25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Asahan dan Sergai Ikuti Parade Berkebaya Nasional Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Asahan menghadiri Parade dan Gebyar Berkebaya Nasional Tahun 2022 Goes to Unesco yang di ikuti Seluruh Kabupaten Kota se Sumatera Utara di Lapangan Benteng Medan (28/8). Dalam kegiatan itu TP PKK Asahan diwakili, Wakili Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga Ny Yusnila Indriati Taufik beserta pengurus, Ketua Bhayangkari Ny Pepin Roman Elhaj beserta pengurus, Persit KCK Cababang XXXV Dim 0208/Asahan, Adhiyaksa Dharmakarini Asahan, Dharmayuktikarini PN Kisaran, Wakapolres Asahan, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Asahan Ny Derlina John Hardi.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI juga di hadiri bupati/wali kota se Sumut, Ibu-ibu Forkopimda Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Ibu-ibu Forkopimda kabupaten/kota se Sumatera Utara dan undangan lainnya.

Ketua Panitia Pelaksana Syafitri Tambunan dalam laporannya menyampaikan pelaksanaan Parade dan Gebyar Berkebaya Nasional Gors To UNESCO Tahun 2022 terlaksana berkat dukungan dan kolaborasi dari Ibu-ibu Forkopimda Provinsi Sumatera Utara, Ibu-ibu Forkopimda dari kabupaten/kota se Sumatera Utara.

Gebyar berkebaya nusantara hari ini, Lanjut Syafitri juga diikuti seluruh perempuan Sumatera Utara tanpa terkecuali untuk ikut menyemarakkan pagelaran hari ini.

Ketua Tim Hari Kebaya Nasional Lana Koentjoro menyampaikan Apresiasi kepada panitia penyelenggaraan Gebyar Kebaya Sumatera utara, semoga kerja keras penyelenggaraan hari ini dapat mendapat pengakuan dari Unesco.

Penyelenggaraan hari kebaya nasional ini merupakan kolaborasi dari semua unsur untuk mengangkat kebaya Nasional menjadi warisan Budayan Nasional bukan hanya pengakuannya di dalam negeri tapi juga Manca Negara.

Diharapkan juga pelaksanaan gebyar kebaya ini dapat meningkatkan harkat dan martabat wanita indonesia dengan memakai kebaya.

Sementara itu Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) sekaligus Tokoh Wanita Nasional yang juga Penanggungjawab acara Hj. Bunda Indah menyampaikan pelaksanaan kegiatan hari ini merupakan salah satu bentuk kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga mendukung program Kebaya Go to UNESCO.

“Kita Berharap penyelenggaraan Parade Kebaya Nasional Goes to Unesco Tahun 2022 yang digelar di seluruh wilayah RI dapat meningkatkan harkat dan martabat Budaya RI di Mata Dunia” ungkap Bunda Indah.

Usai mengikuti Acara Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga Ny Yusnila Indriati Taufik menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas penyelenggaraan Parade Kebaya Nasional Goes to Unesco Tahun 2022.

Kebaya adalah pakaian warisan Budaya Indonesia, lanjut Yusnila, untuk itu sebagai Wanita Indonesia kita harus menghargai dan melestarikannya.

“Mari kita jadikan Parade dan Gebyar Kebaya Nasional tahun ini menjadi momentum untuk berpartisipasi aktif dalam melestarikan budaya Indonesia dengan mencintai Kebaya Nasioanal” pungkas Yusnila.

Tak cuma Asahan, kaum perempuan dari Serdang Bedagai (Sergai) mengenakan pakaian kebaya saat mengikuti parade Berkebaya Nusantara Goes to UNESCO di Medan, Minggu (28/8).

Tak ketinggalan , Polisi Wanita (Polwan) dan Bhayangkari Cabang Sergai juga turut memeriahkan gelaran akbar yang berpusat di Lapangan Benteng Medan tersebut dengan penampilan kebaya terbaiknya.

Polwan dan Bhayangkari Cabang Sergai membaur bersama kaum perempuan dari unsur Forkopimda Sergai, di antaranya TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, mahasiswi Kabupaten Sergai. Kapolres Sergai , AKBP Dr Ali Machfud menjelaskan , Parade Berkebaya Nusantara Goes to Unesco itu merupakan momentum untuk memperkenalkan salah satu budaya tradisional Indonesia berupa kebaya di kancah Internasional.

“Saat ini, tengah dilakukan proses pengajuan ke Unesco, bahwa kebaya merupakan budaya asli dari Indonesia. Kita harus bangga dengan kebaya , karena kebaya adalah Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis , Senin (29/8).

