31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Djarot: Anak-anak Indonesia Harus Sehat & Kuat

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat bersama istri mengunjungi Kesya, anak penderita gizi buruk yang dirawat di RS Siloam Medan, Selasa (29/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat, mengunjungi Kesya, anak penderita gizi buruk. Kesya adalah anak yang ditemuinya saat sosialisasi di Simalingkar, Medan beberapa waktu lalu. Saat ini, Kesya sudah ditangani tim medis dan dirawat di RS Siloam Medan, Selasa (29/5).

Dalam kunjungan tersebut, Djarot didampingi istrinya Happy Farida, tokoh sosial Sumut dari Rotary Club yang juga peduli dengan kesehatan, Kencana Salim (Biebie), anggota DPRD Sumut dari PDIP, Brilian Moktar, dan Ketua Sahabat Djarot Sihar (SDS), Darno Hartono.

Di ruang  2012 lantai 2 RS Siloam, Djarot melihat bahwa kondisi Kesya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kesya, bocah berusia 2 tahun itu sudah bisa lebih aktif dan bisa tersenyum, dibanding saat ia melihat kondisi Kesya dua minggu lalu. “Beberapa waktu lalu dia diam saja,” kata Djarot sambil mengajaknya berkomunikasi.

Kehadiran Djarot dan istri disambut hangat oleh orangtua Kesya, Weni. Ia berterima kasih karena anaknya langsung ditangani tim medis. Weni mengatakan, sejak lahir anaknya sudah menderita gizi buruk. Ia sempat membawa Kesya ke RSUP H Adam Malik Medan. Namun karena keterbatasan biaya, ia kembali memutuskan untuk membawa Kesya pulang dan dirawat di rumah saja.

Djarot kepada wartawan mengatakan, anak-anak penderita gizi buruk dan stunting di Medan masih cukup banyak. Bukan hanya Kesya saja. Bahkan di Kabupaten Langkat, jumlahnya termasuk tinggi. Untuk itu diperlukan tindakan preventif.

“Tindakan preventif ini sangat penting. Posyandu juga menjadi ujung tombaknya. Pentingnya memberikan gizi kepada anak, selama 1.000 hari pertama sejak masih dalam kandungan hingga anak itu dilahirkan,” ujar calon yang diusung oleh PDIP dan PPP tersebut.

Ia menjelaskan, memberikan anak makanan bergizi juga tidak sulit. Masih banyak makanan bergizi yang murah. Misalnya saja memberikan makanan sayur-sayuran, ikan, tahu, tempe, hingga umbi-umbian. “Kalau buah, pepaya harganya masih murah. Gizinya juga bagus,” ucapnya.

Menurut Djarot, kenapa stunting dan gizi buruk menjadi program dan isu penting yang dibahasnya, mengingat ke depan generasi Sumut dan Indonesia khususnya, haruslah anak-anak yang sehat, pintar, kuat dan berkualitas. Karena ke depan yang menjadi ujung tombak negara ini adalah generasi saat ini.

“Untuk itu saya imbau agar masyarakat terus menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi,” harapnya.

Usai mengunjungi Kesya, Djarot dan istri juga sempat berkunjung ke Gramedia untuk membeli buku bahan bacaannya. Rutinitas ini acap sekali dilakukan Cagub nomor urut dua tersebut.

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat bersama istri mengunjungi Kesya, anak penderita gizi buruk yang dirawat di RS Siloam Medan, Selasa (29/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat, mengunjungi Kesya, anak penderita gizi buruk. Kesya adalah anak yang ditemuinya saat sosialisasi di Simalingkar, Medan beberapa waktu lalu. Saat ini, Kesya sudah ditangani tim medis dan dirawat di RS Siloam Medan, Selasa (29/5).

Dalam kunjungan tersebut, Djarot didampingi istrinya Happy Farida, tokoh sosial Sumut dari Rotary Club yang juga peduli dengan kesehatan, Kencana Salim (Biebie), anggota DPRD Sumut dari PDIP, Brilian Moktar, dan Ketua Sahabat Djarot Sihar (SDS), Darno Hartono.

Di ruang  2012 lantai 2 RS Siloam, Djarot melihat bahwa kondisi Kesya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kesya, bocah berusia 2 tahun itu sudah bisa lebih aktif dan bisa tersenyum, dibanding saat ia melihat kondisi Kesya dua minggu lalu. “Beberapa waktu lalu dia diam saja,” kata Djarot sambil mengajaknya berkomunikasi.

Kehadiran Djarot dan istri disambut hangat oleh orangtua Kesya, Weni. Ia berterima kasih karena anaknya langsung ditangani tim medis. Weni mengatakan, sejak lahir anaknya sudah menderita gizi buruk. Ia sempat membawa Kesya ke RSUP H Adam Malik Medan. Namun karena keterbatasan biaya, ia kembali memutuskan untuk membawa Kesya pulang dan dirawat di rumah saja.

Djarot kepada wartawan mengatakan, anak-anak penderita gizi buruk dan stunting di Medan masih cukup banyak. Bukan hanya Kesya saja. Bahkan di Kabupaten Langkat, jumlahnya termasuk tinggi. Untuk itu diperlukan tindakan preventif.

“Tindakan preventif ini sangat penting. Posyandu juga menjadi ujung tombaknya. Pentingnya memberikan gizi kepada anak, selama 1.000 hari pertama sejak masih dalam kandungan hingga anak itu dilahirkan,” ujar calon yang diusung oleh PDIP dan PPP tersebut.

Ia menjelaskan, memberikan anak makanan bergizi juga tidak sulit. Masih banyak makanan bergizi yang murah. Misalnya saja memberikan makanan sayur-sayuran, ikan, tahu, tempe, hingga umbi-umbian. “Kalau buah, pepaya harganya masih murah. Gizinya juga bagus,” ucapnya.

Menurut Djarot, kenapa stunting dan gizi buruk menjadi program dan isu penting yang dibahasnya, mengingat ke depan generasi Sumut dan Indonesia khususnya, haruslah anak-anak yang sehat, pintar, kuat dan berkualitas. Karena ke depan yang menjadi ujung tombak negara ini adalah generasi saat ini.

“Untuk itu saya imbau agar masyarakat terus menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi,” harapnya.

Usai mengunjungi Kesya, Djarot dan istri juga sempat berkunjung ke Gramedia untuk membeli buku bahan bacaannya. Rutinitas ini acap sekali dilakukan Cagub nomor urut dua tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/