25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Calhaj Tertunda Mulai Kehabisan Uang Belanja

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Aktivitas sejumlah Calon Haji (Calhaj) di Embarkasi Asrama Haji Medan, (8/9). Hingga kloter terakhir (17), sebanyak 45 calhaj asal Sumatera Utara yang masih menunggu untuk diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Aktivitas sejumlah Calon Haji (Calhaj) di Embarkasi Asrama Haji Medan, (8/9). Hingga kloter terakhir (17), sebanyak 45 calhaj asal Sumatera Utara yang masih menunggu untuk diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Seorang Calon Haji (Calhaj) embarkasi Medan atas nama Misrah Panjaitan, terancam gagal berangkat ke Tanah Suci di Tahun 2015. Pasalnya, paspor dan visa Calhaj yang tergabung dalam kloter 8 itu, hingga pemberangkatan Calhaj kloter 17 yang merupakan kloter terakhir embarkasi Medan, Selasa (8/9) belum juga selesai. Masalah baru, Calhaj yang tertinggal mulai kehabisan uang belanja.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Drs H Tohar Bayoangin MAg saat dikonfirmasi, mengaku belum tahu, apakah Calhaj yang beralamat di Jalan Sagu 3 Simalingkar Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan itu, bisa berangkat atau tidak pada tahun ini.

“Visa paspor belum selesai, sedang dalam proses. Belum tahu,” ungkap Tohar singkat, ketika ditanyai tentang keberangkatan Misra Panjaitan.

Tohar mengaku jika saat ini tinggal 45 Calhaj lagi yang belum berangkat ke Tanah Suci. Disebutnya 45 Calhaj itu merupakan Calhaj yang sempat terkendala visa, Calhaj yang mendampingi Calhaj terkendala visa, Calhaj sakit dan Calhaj pendamping sakit.

Saat ini, dikatakan Tohar jika para Calhaj itu masih berada di Asrama Haji embarkasi Medan. Permasalahan yang sempat mengganjal para Calhaj itu, sudah diselesaikan, sehingga saat ini tinggal mengurusi pemberangkatan para Calhaj itu saja.

” Masih diasramakan. Terus komunikasi kita dengan pusat. Mudah-mudahan akan kita kelompokkan pada embarkasi Banda Aceh atau Banjarmasin pada 17 September 2015 mendatang. Nantinya pesawat Banda Aceh atau Banjarmasin, transit di Kualanamu. Dari Kualanamu, akan kita titipkan,” tandas Tohar.

Seorang Calhaj yang masih berada di Asrama Haji Medan, mengaku pemberangkatan pada 17 September 2015, sangat lama bagi mereka. Dikatakan Calhaj bernama Zulhairani Br Harahap itu, uang yang sebelumnya direncanakannya untuk keperluan di Tanah Suci, mulai habis. Begitu juga dengan obat rematik milik pribadi yang biasa dikonsumsinya, disebut mulai habis juga. Selain itu, disebut Calhaj berusia 60 tahun itu kalau waktu mereka akan sangat mepet dengan waktu tawaf.

“Selama di sini, tidak mungkin kita makan yang sudah disediakan saja. Kita juga mau beli kue ataupun jus. Pakai uang siapa itu,” ungkap Calhaj asal Sungai Lama Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan itu.

Atas keadaan itu, diakui Calhaj yang memiliki 6 orang cucu itu, sempat disuruh pulang oleh anak sulungnya. Disebutnya, hal itu dikarenakan anak-anaknya, prihatin dan khawatir dengan keadaannya. Namun, disebut Calhaj Kloter 7 itu, dirinya mengatakan pada anak-anaknya kalau dirinya cukup lama menunggu dan mendambakan berangkat menunaikan ibadah Haji. Oleh karena itu, diakuinya jika dirinya mengaku kepada anak-anaknya, akan menahan keadaan yang dihadapinya.

” Apalagi mau dibuat Nak. Sabar saja kalau orang kecil seperti kami, sabar sajalah Nak, ” ungkap Calhaj menunda keberangkatan karena suaminya atas nama Adil Mukmin Aruan terkendala visa saat hendak berangkat, Jumat (28/9) lalu itu melanjutkan.

Disinggung soal pemberangkatan bila lewat dari 17 September 2015, diakui Zuhairani kalau dirinya tidak menerima pemberangkatan. Disebutnya, hal itu karena bila berangkat lewat tanggal 17 September 2015, tidak ada lagi ibadah wajib Haji yang dapat dilaksanakannya. Oleh karena itu, diakui Zuhairani kalau mereka yang belum berangkat karena sempat terkendala visa itu, sempat berfikir untuk menggelar aksi.

“Karena semalam ibu-ibu itu bilang kami untuk sabar saja. Seharusnya tadi kami mau ramai-ramai datang ke Panitia, ” tandas Zuhairani.

