25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

2018, Asian Agri Targetkan 100 Ribu Hektare Lahan Mitra Petani

Foto: Istimewa
Manajemen Asian Agri dan jajaran PWI Sumut serta insan pers di Medan, foto bersama dalam acara buka puasa Asian Agri bersama insan pers, Jumat (2/6/2017), di Medan.

Petani binaan Asian Agri, Muhammad Rafiq Silitonga, mengatakan beberapa kelompok tani di Asahan telah menandatangani MoU dengan Asian Agri, dan merasa sangat beruntung. Pasalnya, petani mendapat bimbingan lebih dalam mengenai sawit, juga mendapat bantuan pembangunan balai pertemuan petani, serta bantuan pupuk. “Kami berharap kemitraan ini berlanjut terus,” cetusnya cerah.

Kades Parlabian di Asahan, Irhamsyah lubis, menuturkan, awalnya desanya bukanlah sasaran utama Asian Agri untuk bermitra. “Karena desa sebelah menolak tawaran bermitra, kamilah yang kemudian ditawari. Dan hasilnya sungguh menggembirakan. Saat saya dibawa berkunjung ke petani binaan Riau, saya sangat cemburu melihat kemakmuran petani di sana. Saya pengen warga saya juga sejahtera seperti itu. Pulang ke Asahan, kami langsung membentuk koperasi. Saat ini, 431 KK petani sawit di desa kami pelan-pelan telah masuk KUD. Manfaatnya sangat terasa, mulai dari bantuan pupuk, pelajaran soal sawit, bantuan biaya replanting, dan dukungan untuk segera melegalisir lahan kebun,” ucapnya sumringah.

Keterangannya didukung Ketua KUD di Desa Parlabian, Ahmad Rizaldi Syah. Ahmad mengatakan, setelah bermitra dengan Asian Agri, petani di desanya lebih ahli soal cara memanen buah sawit. Panen sawit pun bisa dilakukan 3 kali sebulan, dari sebelumnya hanya dua kali. Produksi meningkat hingga 1,5 ton per hektare per bulan. “Petani pun semakin maju dan sejahtera,” katanya.

Sorang petani swadaya lainnya asal Asahan, Arafik juga mengakui hal senada. Menurutnya, sejak menjadi binaan Asian Agri, petani lebih ahli mengelola kebun sawit, sehingga meningkatkan produktivitas sawit dan penghasilan petani. “Dari pengalaman itu, kami mendorong petani-petani sawit lain untuk bergabung menjadi binaan Asian Agri, agar produktivitas kelapa sawit lebih meningkat. Perusahaan untung, kami petani pun ikut untung,” cetusnya.

Ketua PWI Sumut, Hermansyah mengapresiasi program pembinaan yang dilakukan Asian Agri. “Yang dilakukan Asian Agri merupakan bukti kepedulian dan kontribusi dalam pembangunan khususnya di Sumatera Utara,” katanya.

Turut hadir dalam bukber tersebut, perwakilan managemen Asian Agri Hadi Susanto, Ariston, Komisioner KPID Sumut Muhammad Syahril, sejumlah pimpinan redaksi media cetak dan elekronik, serta insan pers. (mea)

Foto: Istimewa
Manajemen Asian Agri dan jajaran PWI Sumut serta insan pers di Medan, foto bersama dalam acara buka puasa Asian Agri bersama insan pers, Jumat (2/6/2017), di Medan.

Petani binaan Asian Agri, Muhammad Rafiq Silitonga, mengatakan beberapa kelompok tani di Asahan telah menandatangani MoU dengan Asian Agri, dan merasa sangat beruntung. Pasalnya, petani mendapat bimbingan lebih dalam mengenai sawit, juga mendapat bantuan pembangunan balai pertemuan petani, serta bantuan pupuk. “Kami berharap kemitraan ini berlanjut terus,” cetusnya cerah.

Kades Parlabian di Asahan, Irhamsyah lubis, menuturkan, awalnya desanya bukanlah sasaran utama Asian Agri untuk bermitra. “Karena desa sebelah menolak tawaran bermitra, kamilah yang kemudian ditawari. Dan hasilnya sungguh menggembirakan. Saat saya dibawa berkunjung ke petani binaan Riau, saya sangat cemburu melihat kemakmuran petani di sana. Saya pengen warga saya juga sejahtera seperti itu. Pulang ke Asahan, kami langsung membentuk koperasi. Saat ini, 431 KK petani sawit di desa kami pelan-pelan telah masuk KUD. Manfaatnya sangat terasa, mulai dari bantuan pupuk, pelajaran soal sawit, bantuan biaya replanting, dan dukungan untuk segera melegalisir lahan kebun,” ucapnya sumringah.

Keterangannya didukung Ketua KUD di Desa Parlabian, Ahmad Rizaldi Syah. Ahmad mengatakan, setelah bermitra dengan Asian Agri, petani di desanya lebih ahli soal cara memanen buah sawit. Panen sawit pun bisa dilakukan 3 kali sebulan, dari sebelumnya hanya dua kali. Produksi meningkat hingga 1,5 ton per hektare per bulan. “Petani pun semakin maju dan sejahtera,” katanya.

Sorang petani swadaya lainnya asal Asahan, Arafik juga mengakui hal senada. Menurutnya, sejak menjadi binaan Asian Agri, petani lebih ahli mengelola kebun sawit, sehingga meningkatkan produktivitas sawit dan penghasilan petani. “Dari pengalaman itu, kami mendorong petani-petani sawit lain untuk bergabung menjadi binaan Asian Agri, agar produktivitas kelapa sawit lebih meningkat. Perusahaan untung, kami petani pun ikut untung,” cetusnya.

Ketua PWI Sumut, Hermansyah mengapresiasi program pembinaan yang dilakukan Asian Agri. “Yang dilakukan Asian Agri merupakan bukti kepedulian dan kontribusi dalam pembangunan khususnya di Sumatera Utara,” katanya.

Turut hadir dalam bukber tersebut, perwakilan managemen Asian Agri Hadi Susanto, Ariston, Komisioner KPID Sumut Muhammad Syahril, sejumlah pimpinan redaksi media cetak dan elekronik, serta insan pers. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/