30 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Truk vs Medan Jaya vs Halmahera, Sopir Luka Berat

Foto: Jenfrie/PM Bus Medan Jaya dan Bus Halmahera yang ringsek usai bertabrakan di Jalinsum Km. 139 Sei Bejangkar, Kamis (29/9).
Foto: Jenfrie/PM
Bus Medan Jaya dan Bus Halmahera yang ringsek usai bertabrakan di Jalinsum Km. 139 Sei Bejangkar, Kamis (29/9).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Tabrakan beruntun antara truk fuso, Bus Medan Jaya, dan Bus Halmahera, terjadi di Jalinsum Km. 139 Sei Bejangkar, Kamis (29/9) sekira pukul 04.50 wib. Dua orang luka berat, 5 orang lainnya luka ringan.

Saksi di lokasi kejadian menyebutkan, Bus Medan Jaya BK 7651 DJ dari arah Kisaran menuju Medan coba melewati Bus Pelangi yang telah parkir di badan jalan sejak 4 hari lalu.

Apes, pas kepala bus masuk ke lajur kanan, dari arah berlawanan melaju truk fuso warna hijau BK 8216 CT. Tabrakan pun tak terhindarkan. Saat bersamaan, Bus Halmahera BK 7916DO yang sebelumnya mengikuti di belakang langsung menghantam bus Medan Jaya. “Sopir bus memang tidak meninggal, tapi keduanya luka berat,” ungkap Thamrin (40), warga Sei Balai yang kesehariannya bekerja sebagai satpam di salah satu perkebunan Sei Balai.

Menurut Thamrim, dia sempat melihat bus Medan Jaya dan Halmahera adu kencang. Sesaat sebelum kecelakaan, Medan Jaya berhasil mendahului Halmahera.

Melihat itu, Thamrin sempat berpikiran bakal terjadi insiden. Pasalnya, jarak kedua bus sangat dekat dan rawan kecelakaan ketika melaju kencang. Belum sempat hilang pikiran tersebut, dia mendengar dentuman suara keras. Ketika dilihatnya, Halmahera sudah terparkir di badan jalan dalam kondisi ringseng pada bagian samping dan depan. Selain itu, ada juga truk berhenti di depan Medan Jaya yang juga dalam kondisi hancur di bagian depan.

Kanit Laka Satlantas, Iptu Ch Manurung melalui Kaposlantas Sei Berjangkar, Aiptu J Tarigan mengatakan korban dengan luka berat yakni kedua sopir bus Medan Jaya dan sopir truk fuso.

Foto: Jenfrie/PM Truk yang ringsek.
Foto: Jenfrie/PM
Truk yang ringsek.

Tim Jasaharja unit pengedalian Gratifikasi Kisaran menjelaskan, dua korban luka berat yakni Adi Sembiring (38) warga Tuntungan (sopir bus Medan Jaya). Pria ini mengalami kaki patah.

Sedangkan sopir truk Fuso bernama Adi Silalahi (51) warga Medan, mengalami patah kaki kanan dan muka penuh luka akibat pecahan kaca serta benturan.

“Keduanya telah dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit di Kota Siantar. Sementara sopir bus Halmera, Eko Andi Pangaribuan tidak mengalami luka apapun,” terang Iwan dari Jasaraharja Kisaran.

Untuk korban luka ringan berupa lecet, kena goresan kaca, luka hidung, hanya berjumlah 5 orang dari Bus Medan Jaya yakni Nurleli (20) warga Medan, Irna (25) warga Kabanjahe, Yakup Fadli (20) hidung patah warga Jalan Pahlawan Medan, Hartini (52) warga Pancur Batu, dan Lilis br Manurung (18) warga Cinta Damai Batubara. “Mereka kita bawa ke klinik terdekat di Desa Binjai Baru,” terangnya.

