LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Hingga Senin (29/2) sore, polisi masih kesulitan mengungkap motif sekaligus menangkap perampok yang tega menyiksa Nurhayani (40), hingga kritis dan buang air besar (BAB) di rumahnya Jalan Pembangunan II, Desa Sekip Kecamatan Lubukpakam, Minggu (28/2) dini hari.
Penyelidikan polisi terkendala karena korban belum bisa diperiksa terkait kondisinya. Namun melihat kesadisan pelaku, kuat dugaan kasus ini bermotif dendam dan kemungkinan besar korban juga kenal dengan pelaku.
Hal itu dikatakan Kapolsek Lubukpakam AKP Darwin Ketaren saat dikonfirmasi. Menurut perwira berpangkat tiga balok emas di pundak ini, kunci untuk mengungkap kasus itu adalah Nurhayani. “Segala kemungkinan bisa saja, bisa saja motifnya dendam dan pelaku kenal dengan korban, tapi semua tergantung hasil pemeriksaan korban,” katanya.
Sejauh ini pihaknya baru memeriksa satu saksi yakni Eliadi (42), suami korban.
Info dirangkum, kasus perampokan sadis ini sudah dilaporkan Eliadi ke Polsek Lubukpakam, Minggu sore. Menurut Eliadi, malam sebelum kejadian dia tiba di pesta sunatan keluarganya yang berjarak 200 meter dari kediaman mereka sekira pukul 18.30 WIB. Tak lama berselang, istrinya yang mengendarai sepeda motor menyusul ke pesta itu. Sekira pukul 21.00 WIB, Nurhayati yang kecapekan pamit pulang duluan sekira pukul 23.00 WIB.
Setelah itu, Agus anak kedua korban pulang ke rumah untuk mengambil sound system. Kala itu Agus masih mendapati ibunya istirahat di kamarnya. Setelah itu Agus pergi lagi ke pesta dengan membawa sound system. 30 menit kemudian, Agus kembali lagi ke rumah karena ada sound system yang rusak. Sebelum kembali lagi ke pesta, Agus masih mendapati ibunya tidur di kamarnya.
Sekira pukul 04.00 WIB, Agus kembali pulang ke rumah. Saat itu Agus terkejut karena pintu dan jendela rumah terkunci dari dalam. Pintu yang berkali-kali diketuk tak kunjung mendapat sahutan. Karena curiga, Agus pun mengintip dari jendela. Saat itu dia menemukan kamar ibunya sudah berantakan.
Curiga rumahnya disatroni maling, Agus kembali ke pesta dan memberitahukan temuannya pada Eliadi. Sontak para keluarga berhamburan dari pesta menuju rumah korban. Saat pintu digedor ternyata terkunci dari dalam. Akhirnya jendela kamar pun dibongkar dan Agus berhasil masuk lalu membuka pintu. Keluarga korban pun kaget melihat korban sudah tak sadarkan diri dengan kotoran berserakan di bantal, ambal, dan lantai. Celana dalam korban ditemukan terletak di samping sebelah kiri kaki korban dan daster korban tersingkap di atas lutut.
Saat itu juga korban langsung dilarikan ke rumah sakit namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah kotoran itu adalah kotoran korban atau pelaku. Begitu juga dengan kondisi korban apakah pelaku memperkosa korban atau tidak.
Hingga kini pihak Rumah Sakit Melati Perbaungan, Sergai belum mengeluarkan visum untuk mengetahui apakah korban diperkosa atau tidak. Karena yang mengeluarkan visum harus rumah sakit pemerintah. Rencananya korban akan dipindahkan ke RSUD Deli Serdang untuk dirawat.