JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Jobi Triananda Hasjim mengajak seluruh karyawan PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk bahu membahu demi mencapai target holding BUMN Minyak dan Gas Bumi (migas) yang ditetapkan pemerintah. Sinergi seluruh karyawan PGN dan Pertagas mutlak diperlukan mengingat kedua perusahaan sudah resmi bergabung sebagai ujung tombak bisnis gas PT Pertamina (Persero).
Menurut Jobi, akuisisi 51 persen saham Pertagas oleh PGN senilai Rp 16,6 triliun merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk menciptakan perusahaan migas berskala besar di bawah bendera Pertamina sebagai holding BUMN migas. Bergabungnya PGN dan Pertagas, akan menambah nilai kedua perusahaan karena bisa saling melengkapi satu sama lain dan menghilangkan persaingan bisnis yang selama ini terjadi.
“Integrasi Pertagas ke PGN merupakan milestones baru dari sejarah industri gas bumi Indonesia. Sinergi kedua perusahaan di sektor hilir gas bumi yang tadinya berkompetisi, mulai saat ini akan bahu membahu dalam melakukan ekspansi dan investasi demi mengejar target yang lebih besar lagi,” kata Jobi.
Dia mengatakan, selama ini Pertagas memiliki kekuatan di pipa transmisi. Sementara, PGN memiliki lebih banyak pelanggan yang memanfaatkan gas bumi lewat jaringan pipa distribusi yang dimilikinya. Dengan bergabungnya dua perusahaan tersebut, maka penguasaan infrastruktur pipa gas bumi di Indonesia menjadi 96 persen.
Sampai akhir kuartal I-2018, panjang pipa gas yang dimiliki PGN mencapai lebih dari 7.453 kilometer (km) atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi nasional. Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 196.221 pelanggan industri maupun rumah tangga. Sementara panjang pipa yang dikelola Pertagas mencapai 2.438 km.
Dalam laporannya yang diterbitkan Jumat (29/6) akhir pekan lalu, BNP Paribas sebagai advisor aksi korporasi tersebut menyatakan selain penguasaan pipa gas yang panjangnya semakin bertambah, bersatunya PGN dan Pertagas secara otomatis akan meningkatkan efisiensi investasi kedua perusahaan.
Dalam hitungan BNP Paribas, akuisisi Pertagas oleh PGN akan menghilangkan investasi ganda atas proyek pipanisasi yang selama ini tumpang tindih satu sama lain. Pasalnya dua perusahaan yang tadinya bersaing di lapangan, kini bersinergi dalam satu komando untuk menjalankan bisnis ke depan.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Jobi Triananda Hasjim mengajak seluruh karyawan PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk bahu membahu demi mencapai target holding BUMN Minyak dan Gas Bumi (migas) yang ditetapkan pemerintah. Sinergi seluruh karyawan PGN dan Pertagas mutlak diperlukan mengingat kedua perusahaan sudah resmi bergabung sebagai ujung tombak bisnis gas PT Pertamina (Persero).
Menurut Jobi, akuisisi 51 persen saham Pertagas oleh PGN senilai Rp 16,6 triliun merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk menciptakan perusahaan migas berskala besar di bawah bendera Pertamina sebagai holding BUMN migas. Bergabungnya PGN dan Pertagas, akan menambah nilai kedua perusahaan karena bisa saling melengkapi satu sama lain dan menghilangkan persaingan bisnis yang selama ini terjadi.
“Integrasi Pertagas ke PGN merupakan milestones baru dari sejarah industri gas bumi Indonesia. Sinergi kedua perusahaan di sektor hilir gas bumi yang tadinya berkompetisi, mulai saat ini akan bahu membahu dalam melakukan ekspansi dan investasi demi mengejar target yang lebih besar lagi,” kata Jobi.
Dia mengatakan, selama ini Pertagas memiliki kekuatan di pipa transmisi. Sementara, PGN memiliki lebih banyak pelanggan yang memanfaatkan gas bumi lewat jaringan pipa distribusi yang dimilikinya. Dengan bergabungnya dua perusahaan tersebut, maka penguasaan infrastruktur pipa gas bumi di Indonesia menjadi 96 persen.
Sampai akhir kuartal I-2018, panjang pipa gas yang dimiliki PGN mencapai lebih dari 7.453 kilometer (km) atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi nasional. Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 196.221 pelanggan industri maupun rumah tangga. Sementara panjang pipa yang dikelola Pertagas mencapai 2.438 km.
Dalam laporannya yang diterbitkan Jumat (29/6) akhir pekan lalu, BNP Paribas sebagai advisor aksi korporasi tersebut menyatakan selain penguasaan pipa gas yang panjangnya semakin bertambah, bersatunya PGN dan Pertagas secara otomatis akan meningkatkan efisiensi investasi kedua perusahaan.
Dalam hitungan BNP Paribas, akuisisi Pertagas oleh PGN akan menghilangkan investasi ganda atas proyek pipanisasi yang selama ini tumpang tindih satu sama lain. Pasalnya dua perusahaan yang tadinya bersaing di lapangan, kini bersinergi dalam satu komando untuk menjalankan bisnis ke depan.