26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Industri Manufaktur Terus Tumbuh, Triwulan III Capai 7,18 Persen

China. Pertumbuhan ekspor Cina mungkin akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Pertumbuhan industri manufaktur (besar dan sedang) di Sumatera Utara (Sumut) triwulan III-2016 naik sebesar 7,18 persen dibanding triwulan III-2015. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh sejumlah sektor seperti, industri karet, kertas, logam dan lainnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, industri karet, barang dari karet dan plastik tumbuh sebesar 31,16 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 28,09 persen, logam dasar 9,25 persen. Kemudian, makanan sebesar 8,71 persen, bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 3,25 persen dan kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 0,61 persen.

Kepala BPS Sumut, Wien Kusdiatmono mengatakan, pembangunan bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di Sumut. Karena itu, pembangunan harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan.

Selain itu, kata dia, perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri. Sehingga, dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat.

“Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran,” ujar Wien kepada wartawan, kemarin.

Pertumbuhan ini juga, sambungnya, terutama disebabkan oleh permintaan yang sedikit meningkat dari konsumen (pasar) untuk produk-produk dari industri besar dan sedang. Di samping itu, daya beli sebagian masyarakat yang sedikit meningkat pada gilirannya juga akan meningkatkan permintaan. Hal ini mencerminkan kinerja industri manufaktur besar dan sedang Sumut lebih baik dibandingkan nasional.

“Pertumbuhan ini lebih besar dibanding nasional yang hanya mengalami kenaikan sebesar 5,07 persen. Tidak semua industri manufaktur yang mengalami pertumbuhan. Jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan antara lain industri, minuman sebesar 6,02 persen,” pungkasnya. (ris)

China. Pertumbuhan ekspor Cina mungkin akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Pertumbuhan industri manufaktur (besar dan sedang) di Sumatera Utara (Sumut) triwulan III-2016 naik sebesar 7,18 persen dibanding triwulan III-2015. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh sejumlah sektor seperti, industri karet, kertas, logam dan lainnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, industri karet, barang dari karet dan plastik tumbuh sebesar 31,16 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 28,09 persen, logam dasar 9,25 persen. Kemudian, makanan sebesar 8,71 persen, bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 3,25 persen dan kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 0,61 persen.

Kepala BPS Sumut, Wien Kusdiatmono mengatakan, pembangunan bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di Sumut. Karena itu, pembangunan harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan.

Selain itu, kata dia, perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri. Sehingga, dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat.

“Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran,” ujar Wien kepada wartawan, kemarin.

Pertumbuhan ini juga, sambungnya, terutama disebabkan oleh permintaan yang sedikit meningkat dari konsumen (pasar) untuk produk-produk dari industri besar dan sedang. Di samping itu, daya beli sebagian masyarakat yang sedikit meningkat pada gilirannya juga akan meningkatkan permintaan. Hal ini mencerminkan kinerja industri manufaktur besar dan sedang Sumut lebih baik dibandingkan nasional.

“Pertumbuhan ini lebih besar dibanding nasional yang hanya mengalami kenaikan sebesar 5,07 persen. Tidak semua industri manufaktur yang mengalami pertumbuhan. Jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan antara lain industri, minuman sebesar 6,02 persen,” pungkasnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/