27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Effendi Simbolon Siap jika Dicalonkan

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi M Simbolon memberi keterangan pada wartawan perihal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) pada 2018 mendatang di Medan Club Jalan Kartini Medan, Rabu (30/8)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi M Simbolon menanggapi santai perihal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur  Sumatera Utara (Pilgubsu) pada 2018 mendatang. Dia tak mau ceroboh mengulang Pilgubsu 2013 lalu.

Meski tak terlalu berambisi, Efendi masih tetap menunggu keputusan dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri. “Kalau arahan langsung belum ada, tapi meski begitupun kalau dapat restu kita sebagai kader harus siap,” katanya di hadapan sejumlah wartawan, Rabu (30/8) di Medan Club.

Dia mengatakan, kalau politik adalah sebuah keniscayaan dan tidak harus dikejar dengan ambisi membabi buta. Dia mengatakan sudah ada  pertemuan dengan tokoh di Sumut maupun yang ada di perantauan. “Meski aspirasi yang cukup besar untuk saya kembali lagi, tapi Semua berpulang ke partai, sebab sayakan kader partai,” ujarnya.

Jikalau pun nantinya dia ditunjuk untuk berlaga di Pilgubsu, Efendi ingin bertarung secara fair, dalam artian benar-benar berdasarkan aspirasi rakyat. “Jika pun nanti bertarung, harus jujur dan fair sesuai dengan kreteria yang diinginkan rakyat. Kalau kita tak diinginkan, ngapain kita maju, sebab itu pasti sia-sia namanya. Selain itu, jangan bawa embel-embel ini itu, atau bawa-bawa dana bantuan sebagai modal untuk merebut hati rakyat. Itu sama saja bertindak curang,” ujarnya.

Menurutnya, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan jika ingin maju ke Pilgubsu. “Hasil survey yang dilakukan itukan hanya indikator, penentunya tetap di Partai. Harus susun strategi yang lebih baik jika ingin berlaga. Partai lebih faham dan bijak memilih siapa untuk dimajukan sebagai Gubsu,” katanya.

Dia sendiri mengaku prihatin melihat keadaan Sumut saat ini, khususnya dalam hal pengelolaan pemerintahan. Menurutnya, hari ke hari rakyat yang terus jadi korban.

Efendi berpesan jika dirinya tak diinginkan partai, apa yang pernah terjadi pada dirinya pada 2013 lalu agar tak berulang.

“Kita harus benar-benar clear dalam memimpin. Janganlah rakyat selalu dijadikan korban,” pungkasnya. (ila/azw)

 

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi M Simbolon memberi keterangan pada wartawan perihal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) pada 2018 mendatang di Medan Club Jalan Kartini Medan, Rabu (30/8)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi M Simbolon menanggapi santai perihal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur  Sumatera Utara (Pilgubsu) pada 2018 mendatang. Dia tak mau ceroboh mengulang Pilgubsu 2013 lalu.

Meski tak terlalu berambisi, Efendi masih tetap menunggu keputusan dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri. “Kalau arahan langsung belum ada, tapi meski begitupun kalau dapat restu kita sebagai kader harus siap,” katanya di hadapan sejumlah wartawan, Rabu (30/8) di Medan Club.

Dia mengatakan, kalau politik adalah sebuah keniscayaan dan tidak harus dikejar dengan ambisi membabi buta. Dia mengatakan sudah ada  pertemuan dengan tokoh di Sumut maupun yang ada di perantauan. “Meski aspirasi yang cukup besar untuk saya kembali lagi, tapi Semua berpulang ke partai, sebab sayakan kader partai,” ujarnya.

Jikalau pun nantinya dia ditunjuk untuk berlaga di Pilgubsu, Efendi ingin bertarung secara fair, dalam artian benar-benar berdasarkan aspirasi rakyat. “Jika pun nanti bertarung, harus jujur dan fair sesuai dengan kreteria yang diinginkan rakyat. Kalau kita tak diinginkan, ngapain kita maju, sebab itu pasti sia-sia namanya. Selain itu, jangan bawa embel-embel ini itu, atau bawa-bawa dana bantuan sebagai modal untuk merebut hati rakyat. Itu sama saja bertindak curang,” ujarnya.

Menurutnya, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan jika ingin maju ke Pilgubsu. “Hasil survey yang dilakukan itukan hanya indikator, penentunya tetap di Partai. Harus susun strategi yang lebih baik jika ingin berlaga. Partai lebih faham dan bijak memilih siapa untuk dimajukan sebagai Gubsu,” katanya.

Dia sendiri mengaku prihatin melihat keadaan Sumut saat ini, khususnya dalam hal pengelolaan pemerintahan. Menurutnya, hari ke hari rakyat yang terus jadi korban.

Efendi berpesan jika dirinya tak diinginkan partai, apa yang pernah terjadi pada dirinya pada 2013 lalu agar tak berulang.

“Kita harus benar-benar clear dalam memimpin. Janganlah rakyat selalu dijadikan korban,” pungkasnya. (ila/azw)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/