31.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Bawang Merah Masih Mahal

FILE/SUMUT POS
Pedagang menunggu pembeli di Pasar Petisah Medan, beberapa waktu lalu. Dua pekan menjelang bulan Ramadan harga bawang merah masih mahal.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dua pekan menjelang bulan Ramadan harga komoditi pangan, terpantau masih tergolong mahal dan ada penurunan harga. Diharapkan, pemerintah dapat menjaga kestabilan harga pangan saat bulan puasa hingga Lebaran nantinya.

“Saya melihat tren perkembangan harga pangan di masyarakat belakangan ini khususnya menjelang Ramadhan banyak yang mengalami penurunan. Meskipun di beberapa jenis komoditas tertentu harganya masih bertahan mahal. Akan tetapi jika ditarik garis dari satu atau dua bulan lalu, harganya cenderung mengalami penurunan,” ungkap Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (7/2) siang.

Gunawan mengungkapkan pemantauan harga dilakukan pihaknya, harga komiditi pangan turun seperti cabai merah, saat ini harganya berkisaran Rp32 ribu hingga Rp34 ribu perkilogramnya. Dari posisi sebelumnya yang sempat Rp40 ribuan.

“Walaupun saya menilai harga cabai merah saat ini juga terbilang lebih mahal dibandingkan harga normalnya di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per Kg,” jelas Gunawan.

Kemudian, harga bawang merah, yang kecenderungannya juga naik belakangan ini. Sejauh ini bawang merah di jual dikisaran harga Rp34 hingga Rp36 ribu perkilogram. Dari posisi sebelumnya yang juga di bawah Rp30 ribuan.

“Selanjutnya ada beras yang harganya juga masih bertahan mahal. Untuk harga beras premium ke super itu masih dikisaran Rp10 ribu hingga Rp12.500 per kg,” ungkap Gunawan.

Namun, Gunawan mengatakan selebihnya, harga bahan pangan pokok kebanyakan mengalami penurunan. Jadi sejumlah komoditas tersebut yang naik. Itupun, kenaikannya terbilang masih sangat terbatas.

“Tentu bukan berarti kita tidak berbuat apa apa menjelang Ramadan ini. Potensi kenaikan konsumsinya itu bisa lebih dari 30-50 persen untuk semua jenis bahan pangan pokok,” tutur Gunawan.

Untuk itu, kenaikan lonjakannya perlu diwaspadai. Konsumsi yang tinggi itu sangat berpeluang memicu terjadinya kenaikan harga. Walaupun bukan berati harga bakalan naik dalam waktu dekat ini.

“Namun semuanya harus diiringi dengan kerja keras, agar masyarakat terlindungi dari fluktuasi harga yang merugikan selama perayaan keagamaan nanti,” tandasnya.(gus/ram)

FILE/SUMUT POS
Pedagang menunggu pembeli di Pasar Petisah Medan, beberapa waktu lalu. Dua pekan menjelang bulan Ramadan harga bawang merah masih mahal.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dua pekan menjelang bulan Ramadan harga komoditi pangan, terpantau masih tergolong mahal dan ada penurunan harga. Diharapkan, pemerintah dapat menjaga kestabilan harga pangan saat bulan puasa hingga Lebaran nantinya.

“Saya melihat tren perkembangan harga pangan di masyarakat belakangan ini khususnya menjelang Ramadhan banyak yang mengalami penurunan. Meskipun di beberapa jenis komoditas tertentu harganya masih bertahan mahal. Akan tetapi jika ditarik garis dari satu atau dua bulan lalu, harganya cenderung mengalami penurunan,” ungkap Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (7/2) siang.

Gunawan mengungkapkan pemantauan harga dilakukan pihaknya, harga komiditi pangan turun seperti cabai merah, saat ini harganya berkisaran Rp32 ribu hingga Rp34 ribu perkilogramnya. Dari posisi sebelumnya yang sempat Rp40 ribuan.

“Walaupun saya menilai harga cabai merah saat ini juga terbilang lebih mahal dibandingkan harga normalnya di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per Kg,” jelas Gunawan.

Kemudian, harga bawang merah, yang kecenderungannya juga naik belakangan ini. Sejauh ini bawang merah di jual dikisaran harga Rp34 hingga Rp36 ribu perkilogram. Dari posisi sebelumnya yang juga di bawah Rp30 ribuan.

“Selanjutnya ada beras yang harganya juga masih bertahan mahal. Untuk harga beras premium ke super itu masih dikisaran Rp10 ribu hingga Rp12.500 per kg,” ungkap Gunawan.

Namun, Gunawan mengatakan selebihnya, harga bahan pangan pokok kebanyakan mengalami penurunan. Jadi sejumlah komoditas tersebut yang naik. Itupun, kenaikannya terbilang masih sangat terbatas.

“Tentu bukan berarti kita tidak berbuat apa apa menjelang Ramadan ini. Potensi kenaikan konsumsinya itu bisa lebih dari 30-50 persen untuk semua jenis bahan pangan pokok,” tutur Gunawan.

Untuk itu, kenaikan lonjakannya perlu diwaspadai. Konsumsi yang tinggi itu sangat berpeluang memicu terjadinya kenaikan harga. Walaupun bukan berati harga bakalan naik dalam waktu dekat ini.

“Namun semuanya harus diiringi dengan kerja keras, agar masyarakat terlindungi dari fluktuasi harga yang merugikan selama perayaan keagamaan nanti,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/