30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

OJK dan GoTo Resmikan Kampus UMKM Bersama

Dukung Pemberdayaan UMKM Unggulan

SOLO, SUMUTPOS.CO – Saat peluncuran #BangkitBersama di Surakarta, Kamis (30/9/2021), dilakukan dengan penandatanganan prasasti Kampus UMKM Bersama di GoTo UMKM Center, Solo Technopark antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan GoTo. Prasasti ini menandai komitmen bersama kedua pihak yang berfokus mengangkat lebih banyak UMKM unggulan daerah melalui peningkatan literasi keuangan dan kapasitas usaha agar naik kelas, terus bertumbuh, dan mampu bersaing dengan brand global.

Hal ini sejalan dengan semangat OJK dan Pemerintah untuk mencapai keuangan inklusif dan pemberdayaan UMKM. Adanya sinergi dalam program prioritas Kampus UMKM Bersama dan Program #BangkitBersama GoTo diharapkan menjadi salah satu bentuk keberpihakan kepada UMKM lokal dan menjadi jembatan untuk mendukung perluasan ekosistem digital UMKM yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Kampus UMKM Bersama adalah program kolaborasi OJK, pelaku start-up, industri jasa keuangan, dinas/stakeholders terkait, dan PTN/PTS untuk memberikan pelatihan secara end-to-end kepada kelompok UMKM tertentu agar siap naik kelas dan go-global. Guna mempercepat pertumbuhan UMKM pasca pandemi, diperlukan adanya penguatan kapasitas dan kapabilitas UMKM secara end-to-end dalam satu ekosistem terintegrasi berbasis teknologi yang mencakup penguatan kualitas manajemen, kualitas produk, akses pasar dan pembiayaan, kapasitas SDM, dan adaptasi penguasaan teknologi digital. Lokasi pelatihan untuk kolaborasi pertama Kampus UMKM Bersama ini akan berpusat di GoTo UMKM Center, Solo Technopark. GoTo sebagai mitra  pertama OJK dalam Program

Kampus UMKM Bersama, menargetkan keikutsertaan merchant UMKM dengan produk unggulan daerah, seperti misalnya merchant batik untuk Kampus UMKM Bersama OJK-GoTo di Solo.

Saat Kampanye #BangkitBersama, CEO Grup GoTo dan CEO GoTo Financial, Andre Sulistyo mengatakan, dengan semangat kolaborasi dan resiliensi, GoTo berusaha berkontribusi untuk pemulihan ekonomi dan inilah yang menjadi alasan lahirnya bangkit bersama.

“Kami lihat digitalisasi punya peran penting mengubah usaha offline yang tidak bisa buka karena pandemi bisa dijembatani. GoTo ingin terus berkontribusi supaya UMKM bisa tetap berjualan, bisa membantu operasional dan pengelolaan. Kami ingin terus berinovasi supaya bisa jadi jembatan. Inisiatif Bangkit Bersama kami susun supaya juga fokus di daerah agar lebih banyak UMKM bisa masuk ke ekosistem,” kata dia.

CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan, selama masa pandemi, pihaknya melihat UMKM tidak menyerah pada keadaan dan berani go-digital. Ada lebih dari empat juta mitra baru yang bergabung di ekosistem GoTo, dan 86% di antaranya ada pengusaha baru. Namun di sisi lain, ada tantangan di mana para UMKM ini juga harus menghadapi pedagang luar negeri dan pandemi.

“GoTo melihat kami punya tanggung jawab besar dan harus terus hadir untuk bangkit bersama. Pendekatan yang kami lakukan sangat hyperlocal, terutama dalam hal menghubungan pengusaha lokal dengan konsumen setempat. Supaya lebih banyak pengusaha daerah bisa go-digital. Solusi yang kami hadirkan selalu didasari atas semangat untuk mengatasi permasalahan di daerah sehingga UMKM lokal selalu bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya.

“Kami berbisnis dengan hati nurani. Sehingga,  strategi kami di GoTo adalah mengoptimalkan apa yang terbaik buat mitra kami dan UMKM. Kami percaya kalau kami memberikan yang terbaik untuk mitra, bisnis  pasti bertumbuh sejalan. Misalnya secara kebijakan, kami memilih untuk tidak membuka platform kami bagi pedagang dari luar negeri. Ini wujud perlindungan kami terhadap UMKM Indonesia. GoTo sebagai karya anak bangsa harus berpihak dan menjadi mitra yang paling mengerti dan strategis buat UMKM,” lanjutnya.

