tebingtinggi Indrapura dan pintu tol Tebingtinggi Pematang Siantar, maka ini cara utama pertama yang bisa membangkitkan sektor ekonomi, dimana pedagang ditata dilokasi dengan adanya toilet bersih dan rumah ibadah seperti musholla,” jelas Kadis Perhubungan, Manahan G Harahap beberapa waktu lalu. (ian/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/