30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Inflasi Juli Diperkirakan Relatif Terkendali

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS_
CABE RAWIT_Seorang pedagang menunjukan cabe rawit di Pasar Pringgan Medan, Rabu (11/1) Harga cabe rawit kembali turun dari harga Rp.95ribu menjadi Rp.50ribu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rendahnya inflasi pada bulan Juni lalu yang terjadi hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara (Sumut), diperkirakan membawa angin segar terhadap tingkat inflasi pada bulan ini. Diprediksi, inflasi pada bulan Juli di Sumut relatif terkendali.

“Inflasi bulan Juli diperkirakan relatif terkendali. Hal ini sejalan dengan kondisi pasokan di pasaran yang diperkirakan masih terjaga,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Arief Budi Santoso melalui keterangan tertulisnya yang dikirim via email baru-baru ini.

Diutarakan dia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara secara konsisten akan terus menjalankan roadmap pengendalian inflasi ke depan. Tujuannya, untuk menjaga inflasi Sumatera Utara dapat diarahkan pada kisaran sasaran 4%±1%.

Dia menyebutkan, realisasi inflasi Sumut pada bulan Juni lalu tercatat 0,26% dan lebih rendah dari nasional 0,69%. Realisasi ini bahkan merupakan capaian inflasi terendah dalam 3 tahun terakhir dengan rata-rata sebesar 0,58%.

“Faktor yang membuat inflasi bulan Juni di Sumut dapat terkendali karena mampu diimbangi dengan baiknya pasokan di pasaran. Meskipun, permintaan masyarakat yang meningkat terkait musiman puasa dan hari raya Idul Fitri,” sebutnya.

Lebih jauh dikatakan Arief, rendahnya capaian inflasi pada bulan lalu terutama didorong oleh baiknya pasokan pangan di pasaran, sehingga mampu menjaga lonjakan tekanan inflasi volatile foods. Primanya pasokan pangan terutama bumbu-bumbuan (cabai merah dan bawang putih) mampu mendorong rendahnya capaian inflasi volatile foods yang kembali tercatat deflasi dari -0,56% pada bulan lalu menjadi -1,09% (mtm atau per bulan).

“Rata-rata harga cabai merah keriting di pasaran pada bulan lalu berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis hanya Rp14.600/kg. Harga ini terendah dibandingkan dengan harga cabai merah keriting di kawasan Sumatera maupun Indonesia yang rata-rata mencapai Rp27.550/kg,” cetus Arief.

Ia menambahkan, penurunan tekanan inflasi juga terlihat pada kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya. Inflasi telur ayam kampung dari 0,18% (mtm) menjadi -1,52% (mtm) serta telur ayam ras dari 0,11% (mtm) menjadi -1,04% (mtm). (ris/ram)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS_
CABE RAWIT_Seorang pedagang menunjukan cabe rawit di Pasar Pringgan Medan, Rabu (11/1) Harga cabe rawit kembali turun dari harga Rp.95ribu menjadi Rp.50ribu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rendahnya inflasi pada bulan Juni lalu yang terjadi hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara (Sumut), diperkirakan membawa angin segar terhadap tingkat inflasi pada bulan ini. Diprediksi, inflasi pada bulan Juli di Sumut relatif terkendali.

“Inflasi bulan Juli diperkirakan relatif terkendali. Hal ini sejalan dengan kondisi pasokan di pasaran yang diperkirakan masih terjaga,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Arief Budi Santoso melalui keterangan tertulisnya yang dikirim via email baru-baru ini.

Diutarakan dia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara secara konsisten akan terus menjalankan roadmap pengendalian inflasi ke depan. Tujuannya, untuk menjaga inflasi Sumatera Utara dapat diarahkan pada kisaran sasaran 4%±1%.

Dia menyebutkan, realisasi inflasi Sumut pada bulan Juni lalu tercatat 0,26% dan lebih rendah dari nasional 0,69%. Realisasi ini bahkan merupakan capaian inflasi terendah dalam 3 tahun terakhir dengan rata-rata sebesar 0,58%.

“Faktor yang membuat inflasi bulan Juni di Sumut dapat terkendali karena mampu diimbangi dengan baiknya pasokan di pasaran. Meskipun, permintaan masyarakat yang meningkat terkait musiman puasa dan hari raya Idul Fitri,” sebutnya.

Lebih jauh dikatakan Arief, rendahnya capaian inflasi pada bulan lalu terutama didorong oleh baiknya pasokan pangan di pasaran, sehingga mampu menjaga lonjakan tekanan inflasi volatile foods. Primanya pasokan pangan terutama bumbu-bumbuan (cabai merah dan bawang putih) mampu mendorong rendahnya capaian inflasi volatile foods yang kembali tercatat deflasi dari -0,56% pada bulan lalu menjadi -1,09% (mtm atau per bulan).

“Rata-rata harga cabai merah keriting di pasaran pada bulan lalu berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis hanya Rp14.600/kg. Harga ini terendah dibandingkan dengan harga cabai merah keriting di kawasan Sumatera maupun Indonesia yang rata-rata mencapai Rp27.550/kg,” cetus Arief.

Ia menambahkan, penurunan tekanan inflasi juga terlihat pada kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya. Inflasi telur ayam kampung dari 0,18% (mtm) menjadi -1,52% (mtm) serta telur ayam ras dari 0,11% (mtm) menjadi -1,04% (mtm). (ris/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/