Peresmian GOTO UMKM Center dan peluncuran program #BangkitBersama berlangsung di Solo Technopark, Surakarta, Kamis (30/9/2021).

Sementara Komisaris GoTo, Wishnutama Kusubandio, mengatakan dari sisi pasar, Indonesia adalah pasar terbesar no-2 di dunia karena kalau berbicara China dan Amerika, penguasa pasarnya adalah bangsa mereka sendiri. Sementara Indonesia potensinya sangat besar sehingga jangan hanya menjadi target pasar. UMKM harus bisa memanfaatkan peluang dan potensi pasar ini.

“BangkIt Bersama adalah enabler supaya UMKM bisa jadi pilihan utama masyarakat. GoTo akan punya peran mengakselerasi hal tersebut mulai dari pembinaan hingga kemudahan go-digital. Peluang besar ini sekali lagi harus bisa dimanfaatkan supaya pelaku usaha Indonesia tidak hanya jadi pasar tetapi juga tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi, dalam sambutannya mengatakan, gerakan dan ajakan GoTo untuk #BangkitBersama ini perlu menjadi manifesto kita bersama dalam mendorong tumbuhnya ekonomi nasional, yang dimulai dari daerah-daerah. Terlebih di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional saat ini, sangat penting untuk kita tingkatkan daya saing pelaku usaha dalam negeri, termasuk UMKM lokal lewat solusi yang komprehensif.

“Tentunya langkah ini sejalan dengan inisiatif Pemerintah dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, agar produk UMKM kita dapat memenangkan hati masyarakat,” katanya.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Siti Azizah mengatakan pemerintah percaya bahwa UMKM lokal akan terus menjadi tulang punggung ekonomi nasional pada situasi menantang. Untuk itu, dukungan komprehensif baik solusi teknologi dan pemberdayaan lainnya menjadi sangat krusial, agar UMKM dapat mengembangkan bisnis, sekaligus membuka berbagai lapangan pekerjaan di daerah.

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, saya telah menyaksikan langsung langkah cepat dan dukungan nyata GoTo Grup untuk UMKM, sehingga Pemerintah berharap komitmen #BangkitBersama dari GoTo dapat menjadi ajakan bersama untuk masyarakat Indonesia bergotong royong mendukung UMKM sebagai pahlawan ekonomi.”

Sedangkan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menyebutkan, dengan penanganan pandemi di Solo yang terus membaik, Kami mulai memikirkan bagaimana cara pemulihan ekonomi dan upaya  mendorong warga bisa melakukan kegiatan ekonomi, khususnya penggerak-penggerak ekonomi seperti UMKM, warung, pasar, dan pedagang setempat.

“Untuk itu, dukungan GoTo yang mengajak warga #BangkitBersama khususnya di Solo, sangat kami apresiasi sebagai keberanian kita melakukan upaya percepatan ekonomi. Kami berharap Kampus UMKM Center, Pusat Inkubasi Bisnis, hingga beragam inisiatif teknologi dan pemberdayaan dari GoTo dapat menjadi motor penggerak roda ekonomi Solo,” katanya.

CEO Grup GoTo dan CEO GoTo Financial, Andre Sulistyo yang juga hadir mengatakan, sebagai bagian dari GoTo, GoTo Financial memiliki misi meningkatkan inklusi keuangan melalui layanan pembayaran, jasa keuangan, dan solusi bisnis di dalam ekosistem ekonomi digital. “Kami sangat mengapresiasi dukungan OJK untuk kolaborasi pelatihan UMKM secara holistik kepada UMKM lokal. Kami percaya hal ini akan mempercepat digitalisasi keuangan pelaku UMKM, meningkatkan daya saing mereka yang akan berkontribusi pada penguatan ekonomi daerah dan nasional.”

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso menyebutkan setuju dengan yang disebutkan Bapak Wishnutama, bahwa Indonesia punya ruang tumbuh yang besar berbeda dengan negara lain. Indonesia memiliki penduduk yang banyak yang bisa dikembangkan termasuk literasi keuangan dan pemanfaatan teknologi.

