26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Delay Lima Flight, Lion Air Belum Disanksi

Di tempat sama, Edward mengatakan, telah membeberkan secara detail penyebab keterlambatan pada BKS. Meski tidak memperinci, pria yang akrab disapa Edo itu memberi gambaran penyebab delay panjang ini. Salah satunya, terkait penumpang tidak check in sesuai waktu dan masalah cuaca. ”Ada banyak faktor. Baik yang controllable maupaun uncontrollable. Untuk yang teknis, sudah kita evaluasi sejak Mei lalu,” ungkapnya. Banyak perubahan yang dilakukan oleh pihaknya termasuk penambahan waktu di ground. Hingga akhirnya on time performance Lion Air naik dari 73 persen menjadi 80 persen.

Kendati begitu, lanjut dia, masalah performance ini sangat dinamis. Pihaknya pun tidak bisa menjamin tak ada delay lagi yang terjadi pasca perbaikan yang dilakukan. ” Mohon maaf saya bukan Tuhan. Yang menjamin hanya Tuhan. Namun kami usaha utnuk perbaiki diri,” katanya.

Disinggung soal sanksi, Edo mengaku terus patuh pada ketetapan regulator. Pihaknya akan menjalankan ketentuan dan rekomendasi sesuai dengan aturan yang ada.

Sementara itu, dampak dari kasus dalay ini, Kemenhub turut meminta pihak Angkasa Pura (AP) I untuk memanjangkan jam operasional Bandara lntemasional Juanda, Surabaya. Menhub BKS meminta agar bandara buka hingga pukul 24.00 WIB.

Seperti diketahui, saat ini Bandara ditutup lebih cepat menjadi pukul 22.00 karena ada perbaikan landasan. Hal ini disebut-sebut pula sebagai penyebab keterlambatan penerbangan yang terjadi. Tapi faktanya, belum ada laporan keterlambatan penerbangan maskapai lain hingga saat ini. ”Ini juga permintaan dari maskapai lain. Agar penerbangan terakhir masih bisa dilakukan. Bukan hanya karena itu,” elak Hemi. (mia/agm/jpg/ril)

Di tempat sama, Edward mengatakan, telah membeberkan secara detail penyebab keterlambatan pada BKS. Meski tidak memperinci, pria yang akrab disapa Edo itu memberi gambaran penyebab delay panjang ini. Salah satunya, terkait penumpang tidak check in sesuai waktu dan masalah cuaca. ”Ada banyak faktor. Baik yang controllable maupaun uncontrollable. Untuk yang teknis, sudah kita evaluasi sejak Mei lalu,” ungkapnya. Banyak perubahan yang dilakukan oleh pihaknya termasuk penambahan waktu di ground. Hingga akhirnya on time performance Lion Air naik dari 73 persen menjadi 80 persen.

Kendati begitu, lanjut dia, masalah performance ini sangat dinamis. Pihaknya pun tidak bisa menjamin tak ada delay lagi yang terjadi pasca perbaikan yang dilakukan. ” Mohon maaf saya bukan Tuhan. Yang menjamin hanya Tuhan. Namun kami usaha utnuk perbaiki diri,” katanya.

Disinggung soal sanksi, Edo mengaku terus patuh pada ketetapan regulator. Pihaknya akan menjalankan ketentuan dan rekomendasi sesuai dengan aturan yang ada.

Sementara itu, dampak dari kasus dalay ini, Kemenhub turut meminta pihak Angkasa Pura (AP) I untuk memanjangkan jam operasional Bandara lntemasional Juanda, Surabaya. Menhub BKS meminta agar bandara buka hingga pukul 24.00 WIB.

Seperti diketahui, saat ini Bandara ditutup lebih cepat menjadi pukul 22.00 karena ada perbaikan landasan. Hal ini disebut-sebut pula sebagai penyebab keterlambatan penerbangan yang terjadi. Tapi faktanya, belum ada laporan keterlambatan penerbangan maskapai lain hingga saat ini. ”Ini juga permintaan dari maskapai lain. Agar penerbangan terakhir masih bisa dilakukan. Bukan hanya karena itu,” elak Hemi. (mia/agm/jpg/ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/