Helmi (40), perajin ikan asin lainnya juga mengeluhkan dampak dari kondisi cuaca. Bahkan, menurut dia, belakangan ini mereka mulai kesulitan dalam mendapatkan bahan baku pasokan ikan segar dari nelayan.
“Bukan cuma pengeringan saja, tapi bahan baku ikan dari nelayan juga berkurang. Karena nelayan mulai ada yang tidak melaut disebab musim ombak,” ungkap Helmi.
Akibat dampak dari kedua faktor tersebut, sejumlah pengrajin ikan asin terpaksa ada yang memilih untuk tidak berproduksi. Karena pasokan ikan segar minim, serta lambatnya proses pengeringan ikan. “Kalau sudah seperti ini, kita yang merugi. Mau tidak mau, harga ikan asin terpaksa dinaikan,” katanya.
Terpisah, beberapa pedagang di Pasar Kapuas Belawan mengakui kalau harga jual ikan asin saat ini mengalami kenaikan. Disamping harga melonjak, pasokan ikan asin juga menurun.
“Kalau pembeli umumnya pelanggan tetap dari rumah makan. Tapi, masalahnya adalah pasokan ikan asin turun,” sebut, Rosma boru Manalu, seorang pedagang ikan asin.
Untuk ikan asin jenis kepala batu harga jual sebelumnya Rp21 ribu per kg, naik menjadi Rp30 ribu per kg. Ikan asin lidah naik dari Rp43 ribu ke Rp52 ribu per kg. Sedangkan, harga teri nasi saat ini Rp95 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp80 ribu, dan untuk teri belah, saat ini dijual dengan harga Rp70 ribu dari Rp60 ribu per kg.
“Kemungkinan harganya akan terus naik, selama musim hujan ini. Ditambah lagi laut musim ombak dan angin kencang,” pungkasnya.(rul/ije)