26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Grab Indonesia dan OVO Donasikan Rp 3,5 Miliar untuk Korban Konflik Gaza

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Konflik perang terjadi di Gaza, atas kekezaman Israel terhadap warga Palestina. Grab Indonesia dan OVO mendonasikan dana kemanusiaan sebesar Rp 3,5 miliar untuk membantu korban warga terdampak konflik tersebut.

Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan bantuan kemanusiaan tersebut, akan disalurkan melalui BenihBaik.com, platform crowdfunding dan CSR marketplace independen di Indonesia.

“Kami berharap bantuan ini dapat turut meringankan penderitaan korban konflik di Gaza, agar dapat dimanfaatkan sesuai yang dibutuhkan di lapangan,” ucap Neneng, dalam keterangannya, Senin (6/11).

Grab dan OVO tidak akan pernah mendukung tindakan apa pun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan. Pihak Grab tidak mengambil sikap netral dalam perlindungan kemutlakan hak asasi manusia, dan mendukung segala upaya untuk menciptakan perdamaian yang nyata dan adil.

CEO & Founder, BenihBaik.com, Andy F. Noya, mengapresiasi Grab dan OVO atas kolaborasi yang telah berjalan selama ini untuk tujuan kemanusiaan, termasuk dana bantuan kemanusiaan melalui BenihBaik.com untuk disalurkan kepada warga masyarakat sipil di Gaza yang menjadi korban.

“Kami percaya bahwa begitu banyak, yang diperlukan di sana dan bantuan ini akan turut meringankan beban mereka yang menjadi korban,” ujar Andy.

Grab merupakan aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, yang beroperasi di seluruh sektor layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital.

Melayani lebih dari 500 kota di delapan negara di Asia Tenggara – Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Grab membantu jutaan orang setiap harinya untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengirim paket, memesan tumpangan atau taksi, melakukan pembayaran untuk pembelian online atau mengakses layanan seperti pinjaman dan asuransi, semuanya melalui satu aplikasi.

Grab didirikan pada 2012 dengan misi memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan berusaha untuk menjalani misi triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang berkelanjutan, serta menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Konflik perang terjadi di Gaza, atas kekezaman Israel terhadap warga Palestina. Grab Indonesia dan OVO mendonasikan dana kemanusiaan sebesar Rp 3,5 miliar untuk membantu korban warga terdampak konflik tersebut.

Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan bantuan kemanusiaan tersebut, akan disalurkan melalui BenihBaik.com, platform crowdfunding dan CSR marketplace independen di Indonesia.

“Kami berharap bantuan ini dapat turut meringankan penderitaan korban konflik di Gaza, agar dapat dimanfaatkan sesuai yang dibutuhkan di lapangan,” ucap Neneng, dalam keterangannya, Senin (6/11).

Grab dan OVO tidak akan pernah mendukung tindakan apa pun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan. Pihak Grab tidak mengambil sikap netral dalam perlindungan kemutlakan hak asasi manusia, dan mendukung segala upaya untuk menciptakan perdamaian yang nyata dan adil.

CEO & Founder, BenihBaik.com, Andy F. Noya, mengapresiasi Grab dan OVO atas kolaborasi yang telah berjalan selama ini untuk tujuan kemanusiaan, termasuk dana bantuan kemanusiaan melalui BenihBaik.com untuk disalurkan kepada warga masyarakat sipil di Gaza yang menjadi korban.

“Kami percaya bahwa begitu banyak, yang diperlukan di sana dan bantuan ini akan turut meringankan beban mereka yang menjadi korban,” ujar Andy.

Grab merupakan aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, yang beroperasi di seluruh sektor layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital.

Melayani lebih dari 500 kota di delapan negara di Asia Tenggara – Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Grab membantu jutaan orang setiap harinya untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengirim paket, memesan tumpangan atau taksi, melakukan pembayaran untuk pembelian online atau mengakses layanan seperti pinjaman dan asuransi, semuanya melalui satu aplikasi.

Grab didirikan pada 2012 dengan misi memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan berusaha untuk menjalani misi triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang berkelanjutan, serta menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/