26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Harga Gas Bumi PGN di Medan Murah

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagyo.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harga gas bumi yang dijual oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) di Kota Medan ternyata termasuk murah, bila dibandingkan dengan harga gas PGN di kota-kota  lain di Indonesia. Saat ini, harga gas bumi di Medan berkisar USD9,95 per mmbtu.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagyo menyatakan saat ini, harga gas di Medan bukan yang paling mahal. Setidaknya ada dua kota lagi yang harga gasnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan Medan.

“Harga gas bumi di Medan sudah 1 digit, meski sempat dua digit pada awal tahun. Harga gas di Medan lebih rendah dibandingkan dengan Makasar dan Semarang yang masih dua digit,” ujarnya saat berkunjung ke Medan, Sabtu (28/5).

Dijelaskannya, harga gas bumi untuk di Indonesia bervariasi, belum satu harga seperti Bahan Bakar Minyak (BBM). Ada beberapa kota yang harganya sudah menggunakan dua digit, ada juga yang masih menggunakan 1 digit.

Makasar misalnya, harga yang dipatok mencapai USD14 per mmbtu. Semarang juga sudah menggunakan dua digit untuk harga gasnya.

“Nah di Medan sebenarnya harga gas untuk industri misalnya sudah harus dua digit, tapi karena kami juga mengambil gas-gas lapangan dari darat, pada akhirnya bisa seperti harga saat ini, yakni US$9,95 per MMBTU,” jelas Dilo.

Untuk dua tahun ke depan, dipastikan harga gas di Medan juga akan mengalami penurunan. Saat ini, PGN sedang membangun pipa transmisi dari Duri-Dumai dan Dumai Medan. Direncanakan, untuk pembangunan pipa Duri-Dumai akan selesai pada akhir tahun 2018 ini, sedangkan untuk Dumai-Medan akan diselesaikan paling lama memakan waktu 2,5 tahun.

“Harga gas di Medan pasti lebih murah, karena tidak berpatok pada pemasok gas dari lokal saja,” lanjutnya.

Tujuan utama pembangunan pipa transmisi dari Duri hingga menuju Medan ini adalah untuk mengintragsikan pipa dari Aceh hingga Pulau Jawa. Sehingga, gas bumi yang dari Conoco Philips bisa disalurkan melalui pipa hingga ke Medan.

“Jadi, Medan tidak hanya bertumpu dari gas di Wampu, Arun, LNG dan lainnya. Tetapi, sudah ada pipa yang langsung menyalurkan, baik untuk pembangkit, industry, komersial, maupun rumah tangga,” jelasnya.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengatakan saat ini jumlah pelanggan di Medan mencapai 20 ribuan. Dimana paling banyak adalah pelanggan rumah tangga yang berjumlah 19.697 dengan pemakaian 334660 m3.

“Dan kita akan terus usaha untuk menambah pelanggan, apalagi dengan adanya program Jaringan Gas yang dipastikan akan menambah pelanggan kita,” ujarnya. (ram)

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagyo.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harga gas bumi yang dijual oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) di Kota Medan ternyata termasuk murah, bila dibandingkan dengan harga gas PGN di kota-kota  lain di Indonesia. Saat ini, harga gas bumi di Medan berkisar USD9,95 per mmbtu.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagyo menyatakan saat ini, harga gas di Medan bukan yang paling mahal. Setidaknya ada dua kota lagi yang harga gasnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan Medan.

“Harga gas bumi di Medan sudah 1 digit, meski sempat dua digit pada awal tahun. Harga gas di Medan lebih rendah dibandingkan dengan Makasar dan Semarang yang masih dua digit,” ujarnya saat berkunjung ke Medan, Sabtu (28/5).

Dijelaskannya, harga gas bumi untuk di Indonesia bervariasi, belum satu harga seperti Bahan Bakar Minyak (BBM). Ada beberapa kota yang harganya sudah menggunakan dua digit, ada juga yang masih menggunakan 1 digit.

Makasar misalnya, harga yang dipatok mencapai USD14 per mmbtu. Semarang juga sudah menggunakan dua digit untuk harga gasnya.

“Nah di Medan sebenarnya harga gas untuk industri misalnya sudah harus dua digit, tapi karena kami juga mengambil gas-gas lapangan dari darat, pada akhirnya bisa seperti harga saat ini, yakni US$9,95 per MMBTU,” jelas Dilo.

Untuk dua tahun ke depan, dipastikan harga gas di Medan juga akan mengalami penurunan. Saat ini, PGN sedang membangun pipa transmisi dari Duri-Dumai dan Dumai Medan. Direncanakan, untuk pembangunan pipa Duri-Dumai akan selesai pada akhir tahun 2018 ini, sedangkan untuk Dumai-Medan akan diselesaikan paling lama memakan waktu 2,5 tahun.

“Harga gas di Medan pasti lebih murah, karena tidak berpatok pada pemasok gas dari lokal saja,” lanjutnya.

Tujuan utama pembangunan pipa transmisi dari Duri hingga menuju Medan ini adalah untuk mengintragsikan pipa dari Aceh hingga Pulau Jawa. Sehingga, gas bumi yang dari Conoco Philips bisa disalurkan melalui pipa hingga ke Medan.

“Jadi, Medan tidak hanya bertumpu dari gas di Wampu, Arun, LNG dan lainnya. Tetapi, sudah ada pipa yang langsung menyalurkan, baik untuk pembangkit, industry, komersial, maupun rumah tangga,” jelasnya.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengatakan saat ini jumlah pelanggan di Medan mencapai 20 ribuan. Dimana paling banyak adalah pelanggan rumah tangga yang berjumlah 19.697 dengan pemakaian 334660 m3.

“Dan kita akan terus usaha untuk menambah pelanggan, apalagi dengan adanya program Jaringan Gas yang dipastikan akan menambah pelanggan kita,” ujarnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/