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Aktivitas sejumlah Calon Haji (Calhaj) di Embarkasi Asrama Haji Medan, (8/9). Hingga kloter terakhir (17), sebanyak 45 calhaj asal Sumatera Utara yang masih menunggu untuk diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Aktivitas sejumlah Calon Haji (Calhaj) di Embarkasi Asrama Haji Medan, (8/9). Hingga kloter terakhir (17), sebanyak 45 calhaj asal Sumatera Utara yang masih menunggu untuk diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Seorang Calon Haji (Calhaj) embarkasi Medan atas nama Misrah Panjaitan, terancam gagal berangkat ke Tanah Suci di Tahun 2015. Pasalnya, paspor dan visa Calhaj yang tergabung dalam kloter 8 itu, hingga pemberangkatan Calhaj kloter 17 yang merupakan kloter terakhir embarkasi Medan, Selasa (8/9) belum juga selesai. Masalah baru, Calhaj yang tertinggal mulai kehabisan uang belanja.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Drs H Tohar Bayoangin MAg saat dikonfirmasi, mengaku belum tahu, apakah Calhaj yang beralamat di Jalan Sagu 3 Simalingkar Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan itu, bisa berangkat atau tidak pada tahun ini.

“Visa paspor belum selesai, sedang dalam proses. Belum tahu,” ungkap Tohar singkat, ketika ditanyai tentang keberangkatan Misra Panjaitan.

Tohar mengaku jika saat ini tinggal 45 Calhaj lagi yang belum berangkat ke Tanah Suci. Disebutnya 45 Calhaj itu merupakan Calhaj yang sempat terkendala visa, Calhaj yang mendampingi Calhaj terkendala visa, Calhaj sakit dan Calhaj pendamping sakit.

Saat ini, dikatakan Tohar jika para Calhaj itu masih berada di Asrama Haji embarkasi Medan. Permasalahan yang sempat mengganjal para Calhaj itu, sudah diselesaikan, sehingga saat ini tinggal mengurusi pemberangkatan para Calhaj itu saja.

” Masih diasramakan. Terus komunikasi kita dengan pusat. Mudah-mudahan akan kita kelompokkan pada embarkasi Banda Aceh atau Banjarmasin pada 17 September 2015 mendatang. Nantinya pesawat Banda Aceh atau Banjarmasin, transit di Kualanamu. Dari Kualanamu, akan kita titipkan,” tandas Tohar.

Seorang Calhaj yang masih berada di Asrama Haji Medan, mengaku pemberangkatan pada 17 September 2015, sangat lama bagi mereka. Dikatakan Calhaj bernama Zulhairani Br Harahap itu, uang yang sebelumnya direncanakannya untuk keperluan di Tanah Suci, mulai habis. Begitu juga dengan obat rematik milik pribadi yang biasa dikonsumsinya, disebut mulai habis juga. Selain itu, disebut Calhaj berusia 60 tahun itu kalau waktu mereka akan sangat mepet dengan waktu tawaf.

“Selama di sini, tidak mungkin kita makan yang sudah disediakan saja. Kita juga mau beli kue ataupun jus. Pakai uang siapa itu,” ungkap Calhaj asal Sungai Lama Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan itu.

Atas keadaan itu, diakui Calhaj yang memiliki 6 orang cucu itu, sempat disuruh pulang oleh anak sulungnya. Disebutnya, hal itu dikarenakan anak-anaknya, prihatin dan khawatir dengan keadaannya. Namun, disebut Calhaj Kloter 7 itu, dirinya mengatakan pada anak-anaknya kalau dirinya cukup lama menunggu dan mendambakan berangkat menunaikan ibadah Haji. Oleh karena itu, diakuinya jika dirinya mengaku kepada anak-anaknya, akan menahan keadaan yang dihadapinya.

” Apalagi mau dibuat Nak. Sabar saja kalau orang kecil seperti kami, sabar sajalah Nak, ” ungkap Calhaj menunda keberangkatan karena suaminya atas nama Adil Mukmin Aruan terkendala visa saat hendak berangkat, Jumat (28/9) lalu itu melanjutkan.

Disinggung soal pemberangkatan bila lewat dari 17 September 2015, diakui Zuhairani kalau dirinya tidak menerima pemberangkatan. Disebutnya, hal itu karena bila berangkat lewat tanggal 17 September 2015, tidak ada lagi ibadah wajib Haji yang dapat dilaksanakannya. Oleh karena itu, diakui Zuhairani kalau mereka yang belum berangkat karena sempat terkendala visa itu, sempat berfikir untuk menggelar aksi.

“Karena semalam ibu-ibu itu bilang kami untuk sabar saja. Seharusnya tadi kami mau ramai-ramai datang ke Panitia, ” tandas Zuhairani.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/