Adi Darwan, korban perampokan yang ditodong pistol dan dikat para pelaku, saat berada di Polsek Medan Baru.
SUMUTPOS.CO – Jika polisi jeli, rekaman CCTV milik tetangga korban dan pecahnya kaca depan mobil pelaku setidaknya jadi petunjuk awal untuk mengungkap kasus ini. Apalagi, saat kejadian seorang pelaku yang menunggu di mobil sempat didatangi Johannes (25), tetangga sebelah rumah korban.
Saat ditemui di kantor polisi, Johannes mengaku awalnya ia curiga melihat mobil pelaku parkir mendadak di depan rumah korban dari rekaman CCTV miliknya. Tak lama mengamati, saksi mata kaget melihat lima pria buru-buru keluar dari mobil tersebut. Melihat pemandangan tak biasa itu, Johannes yang curiga lantas keluar dari rumahnya.
Untuk memastikan yang terjadi, Johannes sempat mendatangi dan bertanya pada pelaku yang menunggu di mobil. Kala itu, pria yang berperan sebagai sopir itu terlihat gugup. Saat ditanya maksud kedatangan mereka, pria itu sempat ngeles tengah mengunjungi orang kemalangan.
Saat ditanya lagi siapa warga di sana yang meninggal? Pelaku makin gugup hingga berkali-kali membunyikan klakson mobil. Ternyata klakson itu adalah kode pada kelima temannya yang beraksi di dalam. Tak lama setelah klakson berbunyi, rekan pelaku terlihat buru-buru keluar rumah dan masuk ke mobil.
Detik berikutnya, para pelaku langsung tancap gas. Tapi sial, karena tak hafal lokasi, mobil pelaku sempat terjebak di gang buntu. Alhasil, mereka terpaksa memutar arah lagi.
Yakin pelaku adalah kawanan rampok, Johannes langsung mengambil batu bata yang terletak di halaman rumahnya. Selanjutnya ia pun melempar kaca depan mobil pelaku hingga pecah. Tak lama berselang, puluhan warga lain yang mendengar keributan sama-sama keluar dari rumah.
Sadar aksi mereka terbongkar, salah seorang pelaku yang kalap langsung mengacungkan senpi dari kaca samping mobil dan menembakkannya ke tanah sebanyak dua kali.
Letusan tersebut sontak membuat warga yang semula hendak mengejar korban jadi ketakutan. Tak mau mati konyol, Johannes dan puluhan warga lain pun memilih masuk kembali ke rumah masing-masing.
“Pas mau lari itu, salah seorang pelaku sempat menembakkan sebanyak dua kali ke tanah. Karena itu larilah aku,” ujar Johannes di Polsek Medan Baru.
Saat ditanya apakah ia sempat melihat plat mobil pelaku? Johannes mengaku tak sempat menghafalnya. “Tidak sempat lihat BK-nya. Mobilnya sudah buruk warna hitam. Kurasa itu mobil rental,” tambahnya.
Masih kata Johannes, 5 pelaku bertubuh tegap dan seseorang lagi berbadan gemuk. Selain itu, para pelaku juga sama-sama menggunakan jaket. Sedang Adi yang kembali ditemui masih enggan berkomentar banyak. Bahkan, keberadaan istrinya pun masih ia rahasiakan.
“Maaf dulu ya pak,” ujarnya seraya berlalu. Amatan kru koran ini, usai membuat laporan, korban langsung meninggalkan kantor polisi mengendarai mobil Pajero BK 1265 QT. (tun/deo)
