31.7 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Anak Marelan Tewas di Pantai Pondok Permai

Korban yang ditemukan tewas mengapung sekira 1 Km dari bibir Pantai Mutiara 88, Kecamatan Pantai Cermin, Senin (2/1) sekira pukul 09.00 WIB. (Hulman/Sumut Pos)
Korban yang ditemukan tewas mengapung sekira 1 Km dari bibir Pantai Mutiara 88, Kecamatan Pantai Cermin, Senin (2/1) sekira pukul 09.00 WIB. (Hulman/Sumut Pos)

SERGAI, SUMUTPOS.CO  –Muhammad Jarni (23), warga Jalan Baut Lingkungan II, Desa Tanah 600, Medan Marelan, tewas mengapung sekira 1 Km dari bibir Pantai Mutiara 88, Kecamatan Pantai Cermin, Senin (2/1) sekira pukul 09.00 WIB.

Informasi dihimpun, sebelumnya pada Minggu (1/1) sekira pukul 13.00 Wib, korban bersama dua temannya yaitu seorang perempuan dan lelaki berenang di Pantai Pondok Permai, Kecamatan Pantai, dalam rangka liburan tahun baru.

Tak berapa lama berenang, korban bersama dua temannya tenggelam dihempas ombak. Para pengunjung pantai yang saat itu sangat ramai, histeris minta tolong kepada petugas Polisi Air Udara (Polairud) yang saat itu tengah stand by di pantai. Sejumlah petugas pun melakukan pencarian di sekitar korban dan dua temannya tenggelam.

Tak berapa lama, dua teman korban berhasil ditemukan dengan selamat. Namun, teman korban tidak tahu jika korban juga ikut tenggelam. Ketika hendak pulang, temannya baru menyadari jika korban tidak kelihatan. Teman korban pun berupaya mencari korban di sekitar lokasi pantai, namun tidak ditemukan.

Merasa putus asa karena korban tidak ditemukan, Maya Sari (26) warga Pulo Sicanang Lingkungan 19, Kelurahan Belawan Sicanang mendatangi Polsek Pantai Cermin, Senin (2/1) sekira pukul 00.30 WIB.

Abdul Rahim (33), warga Dusun III, Desa Kota Parih, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai, menemukan jasad korban tengah mengapung. Dimana saat itu, Abdul Rahim sedang mencari ikan sekira 1 km dari bibir Pantai Mutiara 88.

Temuan itu pun langsung dilaporkan nya ke petugas. Tanpa membuang waktu, sejumlah personel Polairud mengevakuasi korban guna keperluan visum korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Sawit Indah Kecamatan Perbaungan.

Kiptiah (59) dan suaminya, yang tiba di rumah sakit langsung membuka kain panjang yang menutupi korban. Wanita beranak tujuh yang bekerja bilal mayat perempuan itupun memastikan, jika korban adalah anaknya. “Kami sangat sayang kepada anak ku (korban, red), tapi Tuhan lebih sayang kepada korban. Korban bungsu dari tujuh bersaudara bekerja di Gudang Ikan di Gabion, Belawan merupakan tulang punggung kami. Selama ini kami memandikan mayat orang lain, sekarang justru kami harus memandikan anak kami sebelum dikebumikan,” sebutnya

Kapolsek Pantai Cermin AKP A Situmeang menyebutkan, jika keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. “Sebelum korban dibawa ke rumah duka, keluarga korban terlebih dulu membuat surat pernyataan jika korban tewas bukan akibat tindak pidana, tapi tewas karena tenggelam di pantai,” ujarnya. (man/han)

 

Korban yang ditemukan tewas mengapung sekira 1 Km dari bibir Pantai Mutiara 88, Kecamatan Pantai Cermin, Senin (2/1) sekira pukul 09.00 WIB. (Hulman/Sumut Pos)
Korban yang ditemukan tewas mengapung sekira 1 Km dari bibir Pantai Mutiara 88, Kecamatan Pantai Cermin, Senin (2/1) sekira pukul 09.00 WIB. (Hulman/Sumut Pos)

SERGAI, SUMUTPOS.CO  –Muhammad Jarni (23), warga Jalan Baut Lingkungan II, Desa Tanah 600, Medan Marelan, tewas mengapung sekira 1 Km dari bibir Pantai Mutiara 88, Kecamatan Pantai Cermin, Senin (2/1) sekira pukul 09.00 WIB.

Informasi dihimpun, sebelumnya pada Minggu (1/1) sekira pukul 13.00 Wib, korban bersama dua temannya yaitu seorang perempuan dan lelaki berenang di Pantai Pondok Permai, Kecamatan Pantai, dalam rangka liburan tahun baru.

Tak berapa lama berenang, korban bersama dua temannya tenggelam dihempas ombak. Para pengunjung pantai yang saat itu sangat ramai, histeris minta tolong kepada petugas Polisi Air Udara (Polairud) yang saat itu tengah stand by di pantai. Sejumlah petugas pun melakukan pencarian di sekitar korban dan dua temannya tenggelam.

Tak berapa lama, dua teman korban berhasil ditemukan dengan selamat. Namun, teman korban tidak tahu jika korban juga ikut tenggelam. Ketika hendak pulang, temannya baru menyadari jika korban tidak kelihatan. Teman korban pun berupaya mencari korban di sekitar lokasi pantai, namun tidak ditemukan.

Merasa putus asa karena korban tidak ditemukan, Maya Sari (26) warga Pulo Sicanang Lingkungan 19, Kelurahan Belawan Sicanang mendatangi Polsek Pantai Cermin, Senin (2/1) sekira pukul 00.30 WIB.

Abdul Rahim (33), warga Dusun III, Desa Kota Parih, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai, menemukan jasad korban tengah mengapung. Dimana saat itu, Abdul Rahim sedang mencari ikan sekira 1 km dari bibir Pantai Mutiara 88.

Temuan itu pun langsung dilaporkan nya ke petugas. Tanpa membuang waktu, sejumlah personel Polairud mengevakuasi korban guna keperluan visum korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Sawit Indah Kecamatan Perbaungan.

Kiptiah (59) dan suaminya, yang tiba di rumah sakit langsung membuka kain panjang yang menutupi korban. Wanita beranak tujuh yang bekerja bilal mayat perempuan itupun memastikan, jika korban adalah anaknya. “Kami sangat sayang kepada anak ku (korban, red), tapi Tuhan lebih sayang kepada korban. Korban bungsu dari tujuh bersaudara bekerja di Gudang Ikan di Gabion, Belawan merupakan tulang punggung kami. Selama ini kami memandikan mayat orang lain, sekarang justru kami harus memandikan anak kami sebelum dikebumikan,” sebutnya

Kapolsek Pantai Cermin AKP A Situmeang menyebutkan, jika keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. “Sebelum korban dibawa ke rumah duka, keluarga korban terlebih dulu membuat surat pernyataan jika korban tewas bukan akibat tindak pidana, tapi tewas karena tenggelam di pantai,” ujarnya. (man/han)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/