25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Milenial Muslim Harus Cepat Respon Teknologi Pembayaran Digital QRIS

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Penggunaan Quick Respone Code Indonesian Standart (QRIS) sebagai layanan pembayaran nontunai, sangat membantu di masa pandemi Covid-19 saat ini. Karena, melalui QRIS transaksi dapat dilakukan tanpa terjadi sentuhan langsung dengan fisik uang. Untuk itu, kaum milenial Muslim diminta cepat merespon sistem pembayaran digital ini.

Wakil Direktur Bank Indonesia Cabang Sumatera Utara, Nasrullah menyampaikan pemaparan dalam sosialisasi sistem pembayarab digital dengan QRIS di Asrama Haji Medan, Jumat (16/4/2021).

Hal ini terungkap dalam sosialisasi sistem pembayaran digital dengan QRIS yang dihadiri para anggota Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Kota Medan yang notabene kaum milenial muslim, di Asrama Haji Medan, Jumat (16/4/2021). Kegiatan sosialisasi ini juga dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, seperti mencuci tangan  memakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak.

Andi selaku Kepala Deputi Bank Indonesia Cabang Sumatera Utara menjelaskan, QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) menggunakan QR code. “QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR code dapat berjalan lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya. Semua penyelenggara jasa sistem pembayaran yang akan menggunakan QR code pembayaran wajib menerapkan QRIS,” ungkapnya.

Menurut Andi, transaksi melalui QRIS sangat membantu di tengah pendemi seperti sekarang ini, karena pembayaran tidak lagi dilakukan secara bersentuhan langsung dengan fisik uang. “Dan QRIS ini dapat diterapkan para aktivis masjid seperti JPRMI dalam menghimpun dana untuk masjid dan kegiatan sosial lainnya. Masyarakat dapat berdonasi mulai dari 1 rupiah, karena tidak ada minimum transaksi dan tidak ada biaya administrasi khusus untuk masjid, kegiatan sosial dan umkm mikro,” beber Andi.
 
Wakil Direktur Bank Indonesia Cabang Sumatera Utara, Nasrullah yang turut menjadi pembicara dalam sosialisasi ini menambahkan, QRIS hadir untuk menstandarkan berbagai macam pembayaran digital yang sudah ada saat ini.

Menanggapi pertanyaan Fredy, seorang peserta sosialisasi, soal seberapa syariah aplikasi QRIS ini, Nasrullah menjelaskan, QRIS sangat syariah karena hanya merupakan sarana transaksi jual beli.

Sedangkan anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Hidayatullah yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan, di zaman teknologi yang semakin maju, mau tidak mau kita harus menerima kenyataan ini (pembayaran menggunakan  QR code). “Kalau tidak, kita akan tertinggal. Apalagi milenial Muslim yang hadir saat ini harus cepat merespon teknologi keuangan yang ada saat ini. Kami DPR RI melihat QRIS ini bukan sebagai penghambat dalam hal transaksi keuangan, tapijustru dapat mengefektifkan dan mengefisienkan transaksi pembayaran. Kami berharap masyarakat luas dapat memahami dan menggunakan fasilitas QRIS yang ada,” tandasnya.(adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Penggunaan Quick Respone Code Indonesian Standart (QRIS) sebagai layanan pembayaran nontunai, sangat membantu di masa pandemi Covid-19 saat ini. Karena, melalui QRIS transaksi dapat dilakukan tanpa terjadi sentuhan langsung dengan fisik uang. Untuk itu, kaum milenial Muslim diminta cepat merespon sistem pembayaran digital ini.

Wakil Direktur Bank Indonesia Cabang Sumatera Utara, Nasrullah menyampaikan pemaparan dalam sosialisasi sistem pembayarab digital dengan QRIS di Asrama Haji Medan, Jumat (16/4/2021).

Hal ini terungkap dalam sosialisasi sistem pembayaran digital dengan QRIS yang dihadiri para anggota Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Kota Medan yang notabene kaum milenial muslim, di Asrama Haji Medan, Jumat (16/4/2021). Kegiatan sosialisasi ini juga dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, seperti mencuci tangan  memakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak.

Andi selaku Kepala Deputi Bank Indonesia Cabang Sumatera Utara menjelaskan, QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) menggunakan QR code. “QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR code dapat berjalan lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya. Semua penyelenggara jasa sistem pembayaran yang akan menggunakan QR code pembayaran wajib menerapkan QRIS,” ungkapnya.

Menurut Andi, transaksi melalui QRIS sangat membantu di tengah pendemi seperti sekarang ini, karena pembayaran tidak lagi dilakukan secara bersentuhan langsung dengan fisik uang. “Dan QRIS ini dapat diterapkan para aktivis masjid seperti JPRMI dalam menghimpun dana untuk masjid dan kegiatan sosial lainnya. Masyarakat dapat berdonasi mulai dari 1 rupiah, karena tidak ada minimum transaksi dan tidak ada biaya administrasi khusus untuk masjid, kegiatan sosial dan umkm mikro,” beber Andi.
 
Wakil Direktur Bank Indonesia Cabang Sumatera Utara, Nasrullah yang turut menjadi pembicara dalam sosialisasi ini menambahkan, QRIS hadir untuk menstandarkan berbagai macam pembayaran digital yang sudah ada saat ini.

Menanggapi pertanyaan Fredy, seorang peserta sosialisasi, soal seberapa syariah aplikasi QRIS ini, Nasrullah menjelaskan, QRIS sangat syariah karena hanya merupakan sarana transaksi jual beli.

Sedangkan anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Hidayatullah yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan, di zaman teknologi yang semakin maju, mau tidak mau kita harus menerima kenyataan ini (pembayaran menggunakan  QR code). “Kalau tidak, kita akan tertinggal. Apalagi milenial Muslim yang hadir saat ini harus cepat merespon teknologi keuangan yang ada saat ini. Kami DPR RI melihat QRIS ini bukan sebagai penghambat dalam hal transaksi keuangan, tapijustru dapat mengefektifkan dan mengefisienkan transaksi pembayaran. Kami berharap masyarakat luas dapat memahami dan menggunakan fasilitas QRIS yang ada,” tandasnya.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/