Akibat tabrakan beruntun tersebut Jalinsum Batubara mengalami kemacetan total hingga 4 jam lebih. Arus lalulintas baru mulai berangsur normal sekitar jam 10 pagi. Tepatnya tak lama setelah Kapolres Batubara, AKBP Bona Silalahi turun langsung ke TKP. (cr-8/ras)

Foto: Jenfrie/PM Bus Medan Jaya dan Bus Halmahera yang ringsek usai bertabrakan di Jalinsum Km. 139 Sei Bejangkar, Kamis (29/9).
Foto: Jenfrie/PM
Bus Medan Jaya dan Bus Halmahera yang ringsek usai bertabrakan di Jalinsum Km. 139 Sei Bejangkar, Kamis (29/9).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Tabrakan beruntun antara truk fuso, Bus Medan Jaya, dan Bus Halmahera, terjadi di Jalinsum Km. 139 Sei Bejangkar, Kamis (29/9) sekira pukul 04.50 wib. Dua orang luka berat, 5 orang lainnya luka ringan.

Saksi di lokasi kejadian menyebutkan, Bus Medan Jaya BK 7651 DJ dari arah Kisaran menuju Medan coba melewati Bus Pelangi yang telah parkir di badan jalan sejak 4 hari lalu.

Apes, pas kepala bus masuk ke lajur kanan, dari arah berlawanan melaju truk fuso warna hijau BK 8216 CT. Tabrakan pun tak terhindarkan. Saat bersamaan, Bus Halmahera BK 7916DO yang sebelumnya mengikuti di belakang langsung menghantam bus Medan Jaya. “Sopir bus memang tidak meninggal, tapi keduanya luka berat,” ungkap Thamrin (40), warga Sei Balai yang kesehariannya bekerja sebagai satpam di salah satu perkebunan Sei Balai.

Menurut Thamrim, dia sempat melihat bus Medan Jaya dan Halmahera adu kencang. Sesaat sebelum kecelakaan, Medan Jaya berhasil mendahului Halmahera.

Melihat itu, Thamrin sempat berpikiran bakal terjadi insiden. Pasalnya, jarak kedua bus sangat dekat dan rawan kecelakaan ketika melaju kencang. Belum sempat hilang pikiran tersebut, dia mendengar dentuman suara keras. Ketika dilihatnya, Halmahera sudah terparkir di badan jalan dalam kondisi ringseng pada bagian samping dan depan. Selain itu, ada juga truk berhenti di depan Medan Jaya yang juga dalam kondisi hancur di bagian depan.

Kanit Laka Satlantas, Iptu Ch Manurung melalui Kaposlantas Sei Berjangkar, Aiptu J Tarigan mengatakan korban dengan luka berat yakni kedua sopir bus Medan Jaya dan sopir truk fuso.

Foto: Jenfrie/PM Truk yang ringsek.
Foto: Jenfrie/PM
Truk yang ringsek.

Tim Jasaharja unit pengedalian Gratifikasi Kisaran menjelaskan, dua korban luka berat yakni Adi Sembiring (38) warga Tuntungan (sopir bus Medan Jaya). Pria ini mengalami kaki patah.

Sedangkan sopir truk Fuso bernama Adi Silalahi (51) warga Medan, mengalami patah kaki kanan dan muka penuh luka akibat pecahan kaca serta benturan.

“Keduanya telah dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit di Kota Siantar. Sementara sopir bus Halmera, Eko Andi Pangaribuan tidak mengalami luka apapun,” terang Iwan dari Jasaraharja Kisaran.

Untuk korban luka ringan berupa lecet, kena goresan kaca, luka hidung, hanya berjumlah 5 orang dari Bus Medan Jaya yakni Nurleli (20) warga Medan, Irna (25) warga Kabanjahe, Yakup Fadli (20) hidung patah warga Jalan Pahlawan Medan, Hartini (52) warga Pancur Batu, dan Lilis br Manurung (18) warga Cinta Damai Batubara. “Mereka kita bawa ke klinik terdekat di Desa Binjai Baru,” terangnya.

Akibat tabrakan beruntun tersebut Jalinsum Batubara mengalami kemacetan total hingga 4 jam lebih. Arus lalulintas baru mulai berangsur normal sekitar jam 10 pagi. Tepatnya tak lama setelah Kapolres Batubara, AKBP Bona Silalahi turun langsung ke TKP. (cr-8/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/