Dijelaskan , dalam kesempatan ini, Polri menjadi penggagas untuk memperkenalkan pakaian kebaya ke internal sehingga anggota Polri dan keluarganya ikut menjadi penggerak untuk mengenalkan Budaya Indonesia. “ Diharapkan dengan mencintai budaya Indonesia yakni berkebaya, maka bisa menghindari upaya pihak lain dari luar negeri untuk mencoba-coba mengklaim pakaian kebaya,” tegasnya.(mag-4/dat/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Asahan menghadiri Parade dan Gebyar Berkebaya Nasional Tahun 2022 Goes to Unesco yang di ikuti Seluruh Kabupaten Kota se Sumatera Utara di Lapangan Benteng Medan (28/8). Dalam kegiatan itu TP PKK Asahan diwakili, Wakili Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga Ny Yusnila Indriati Taufik beserta pengurus, Ketua Bhayangkari Ny Pepin Roman Elhaj beserta pengurus, Persit KCK Cababang XXXV Dim 0208/Asahan, Adhiyaksa Dharmakarini Asahan, Dharmayuktikarini PN Kisaran, Wakapolres Asahan, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Asahan Ny Derlina John Hardi.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI juga di hadiri bupati/wali kota se Sumut, Ibu-ibu Forkopimda Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Ibu-ibu Forkopimda kabupaten/kota se Sumatera Utara dan undangan lainnya.

Ketua Panitia Pelaksana Syafitri Tambunan dalam laporannya menyampaikan pelaksanaan Parade dan Gebyar Berkebaya Nasional Gors To UNESCO Tahun 2022 terlaksana berkat dukungan dan kolaborasi dari Ibu-ibu Forkopimda Provinsi Sumatera Utara, Ibu-ibu Forkopimda dari kabupaten/kota se Sumatera Utara.

Gebyar berkebaya nusantara hari ini, Lanjut Syafitri juga diikuti seluruh perempuan Sumatera Utara tanpa terkecuali untuk ikut menyemarakkan pagelaran hari ini.

Ketua Tim Hari Kebaya Nasional Lana Koentjoro menyampaikan Apresiasi kepada panitia penyelenggaraan Gebyar Kebaya Sumatera utara, semoga kerja keras penyelenggaraan hari ini dapat mendapat pengakuan dari Unesco.

Penyelenggaraan hari kebaya nasional ini merupakan kolaborasi dari semua unsur untuk mengangkat kebaya Nasional menjadi warisan Budayan Nasional bukan hanya pengakuannya di dalam negeri tapi juga Manca Negara.

Diharapkan juga pelaksanaan gebyar kebaya ini dapat meningkatkan harkat dan martabat wanita indonesia dengan memakai kebaya.

Sementara itu Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) sekaligus Tokoh Wanita Nasional yang juga Penanggungjawab acara Hj. Bunda Indah menyampaikan pelaksanaan kegiatan hari ini merupakan salah satu bentuk kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga mendukung program Kebaya Go to UNESCO.

“Kita Berharap penyelenggaraan Parade Kebaya Nasional Goes to Unesco Tahun 2022 yang digelar di seluruh wilayah RI dapat meningkatkan harkat dan martabat Budaya RI di Mata Dunia” ungkap Bunda Indah.

Usai mengikuti Acara Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga Ny Yusnila Indriati Taufik menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas penyelenggaraan Parade Kebaya Nasional Goes to Unesco Tahun 2022.

Kebaya adalah pakaian warisan Budaya Indonesia, lanjut Yusnila, untuk itu sebagai Wanita Indonesia kita harus menghargai dan melestarikannya.

“Mari kita jadikan Parade dan Gebyar Kebaya Nasional tahun ini menjadi momentum untuk berpartisipasi aktif dalam melestarikan budaya Indonesia dengan mencintai Kebaya Nasioanal” pungkas Yusnila.

Tak cuma Asahan, kaum perempuan dari Serdang Bedagai (Sergai) mengenakan pakaian kebaya saat mengikuti parade Berkebaya Nusantara Goes to UNESCO di Medan, Minggu (28/8).

Tak ketinggalan , Polisi Wanita (Polwan) dan Bhayangkari Cabang Sergai juga turut memeriahkan gelaran akbar yang berpusat di Lapangan Benteng Medan tersebut dengan penampilan kebaya terbaiknya.

Polwan dan Bhayangkari Cabang Sergai membaur bersama kaum perempuan dari unsur Forkopimda Sergai, di antaranya TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, mahasiswi Kabupaten Sergai. Kapolres Sergai , AKBP Dr Ali Machfud menjelaskan , Parade Berkebaya Nusantara Goes to Unesco itu merupakan momentum untuk memperkenalkan salah satu budaya tradisional Indonesia berupa kebaya di kancah Internasional.

“Saat ini, tengah dilakukan proses pengajuan ke Unesco, bahwa kebaya merupakan budaya asli dari Indonesia. Kita harus bangga dengan kebaya , karena kebaya adalah Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis , Senin (29/8).

Dijelaskan , dalam kesempatan ini, Polri menjadi penggagas untuk memperkenalkan pakaian kebaya ke internal sehingga anggota Polri dan keluarganya ikut menjadi penggerak untuk mengenalkan Budaya Indonesia. “ Diharapkan dengan mencintai budaya Indonesia yakni berkebaya, maka bisa menghindari upaya pihak lain dari luar negeri untuk mencoba-coba mengklaim pakaian kebaya,” tegasnya.(mag-4/dat/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/