“OJK sadar hal ini maka kami berusaha mengawal bukan membatasi. Kami juga berusaha membawa pemanfaatan teknologi kepada UMKM. UMKM harus bisa kita bimbing, didik dan tuntun untuk memanfaatkan teknologi. Terima kasih kepada GoTo dan ekosistemnya yang merangkul UMKM ke ekosistem digital.” (rel)

Dukung Pemberdayaan UMKM Unggulan

SOLO, SUMUTPOS.CO – Saat peluncuran #BangkitBersama di Surakarta, Kamis (30/9/2021), dilakukan dengan penandatanganan prasasti Kampus UMKM Bersama di GoTo UMKM Center, Solo Technopark antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan GoTo. Prasasti ini menandai komitmen bersama kedua pihak yang berfokus mengangkat lebih banyak UMKM unggulan daerah melalui peningkatan literasi keuangan dan kapasitas usaha agar naik kelas, terus bertumbuh, dan mampu bersaing dengan brand global.

Hal ini sejalan dengan semangat OJK dan Pemerintah untuk mencapai keuangan inklusif dan pemberdayaan UMKM. Adanya sinergi dalam program prioritas Kampus UMKM Bersama dan Program #BangkitBersama GoTo diharapkan menjadi salah satu bentuk keberpihakan kepada UMKM lokal dan menjadi jembatan untuk mendukung perluasan ekosistem digital UMKM yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Kampus UMKM Bersama adalah program kolaborasi OJK, pelaku start-up, industri jasa keuangan, dinas/stakeholders terkait, dan PTN/PTS untuk memberikan pelatihan secara end-to-end kepada kelompok UMKM tertentu agar siap naik kelas dan go-global. Guna mempercepat pertumbuhan UMKM pasca pandemi, diperlukan adanya penguatan kapasitas dan kapabilitas UMKM secara end-to-end dalam satu ekosistem terintegrasi berbasis teknologi yang mencakup penguatan kualitas manajemen, kualitas produk, akses pasar dan pembiayaan, kapasitas SDM, dan adaptasi penguasaan teknologi digital. Lokasi pelatihan untuk kolaborasi pertama Kampus UMKM Bersama ini akan berpusat di GoTo UMKM Center, Solo Technopark. GoTo sebagai mitra  pertama OJK dalam Program

Kampus UMKM Bersama, menargetkan keikutsertaan merchant UMKM dengan produk unggulan daerah, seperti misalnya merchant batik untuk Kampus UMKM Bersama OJK-GoTo di Solo.

Saat Kampanye #BangkitBersama, CEO Grup GoTo dan CEO GoTo Financial, Andre Sulistyo mengatakan, dengan semangat kolaborasi dan resiliensi, GoTo berusaha berkontribusi untuk pemulihan ekonomi dan inilah yang menjadi alasan lahirnya bangkit bersama.

“Kami lihat digitalisasi punya peran penting mengubah usaha offline yang tidak bisa buka karena pandemi bisa dijembatani. GoTo ingin terus berkontribusi supaya UMKM bisa tetap berjualan, bisa membantu operasional dan pengelolaan. Kami ingin terus berinovasi supaya bisa jadi jembatan. Inisiatif Bangkit Bersama kami susun supaya juga fokus di daerah agar lebih banyak UMKM bisa masuk ke ekosistem,” kata dia.

CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan, selama masa pandemi, pihaknya melihat UMKM tidak menyerah pada keadaan dan berani go-digital. Ada lebih dari empat juta mitra baru yang bergabung di ekosistem GoTo, dan 86% di antaranya ada pengusaha baru. Namun di sisi lain, ada tantangan di mana para UMKM ini juga harus menghadapi pedagang luar negeri dan pandemi.

“GoTo melihat kami punya tanggung jawab besar dan harus terus hadir untuk bangkit bersama. Pendekatan yang kami lakukan sangat hyperlocal, terutama dalam hal menghubungan pengusaha lokal dengan konsumen setempat. Supaya lebih banyak pengusaha daerah bisa go-digital. Solusi yang kami hadirkan selalu didasari atas semangat untuk mengatasi permasalahan di daerah sehingga UMKM lokal selalu bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya.

“Kami berbisnis dengan hati nurani. Sehingga,  strategi kami di GoTo adalah mengoptimalkan apa yang terbaik buat mitra kami dan UMKM. Kami percaya kalau kami memberikan yang terbaik untuk mitra, bisnis  pasti bertumbuh sejalan. Misalnya secara kebijakan, kami memilih untuk tidak membuka platform kami bagi pedagang dari luar negeri. Ini wujud perlindungan kami terhadap UMKM Indonesia. GoTo sebagai karya anak bangsa harus berpihak dan menjadi mitra yang paling mengerti dan strategis buat UMKM,” lanjutnya.

