27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Supermarket di Medan Siap Tampung Hidroponik

Gus Irawan saat berada di lahan hidroponik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Gus Irawan Pasaribu yang saat ini sudah mengembangkan sayur hidroponik di hidro tani sejahtera Sei Mencirim mengatakan, supermarket yang ada di Medan menyatakan siap menampung semua produksi yang ada.

Hal ini dikatakan Gus, setelah menjalin kerjasama dengan tiga ritel besar penampung sayur hidroponik produksinya. Ketiga usaha ritel besar yang sekarang sudah menampung sayur hidroponik di Medan adalah Berastagi Supermarket Jalan Gatot Subroto, supermarket Pondok Indah Buah dan Sayur di Jalan Setia Budi Medan serta satu lagi supermarket di Cemara.

“Kita kewalahan sekarang kalau misalnya menjual ke pedagang besar. Karena berapa pun stok yang ada mau mereka tampung. Terus terang apa yang diproduksi di atas lahan seluas dua hektare ini tidak ada apa-apanya dibanding kebutuhan pasar,” tutur Gus di Medan, Kamis (20/7).

Saat ini, kata dia, bila ada konsumen yang berbelanja dan menemukan merek dagang Nabati, itulah produksi hidro tani sejahtera. “Di Berastagi Supermarket kita selalu kehabisan. Sehingga butuh petani-petani hidroponik yang akan dikerjasamakan dalam bentuk plasma nantinya,” kata Gus.

Sehingga, lanjut Gus, berapa pun produksi petani plasma ini siap ditampung di hidro tani sejahtera. Kemudian dijual ke supermarketa. Sedangkan pola yang dilakukan saat ini membuat Hidro Tani Sejahtera akan melakukan pemberdayaan mulai dari pembibitan sampai panen. “Kita juga akan awasi dan cek ke petani plasma bagaimana kondisi panennya.  Sebab perlu menjaga kualitas. Jangan sampai ada hasil panen yang tidak bagus. Makanya kita tempatkan orang per orang untuk mengunjungi kebun-kebun plasma nantinya,” papar Gus Irawan.

Gus Irawan Pasaribu yang juga Ketua Himpunan Kerukutan Tani Indonesia (HKTI) menyatakan sistem yang digunakan dalam pemasaran sayur ke supermarket di Medan dengan konsinyasi. “Artinya barang laku terjual baru ada bagi hasil. Formulasi ini tepat. Dan sepertinya memang permintaan tetap tinggi,” bilangnya.

Di Berastagi supermarket misalnya itu malah masih kurang, bahkan mereka meminta agar ada pasokan ke tiga gerai mereka yang lain. “Sebab Berastagi supermarket itu punya cabang di Tiara, Jalan Wazir dan Cambridge Mal. Kita kewalahan memasok dengan kondisi produksi sekarang. Tapi mudah-mudahan dengan bantuan teknis dari tim yang ada ditambah produksi masyarakat nantinya akan menghasilkan,” kata dia.

Gus Irawan saat berada di lahan hidroponik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Gus Irawan Pasaribu yang saat ini sudah mengembangkan sayur hidroponik di hidro tani sejahtera Sei Mencirim mengatakan, supermarket yang ada di Medan menyatakan siap menampung semua produksi yang ada.

Hal ini dikatakan Gus, setelah menjalin kerjasama dengan tiga ritel besar penampung sayur hidroponik produksinya. Ketiga usaha ritel besar yang sekarang sudah menampung sayur hidroponik di Medan adalah Berastagi Supermarket Jalan Gatot Subroto, supermarket Pondok Indah Buah dan Sayur di Jalan Setia Budi Medan serta satu lagi supermarket di Cemara.

“Kita kewalahan sekarang kalau misalnya menjual ke pedagang besar. Karena berapa pun stok yang ada mau mereka tampung. Terus terang apa yang diproduksi di atas lahan seluas dua hektare ini tidak ada apa-apanya dibanding kebutuhan pasar,” tutur Gus di Medan, Kamis (20/7).

Saat ini, kata dia, bila ada konsumen yang berbelanja dan menemukan merek dagang Nabati, itulah produksi hidro tani sejahtera. “Di Berastagi Supermarket kita selalu kehabisan. Sehingga butuh petani-petani hidroponik yang akan dikerjasamakan dalam bentuk plasma nantinya,” kata Gus.

Sehingga, lanjut Gus, berapa pun produksi petani plasma ini siap ditampung di hidro tani sejahtera. Kemudian dijual ke supermarketa. Sedangkan pola yang dilakukan saat ini membuat Hidro Tani Sejahtera akan melakukan pemberdayaan mulai dari pembibitan sampai panen. “Kita juga akan awasi dan cek ke petani plasma bagaimana kondisi panennya.  Sebab perlu menjaga kualitas. Jangan sampai ada hasil panen yang tidak bagus. Makanya kita tempatkan orang per orang untuk mengunjungi kebun-kebun plasma nantinya,” papar Gus Irawan.

Gus Irawan Pasaribu yang juga Ketua Himpunan Kerukutan Tani Indonesia (HKTI) menyatakan sistem yang digunakan dalam pemasaran sayur ke supermarket di Medan dengan konsinyasi. “Artinya barang laku terjual baru ada bagi hasil. Formulasi ini tepat. Dan sepertinya memang permintaan tetap tinggi,” bilangnya.

Di Berastagi supermarket misalnya itu malah masih kurang, bahkan mereka meminta agar ada pasokan ke tiga gerai mereka yang lain. “Sebab Berastagi supermarket itu punya cabang di Tiara, Jalan Wazir dan Cambridge Mal. Kita kewalahan memasok dengan kondisi produksi sekarang. Tapi mudah-mudahan dengan bantuan teknis dari tim yang ada ditambah produksi masyarakat nantinya akan menghasilkan,” kata dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/