Peresmian GOTO UMKM Center dan peluncuran program #BangkitBersama berlangsung di Solo Technopark, Surakarta, Kamis (30/9/2021).

Sementara Komisaris GoTo, Wishnutama Kusubandio, mengatakan dari sisi pasar, Indonesia adalah pasar terbesar no-2 di dunia karena kalau berbicara China dan Amerika, penguasa pasarnya adalah bangsa mereka sendiri. Sementara Indonesia potensinya sangat besar sehingga jangan hanya menjadi target pasar. UMKM harus bisa memanfaatkan peluang dan potensi pasar ini.

“BangkIt Bersama adalah enabler supaya UMKM bisa jadi pilihan utama masyarakat. GoTo akan punya peran mengakselerasi hal tersebut mulai dari pembinaan hingga kemudahan go-digital. Peluang besar ini sekali lagi harus bisa dimanfaatkan supaya pelaku usaha Indonesia tidak hanya jadi pasar tetapi juga tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi, dalam sambutannya mengatakan, gerakan dan ajakan GoTo untuk #BangkitBersama ini perlu menjadi manifesto kita bersama dalam mendorong tumbuhnya ekonomi nasional, yang dimulai dari daerah-daerah. Terlebih di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional saat ini, sangat penting untuk kita tingkatkan daya saing pelaku usaha dalam negeri, termasuk UMKM lokal lewat solusi yang komprehensif.

“Tentunya langkah ini sejalan dengan inisiatif Pemerintah dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, agar produk UMKM kita dapat memenangkan hati masyarakat,” katanya.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Siti Azizah mengatakan pemerintah percaya bahwa UMKM lokal akan terus menjadi tulang punggung ekonomi nasional pada situasi menantang. Untuk itu, dukungan komprehensif baik solusi teknologi dan pemberdayaan lainnya menjadi sangat krusial, agar UMKM dapat mengembangkan bisnis, sekaligus membuka berbagai lapangan pekerjaan di daerah.

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, saya telah menyaksikan langsung langkah cepat dan dukungan nyata GoTo Grup untuk UMKM, sehingga Pemerintah berharap komitmen #BangkitBersama dari GoTo dapat menjadi ajakan bersama untuk masyarakat Indonesia bergotong royong mendukung UMKM sebagai pahlawan ekonomi.”

Sedangkan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menyebutkan, dengan penanganan pandemi di Solo yang terus membaik, Kami mulai memikirkan bagaimana cara pemulihan ekonomi dan upaya  mendorong warga bisa melakukan kegiatan ekonomi, khususnya penggerak-penggerak ekonomi seperti UMKM, warung, pasar, dan pedagang setempat.

“Untuk itu, dukungan GoTo yang mengajak warga #BangkitBersama khususnya di Solo, sangat kami apresiasi sebagai keberanian kita melakukan upaya percepatan ekonomi. Kami berharap Kampus UMKM Center, Pusat Inkubasi Bisnis, hingga beragam inisiatif teknologi dan pemberdayaan dari GoTo dapat menjadi motor penggerak roda ekonomi Solo,” katanya.

CEO Grup GoTo dan CEO GoTo Financial, Andre Sulistyo yang juga hadir mengatakan, sebagai bagian dari GoTo, GoTo Financial memiliki misi meningkatkan inklusi keuangan melalui layanan pembayaran, jasa keuangan, dan solusi bisnis di dalam ekosistem ekonomi digital. “Kami sangat mengapresiasi dukungan OJK untuk kolaborasi pelatihan UMKM secara holistik kepada UMKM lokal. Kami percaya hal ini akan mempercepat digitalisasi keuangan pelaku UMKM, meningkatkan daya saing mereka yang akan berkontribusi pada penguatan ekonomi daerah dan nasional.”

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso menyebutkan setuju dengan yang disebutkan Bapak Wishnutama, bahwa Indonesia punya ruang tumbuh yang besar berbeda dengan negara lain. Indonesia memiliki penduduk yang banyak yang bisa dikembangkan termasuk literasi keuangan dan pemanfaatan teknologi.

“OJK sadar hal ini maka kami berusaha mengawal bukan membatasi. Kami juga berusaha membawa pemanfaatan teknologi kepada UMKM. UMKM harus bisa kita bimbing, didik dan tuntun untuk memanfaatkan teknologi. Terima kasih kepada GoTo dan ekosistemnya yang merangkul UMKM ke ekosistem digital.” (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/